| 10 Views
Gaza Semakin Menderita Saatnya Menyadarkan Umat Dengan Persatuan Hakiki

Oleh : Ummu Ainul Mardhiah
Gaza dan Palestina adalah saudara kita yang harus kita bebaskan dari penjajah zionis Israel. Sampai saat ini Gaza masih terus menjadi sasaran empuk genosida para Zionis dengan cara yang makin mengerikan dengan keberutalan mereka. Bahkan Gaza juga disinyalir menjadi tempat uji coba senjata. Kita mendapati Zionis Yahudi mencari segala macam cara untuk memudahkan genosida muslim Gaza. Di antaranya adalah menahan masuknya bantuan makanan agar penduduk Gaza kelaparan hingga meninggal, menetapkan titik pengambilan bantuan dan kemudian menjadikan masyarakat yang sudah berkumpul di sebagai sasaran serangan mereka.
Terdapat berita Tirto. Id sedikitnya 15 orang, termasuk 10 anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan Israel yang menghantam kerumunan warga di luar posko layanan kesehatan di Gaza tengah pada Kamis (10/7/2025) kemarin. Serangan tersebut mengenai sejumlah keluarga yang sedang mengantre untuk mendapatkan bantuan gizi dan layanan kesehatan di pos medis di Deir al-Balah. Buntut peristiwa itu, Organisasi Kemanusiaan Project Hope menyatakan kegiatan di klinik untuk sementara dihentikan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Project Hope diketahui juga merupakan organisasi yang mengelola klinik tersebut.
Di tengah serangan mematikan tersebut, suara pembelaan terhadap Gaza masih terus menggaung di kalangan muslim maupun nonmuslim. Salah satunya adalah laporan Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese yang diterbitkan pada awal Juli 2025. Merujuk laman Gazamedia, dalam laporannya tersebut Francesca Albanese menuding lebih dari 60 perusahaan, termasuk produsen senjata dan perusahaan teknologi besar, terlibat mendukung pemukiman Zionis dan aksi militer di Gaza.
Albanese juga menyeru perusahaan-perusahaan agar menghentikan hubungan dengan Zionis serta menuntut negara-negara anggota PBB melakukan embargo senjata dan menjatuhkan sanksi bagi para pelaku yang terlibat dalam dugaan pelanggaran hukum internasional. Albanese juga menyebut Zionis telah menjadikan Gaza sebagai medan uji coba senjata baru. Buntut dari laporannya, AS melalui menteri luar negeri menjatuhkan sanksi kepada Albanese dengan menyebutnya sebagai kampanye perang politik dan ekonomi terhadap AS dan Zionis.
Lagi - lagi penjahat yang sesungguhnya adalah Zionis Israel yang kerap kali menjadikan alasan pembelaan diri sebagai legitimasi menyerang warga Gaza. Padahal, banyak kita ketahui bahwasannya tujuan mereka sebenarnya ingin membumi hanguskan Gaza hingga tidak tersisa satu pun. Bagi AS dan Zionis Israel penduduk Gaza seperti benda-benda tidak berharga dan bernyawa. Serangan militer yang mereka lakukan selalu menyasar tempat-tempat yang semestinya bebas dari zona perang, seperti rumah sakit, sekolah, dan permukiman warga. Jika dunia bertanya, Siapakah penjahat dan pembunuh paling kejam di dunia? Jawabannya adalah Zionis dan AS.
Bahkan, tidak ada yang menyamai kekejaman mereka. Bagaimana tidak, Zionis tetap melancarkan serangan militer di tengah krisis kelaparan, sistem kesehatan telah dirusak parah, bahkan tidak ada lagi tempat aman bagi warga Palestina dan anak-anak mereka. Kekejian mereka sudah di luar batas toleransi nurani dan kemanusiaan. Lebih mirisnya lagi ketika melihat pemimpin negeri-negeri muslim malah menunjukkan keberpihakan pada AS dan Zionis Israel dan menihilkan empati mereka terhadap muslim Palestina. Mereka para penguasa muslim adalah pengkhianat sejati bagi kaum muslim kususnya bagi Palestina.
Begitu banyak penderitaan saudarah kita di Gaza bahkan mengalami genosida yang tidak pernah ada habisnya di depan mata mereka tetapi mereka hanya diam bagaikan setan yang bisu tak berdaya dalam melakukan pertolongan terhadap Gaza dan Palestina. Ada keterlibatan AS dalam genosida, mereka menutup mata dan lebih memilih berjabat tangan dengan AS. Adanya musuh bersama yang harus diperangi, mereka mengambil langkah aman dengan bersikap tidak acuh. Sungguh memalukan jika mengingat pembelaan tokoh atau aktivis nonmuslim yang justru lebih lantang melawan penjajahan dan genosida Zionis Israel secara terang-terangan dibandingkan tokoh dan penguasa negeri muslim sendiri. Umat juga harus sadar bahwa untuk menyelamatkan Palestina tidak mungkin dengan berharap pada pemimpin negeri muslim yang tidak melakukan tindakan dan pembelaan apa pun kepada saudara seiman mereka.
Kini saatnya kita harus segera menyadarkan Umat sebagai solusi Hakiki Palestina
solusi bagi pembebasan Palestina secara hakiki hanyalah jihad dan Khilafah. Palestina adalah milik kaum muslim selamanya, tidak untuk dibagi, apalagi dihancurkan, oleh tangan-tangan kotor penjajah dan menjadi rebutan negara adidayah.
Semua ini harus benar-benar dipahami oleh umat Islam dan berusaha mewujudkan negara bagi kaum muslim yang sesungguhnya, yaitu berdirinya negara Khilafah Islamiah yang mengikuti metode kenabian. Ketika kaum muslim bergerak bersama dengan visi yang sama maka akan membangun kesadaran dan kekuatan umat. Terbentuknya kesadaran umum pada mayoritas umat akan mendorong umat agar terus fokus berjuang di jalan dakwah sesuai dengan thariqah (metode) Rasulullah.
Hanya thariqah dakwah Rasulullah yang akan mengantarkan kepada kemenangan Islam secara hakiki. Thariqah dakwah untuk menegakkan Khilafah mencakup tiga tahapan dakwah yang dipraktikkan oleh Rasulullah ﷺ di Makkah hingga berhasil menegakkan Daulah Islam di Madinah.
Negara Islam melakukan tahap pembinaan dan kristalisasi tsaqafah Islam. Pembinaan secara intensif ini harus berjalan sesuai syariat Islam dengan menjadikan Islam sebagai ideologinya, serta ilmu dan tsaqafah yang didapatkan dalam pembinaan diamalkan secara langsung dalam realitas kehidupan.
Tahapan yang kedua adalah negara harus melakukan interaksi (tafa’ul) dengan masyarakat hingga Islam menjadi jalan hidup bagi setiap muslim. Pada tahapan ini mulai terjadi pergolakan antara umat dengan orang-orang yang menghalangi diterapkannya Islam, seperti penjajah Barat, penguasa dan orang-orang zalim, juga para pengikut ideologi sekuler kapitalisme serta pemikiran turunannya. Berinteraksi dengan masyarakat dilakukan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran mereka akan pentingnya ideologi Islam dan sistem Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Yang ketidak negara Islam juga melakukan tahapan menerima kekuasaan secara menyeluruh melalui dukungan umat, yakni terbentuknya negara Khilafah yang terdorong dari keinginan umat Islam yang muncul dari kesadaran dan pemahaman Islam secara kaffah yang dijelaskan dari kitab At Takattul al–Hizbiy, hlm. 51 yang ditulis oleh Syekh Taqiyuddin an-Nabhani.
Oleh karena itu, segala upaya yang dilakukan untuk menjauhi thariqah dakwah Rasulullah ﷺ tidak akan mengantarkan pada kemenangan hakiki, baik melalui people power ataupun jalur pemerintahan demokrasi/ parlemen.
Umat muslim sudah banyak yang memiliki kesadaran dan pemahaman Islam secara kaffah atau menyeluruh yaitu para pengemban dakwah, juga harus mewaspadai bahaya yang mengancam keberlangsungan dakwah, baik bahaya ideologi, seperti sekularisme, kapitalisme, demokrasi, liberalisme, pluralisme, hedonisme, feminisme, dan produk pemikiran asing yang tidak berasal dari Islam. Semua bahaya ini harus diwaspadai karena akan memalingkan umat dari thariqah dakwah Rasulullah ﷺ. Mereka harus meyakini bahwa thariqah inilah yang akan mengarahkan kepada kemenangan umat Islam, termasuk mengusir penjajah Yahudi Zionis Israel dari bumi Palestina.
Wallahu'alam bishawab