| 3 Views

Kemiskinan dalam Sistem Kapitalisme, Islam Solusi Tuntas

Oleh: Ummi Amira

Masalah kemiskinan selalu terjadi di negeri ini. Hingga kini negara kita belum mampu untuk mengatasinya. Data yang di keluarkan oleh Badan Pusat Statistik BPS menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan menurun. Namun data tersebut sangat tidak sesuai dengan fakta. 

Bahwa kemiskinan kian hari kian meningkat. Bisa di katakan bahwa data tersebut menimbulkan banyak keraguan dari beberapa pihak.

Di kutip dari tirto.id - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, meragukan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) soal data kemiskinan lantaran dinilai tak sesuai dengan realita di lapangan.

Garis kemiskinan pada Maret 2025 berdasarkan survei sosial ekonomi nasional (Susenas) sendiri adalah Rp609.160 per kapita per bulan, atau sekira Rp20.305 per hari. (26/7/2025).

Dari data di atas menunjukkan bahwa terdapat keraguan dari data yang di buat oleh BPS Karena memang tidak sesuai dengan fakta dan realita yang dilapangan. Kemiskinan yang terjadi di negara kita saat ini merupakan kemiskinan yang struktural, bukan kemiskinan yang di karenakan individu malas berkerja.

Saat ini banyak nya para pekerja yang di PHK, sulitnya mencari pekerjaan, bahkan pekerjaan yang ada pun penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari, di karenakan disegala aspek kebutuhan membutuhkan nominal yang tinggi untuk mendapat kebutuhan yang layak. Baik itu kebutuhan pangan, papan dan sandang.

Kemiskinan struktural ini terjadi di karenakan negara abai terhadap rakyatnya. Negara tak mampu untuk menjamin kesejahteraan rakyat. Karena negara kita saat ini menganut Sistem Sekuler Kapitalis. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Yang tidak memandang halal dan haram nya suatu perbuatan. Hukum di buat tidak berlandaskan hukum Allah. Melainkan hukum yang di buat oleh manusia. Padahal manusia bersifat  lemah dan punya nafsu. Maka lahirlah aturan-aturan yang sesuai dengan nafsu dan kepentingan para penguasa.

Aturan-aturan yang lahir dari Sistem Sekuler Kapitalis merupakan aturan yang jauh dari kemaslahatan umat. Seperti penguasaan sumber daya alam, saat ini sumber daya alam kita di kuasai oleh asing.  Padahal negara kita merupakan negara yang kaya raya akan sumber daya alam. Seharusnya kemiskinian yang terjdi saat ini mampu di atasi dengan kekayaan yang kita punya. Namun kerena pengelolaan Negara Kapitalis saat ini hanya mementingkan kepentingan mereka sehingga kemiskinan tak mampu di atasi hingga kini.


Di dalam Islam haram hukum nya sumber daya alam di kuasai oleh asing. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. Kaum muslim itu berserikat dalam tiga hal : air, padang rumput dan api. (HR Abu Dawud dan Ahmad). 

Dari hadis ini dapat kita simpulkan bahwa segala sumber daya alam yang ada di negara kita adalah di kembalikan untuk kemaslahan umat. Negara menjaga ketat sumber daya alam yang ada dari penguasaan asing.

Jadi, jika Islam  terapkan dalam kehidupan, tidak akan ada lagi kemiskinan yang melanda kehidupan ini. Kerena negara benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dan meri'ayah umat.

Sebagaimana sabda Nabi saw. "Imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya (HR. Al-Bukhari).

Karena dalam Islam tidak melihat kemiskinan dari data. Tetapi servei langsung apakah kebutuhan pokok rakyatnya terpenuhi atau tidak.

Semua ini hanya bisa terealisi dalam sebuah negara yang bernama Khilafah. Yaitu negara yang menggunakan aturan Islam secara kaffah. Yang menuntaskan segala permasalahan dari akar serta dapat mensejahterakan rakyat dari kemiskinan.

Wallahu'alam


Share this article via

1 Shares

0 Comment