| 140 Views
Rumah Layak Huni Untuk Masyarakat Miskin, Benarkah ?

Oleh : Siti Julianti, S.Si
Tengah menjadi perbincangan publik terkait rumah bersubsidi yang akan di bangun oleh presiden baru RI bapak Prabowo Subianto. Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo juga buka suara soal program penyediaan rumah bersubsidi tersebut. Menurut Hashim hampir 11 juta keluarga yang antre mendapat rumah layak.
"Menurut statistik pemerintah, kurang lebih ada hampir 11 juta keluarga yang antrean dapat rumah yang layak, hampir 11 juta," kata Hashim di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Tempat tinggal memanglah menjadi kebutuhan utama bagi setiap keluarga, terutama rumah yang layak untuk dihuni. Namun, apakah pemerintah saat ini benar-benar akan menyediakan rumah layak huni tersebut untuk setiap masyarakat?
Nyatanya rumah layak huni tersebut hanyalah angan-angan rakyat miskin, sebab rumah bersubsidi yang digadang-gadang oleh pemimpin negeri ini tentu masih tergolong mahal oleh masyarakat miskin dengan ekonomi lemah.
Misalnya saja di daerah pedesaan yang sudah di bangun perumahan bersubsidi, biaya cicilan yang mahal serta tempo waktu yang lama tidak menjadi solusi atas masalah masyarakat yang tidak memiliki rumah.
Saat ini, memiliki hunian dianggap sebagai sesuatu yang sangat sulit, ditambah lagi dengan beban kehidupan dan ekonomi yang sulit membuat masyarakat miskin semakin terhimpit.
Dalam sistem kapitalisme sekuler hari ini, impian hidup sejahtera hanyalah angan-angan belaka, sebab pemimpin boneka setelan barat tak akan pernah membiarkan rakyat bahagia, padahal sesungguhnya rakyat adalah tanggung jawab pemimpin.
Dalam sistem Islam, pemimpin akan mengayomi masyarakat dengan sungguh-sungguh, sehingga tidak akan mungkin didapati rakyat miskin yang tak mampu memenuhi isi perut ataupun tidak memiliki hunian.
Sebab dalam sistem Islam , pemimpin adalah periayah ummat, jika masyarakat terbengkalai dan tidak diayomi dengan baik, maka pertanggungjawaban pemimpin adalah Langsung pada Allah swt. Sehingga pemimpin yang bertaqwa akan senantiasa memudahkan urusan rakyatnya dan berusaha memenuhi segala kebutuhannya.
Hal ini sangat berbanding terbalik dengan sistem kufur kapitalisme hari ini, yang dengan semaksimal mungkin menghisap darah rakyat hingga tak bersisa.
Kita memohon pada Allah swt, semoga pertolongannya segera datang, sehingga kita dapat segera hidup dalam naungan sistem Islam yang mensejahterakan.
Wallahu'alam bishawab.