| 307 Views
Remaja Keren, Pentingkah Merayakan Ultah?

Oleh : Nora Afrilia, S. Pd
Pemerhati Keluarga
Kejutan lumrahnya menjadi sesuatu yang membuat si penerimanya bahagia. Karena mendapatkan hadiah ataupun kabar baik. Namun di abad 20 ini, masih ada dalam pemikiran generasi muda membuat kejutan yang berlebihan sehingga bukannya menjadikan si penerima kejutan bahagia bahkan sampai pada meregang nyawa.
Relevan dengan hal tersebut, dilansir dari kompas TV tersiar kabar siswa SMA Negeri 1 Cawas Kabupaten Klaten meninggal dunia usai diceburkan ke kolam oleh teman-temannya, saat merayakan ulang tahun Senin siang (08/07/2024) ( Kompas. TV.com, 11-07-2024)
Berdasarkan keterangan Kapolsek Cawas, sebelum kejadian para anggota OSIS mengadakan rapat untuk membahas lomba yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2204. Kebetulan pada hari yang sama, korban Fajar Nugroho sebagai ketua OSIS sedang berulang tahun.
Lalu korban dilempari tepung dan ramai-ramai diceburkan ke kolam taman sedalam 1,75 meter. Saat itu, kuat dugaan korban tidak bisa berenang kemudian memegang pralon di atas kolam yang terdapat kabel listriknya dan tersetrum, lalu meninggal dunia. Teman korban sempat menolong namun juga tersetrum namun tidak sampai meninggal dunia.
AKP Umar Mustofa, Kapolsek Cawas menambahkan pihak keluarga korban tidak melanjutkan kasus penyelidikan meninggalnya Fajar Nugroho dan menganggap kejadian tersebut adalah musibah. Akan tetapi pihak polisi terus melakukan klarifikasi demi memperjelas kasus meninggalnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas tersebut.
Kejadian perayaan Ulang tahun berujung maut juga tidak sekali ini. Sebelumnya di beberapa tahun belakangan.
Di tahun 2017, seorang pemuda 28 tahun bernama Sandy tewas tersengat aliran aliran listrik ketika diikat di tiang lampu halaman basket. Diduga karena belumnya diguyur dengan air dalam rangka kejutan ultah.
Di daerah tebing tinggi Sumatera Utara, terjadi kasus di mana sorang remaja di lempari tepung, air dan telur busuk karena ingin memberikan kejutan. Akibat dari perbuatan tersebut, kornea mata anak yang ultah tersebut buta karena terkena bakteri dari telur busuk.
Di batam, seorang siswi kelas VII SMPN Batam bernama Maizatul Fathanah tewas, setelah sebelumnya diberi kejutan ultah dituduh mencuri ponsel dan yang temannya. Bahkan wali kelas ikut dalam perencanaannya. Siswi tersebut tewas akibat depresi berat.
Subhan Baugwala baru saja genap berusia 18 tahun diberikan kejutan pemberian sepeda motor Ducati oleh orangtuanya. Akibat membawa dengan ugal-ugalan, remaja tersebut tewas dalam kecelakaan lalu lintas. (batamnews.co.id, 11-03-2024)
*Perbaikan pola Pikir dan Sikap Remaja terkait Ulang Tahun*
Negeri ini dari seluruh lini generasi mengalami kerusakan. Tidak sadarkah kita bahwa maraknya kemaksiatan baik itu bully berbalut kejutan ultah merupakan sesuatu yang tidak benar.
Memaknai bertambahnya umur dengan memberikan tindakan-tindakan yang tidak dicontohkan Rasulullah. Dan hakikatnya juga dalam aturan yang benar perayaan ultah adalah sebuah kemaksiatan yang membawa dosa. Itu yang tidak disadari generasi muda hari ini. Dikarenakan mereka terhanyut oleh gaya hidup liberal (bebas).
Gaya hidup remaja dengan prinsip keseruan dalam perayaan ultah teman, halal untuk melakukan apa saja. Tanpa memandang dampak setelahnya. Apakah memang membawa kebahagian atau penderitaan kepada orang yang menerimanya. Yang penting ultah tersebut dirayakan.
Itulah pola pikir yang rusak. Mengadakan apa yang dalam syariat tidak ada hukumnya. Seperti perayaan ultah. Ujung dari cara berpikir yang rusak akan berubah pada tindakan-tindakan berlebihan yang tidak normatif.
Dan cenderung menabrak syariah Allah.
Sistem demokrasi sekuler hari ini memang membiasakan remaja jauh dari aturan Allah. Padahal remaja itu adalah manusia ciptaan Allah. Mereka rela membuat apa saja yang dapat memuaskan naluri pada diri mereka dengan cara-cara berlebihan bahkan sampai menantang maut.
Semata-mata ini bukan mutlak salah remaja itu sendiri. Sistem demokrasi yang dasarnya tidak memanusiakan manusia inilah yang menjadi biang dari setiap permasalahan.
Negara tidak dekat dengan Allah dan syariahnya, sehingga alergi tersebut menular kepada masyarakat serta kalangan individu di dalamnya.
*Remaja keren hanya dengan Islam*
Islam bukanlah sekedar keyakinan yang hanya dipercaya tanpa aturan. Ada batasan tertentu yang bisa menjaga remaja untuk menjalani kehidupan.
Disebutkan melalui firman Allah SWT dalam surat Maryam ayat 33:
وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (QS Maryam: 33).
Berdasarkan kedua ayat Al-Qur'an tersebut, Allah SWT turut memberikan salam (kesejahteraan) kepada Nabi Yahya dan Nabi Isa atas hari kelahirannya. Disebutkan pula dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW berpuasa pada hari Senin untuk memperingati hari kelahirannya sendiri.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الْاِثْنَيْنِ فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah al-Anshari Ra, bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya tentang puasa Senin, maka beliau menjawab, 'Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.'" (HR Muslim).
Maka, pada intinya pemaknaan terhadap hari lahir itu tidaklah sebuah keharusan. Jikalau memang kita ingin mengingatnya, upayakan dengan tindakan muhasabah diri atau ibadah yang itu memang dicontohkan oleh Rasulullah.
Motivasi untuk remaja menjadi keren saat ini harus dibarengi dengan kontribusi negara dalam mempermudahnya. Misal dengan edukasi di dunia digital, penyampaian oleh guru-guru di sekolah, dsb.
Edukasi terkait perbuatan yang tidak di contohkan oleh Rasulullah karena tidak akan mendatangkan ridho Allah.