| 10 Views
Refleksi Muharram Wujudkan Kemuliaan Islam

Oleh : Eva Hana
Pendidik Generasi
Kementerian Agama (Kemenag), menetapkan tahun baru Islam 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025 (liputan6.com 19/06/25).
Tahun baru Islam hadir kembali di tengah berbagai persoalan umat Islam dunia yang sampai detik ini belum menemukan solusinya. Indonesia dengan seabreg masalah kemiskinan, ketidakadilan, kriminalitas, kerusakan moral, kesenjangan sosial, setiap harinya menjadi suguhan fakta hangat yang menunjukkan nasib bangsa makin suram.
Dalam kancah internasional, dunia melihat genosida Palestina masih terus terjadi di tengah pengkhianatan penguasa negeri muslim. Sungguh malang nasib umat Islam, kehidupannya terporak-poranda, hartanya dirampas, darahnya tak berharga, kehormatanya tak lagi mulia.
Padahal Rasulullah saw pernah berpesan 14 abad tahun yang lalu, bahwa Islam menetapkan darah, harta dan kehormatan kaum muslimin sebagai perkara yang suci sebagaimana kesucian bulan Dzulhijjah, dan hari Arafah. Pesan ini disampaikan saat beliau berkhutbah pada Haji Wada tahun 10 H.
Pesan yang amat jelas, bahwa darah kaum muslimin tak boleh tertumpah begitu saja. Tidak membiarkan musuh Islam dan penjajah merampas hartanya. Kehormatannya harus dijaga, tak boleh seorangpun ada yang menginjak-nginjak harga dirinya.
Nasib umat Islam jauh dari gambaran pesan Rasulullah saw, dan tak lagi mendapatkan predikat umat terbaik sebagaimana firman Allah swt,
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ َ
Artinya : "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." (Qs. Ali Imran:110)
Tahun baru Islam seharusnya menjadi momen introspeksi bagi umat Islam. Umat Islam harus merenungkan kembali akar masalah kondisi buruk ini, yang membuat umat Islam kehilangan kemuliaannya sebagai umat terbaik. Allah swt berfirman;
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥمَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَى
Artinya: "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Qs.At-taha : 124)
Terang benderang akar persoalan kondisi buruk umat hari ini disebabkan manusia telah berpaling dari hukum-hukum Allah swt.
Maka satunya cara untuk meraih kembali kemuliaan adalah dengan berhijrah meninggalkan kekufuran, kembali kepada aturan Allah swt dan menerapkannya dalam kehidupan secara kaffah. Sebagaimana peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan sahabat menjadi titik awal terwujudnya kemuliaan umat. Umat Islam bersatu dalam satu kepemimpinan Rasulullah SAW, dibawah naungan Daulah Islam. Pelaksanaan hukum Islam secara sempurna telah memberikan kesejahteraan, dan tersebarnya Islam ke penjuru dunia menjadi Rahmat bagi seluruh alam.