| 243 Views

Pemuda Mabuk Kecubung, Buah Liberalisasi Pelaku

Oleh : Ina Ariani
Aktivis Muslimah Pekanbaru

“setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr haram hukumnya” ibn Umar Ra.

Baru-baru ini viral peristiwa "mabuk kecubung" didaerah  Banjarmasin yang menewaskan 2 orang dan puluhan orang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) setelah mengkonsumsi kecubung yang dioplos dengan minuman dan obat-obatan. ( Kompas.com, 10/7/2024).

Dari fakta diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa mabuk Kecubung menunjukkan rusaknya generasi dalam menjalani kehidupan. Termasuk dalam menyelesaikan masalah, juga lemahnya ketahan mental. Generasi hari ini lepas kendali, diakibatkan oleh sistem yang semakin hari semakin merusak generasi bangsa.

Akidah umat semakin hancur, umat tidak lagi takut untuk berbuat maksiat. Baik buruk tidak lagi menjadi standar dalam berbuat. Kebahagian bagi mereka yang penting happy.

Hal ini menggambarkan kegagalan sistem pendidikan sekuler dalam mencetak generasi berakhlak mulia, dan justru mencetak generasi dengan perilaku liberal. Tujuan pendidikan hanya untuk bagaimana bisa meraih kesenangan dunia.

Islam memiliki sistem pendidikan berkualitas yang mampu mencetak generasi berkepribadian Islam, bermental kuat dan produktif. Sebagaimana dahulu kurang lebih 13 abad Islam berhasil mencetak generasi berkepribadian Islam. Sehingga pola pikir dan pola sikapnya terjamin sesuai dengan fikrah dan thariqah Rasulullah Saw. Generasi emas seharusnya menjadi teladan para generasi masa kini. 

Seperti Usamah bin Zaid diusianya yang masih muda menjadi pemimpin perang melawan tentara Romawi. Sayyidina Ali Ra menjadi pemimpin perang Ahzab yang sebelumnya juga memimpin perang badar, perang uhud dll, diusia 17 tahun. Abdullah ibn Abbas, dari kecil ia jago tafsir, hukum waris dan sastra Arab. Ada Mehmed al-Fatih penakhluk Kostantinopel dan masih banyak lagi.

Keimanan yang dimiliki juga akan menuntun penggunaan berbagaai bahan alami secara bijak sesuai tuntunan syariat. Karena aturan Allah dulu sampai hari ini tetap sama hingga sampai hari kiamat kelak. Setiap amal akan dihisab dimintai pertanggungjawabanya. 

Rasulullah saw bersabda yang diriwayatkan oleh Ibnu Abas Ra; “khamr adalah induk dari kekejian dan dosa yang paling besar, barang siapa meminumnya, ia bisa berzina dengan ibunya, saudara ibunya, saudara ibunya, dan saudara ayahnya” [13] 

Prilaku-prilaku menyimpang, aturan Islam kaffahlah solusinya. Individu, masyarakat dan negara bersama-sama menerapkan hukum Islam secara totalitas. Dibawah kepemimpinan yang satu untuk seluruh dunia yaitu, khilafah.

Dan negara harus bersikap tegas, dalam meriayah umat, tidak berat sebelah, demi kepentingan yang diharamkan bisa dilegalkan menjadi boleh, karena sistem hari ini berdiri atas asas sekuler, pemisahan aturan agama dengan kehidupan.

Tugas negara mendakwahkan Islam keseluruh dunia. Memberlakukan hukum Islam secara sempurna. Sehingga tidak ada lagi generasi abu-abu, disatu sisi muslim tapi perbuatannya mengkhianati Allah.

Wallahua'lam bishawab***


Share this article via

49 Shares

0 Comment