| 186 Views

Moderasi Beragama Menyasar Pelajar

Oleh: Siti Julianti, S.Si

Dikutip dari detik hikmah (11/9/24) bahwa Iriana Joko Widodo (Jokowi), Ibu Wury Ma'ruf Amin dan sejumlah istri menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) menggaungkan Moderasi Beragama kepada ratusan pelajar lintas agama di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini ditujukan untuk menanamkan nilai moderasi beragama sejak dini. Sebanyak 500 pelajar di Balikpapan berkontribusi dalam kegiatan bertajuk 'Sosialisasi Moderat Sejak Dini' yang mengangkat tema "Cinta Tuhan dengan Mencintai Indonesia" pada Rabu (11/9/2024). Kegiatan ini turut dihadiri para istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) KIM.

Moderasi beragama di institusi pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menangkal radikalisme di kalangan pelajar yg dipandang sebagai musuh ideologi Kapitalisme, agar generasi memiliki profil moderat dalam beragama, yang justru menjauhkan profil kepribadian Islam. Alhasil terbentuklah generasi muda muslim yang akhirnya menentang ajaran Islamnya sendiri yang di sampaikan secara kaffah.

Disisi lain, Fakta problem remaja termasuk pelajar adalah berupa dekadensi moral remaja yang makin parah (perundungan, seks bebas, aborsi, narkoba kriminalitas, dll), tapi pemerintah menyolusi dengan pengarusan moderasi beragama yang tidak berhubungan dengan akar persoalan generasi. Alih-alih malah memberikan solusi terbaik, namun justru malah semakin menambah tumpukan masalah yang belum usai.

Dari sini Nampak bahwa yang menjadi kekhawatiran negara itu bukan kerusakan moral remaja, melainkan ancaman kebangkitan Islam. Mereka memahami bahwa yang akan menjadi tonggak kebangkitan Islam adalah dari para remaja, sehingga mereka berusaha keras untuk merusak akidah dan pemahaman remaja muslim dengan pemahaman sesat yang mereka bawa, sehingga penguasa negeri ini dapat dengan bebas menjalankan peran sebagai penjaga sistem sesuai arahan Barat.

Moderasi beragama adalah proyek Barat yang dimaknai menerima pemikiran liberal seperti HAM, pluralisme, dll. sebagai pemuda yang berfikiran Islam, tidak seharusnya kita mendukung gerakan semacam ini, yang justru akan semakin menambah keruh keadaan.

Pelajar seharusnya menjadi duta Islam yg mengambil Islam yang murni, tidak bercampur dengan pemikiran Barat.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah yaitu mushaf bin Umair yang dengan kecerdasannya beretorika hingga mampu menaklukkan Madinah dengan pemikiran Islam hanya dalam waktu 1 tahun.

Profil generasi muslim yang produktif, tangguh, pembangun peradaban mulia hanya mampu dicetak oleh negara Islam, yaitu Khilafah.
Dengan adanya khilafah, negara akan menjaga dan mengupgrade kualitas remaja dengan ideologi Islam melalui sistem pendidikan, menghidupkan tradisi dakwah, dan akidah sehingga terwujud generasi harisan aminan lil Islam.

Wallahu'alam bishawab


Share this article via

137 Shares

0 Comment