| 209 Views
Zina Melejit, Nasib Bayi Menjerit

Oleh : Fahna Al-Hafidzah
Anak remaja sekarang banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Bukan cuma pacaran saja, melainkan banyak yang sudah 'coba-cobaan', sampe akhirnya kedapetan. Nah kalau udah kebablasan gini kan, ribet. Usia masih dibawah umur, belum siap jadi orang tua, dan pastinya bakalan jadi super malu. Ujungnya muncul dalam otak solusi intuk membuang bayinya, Astaghfirullah.
Kejadian pembuangan bayi perempuan ini ternyata baru-baru ini juga pernah terjadi, yakni pada gubuk disebuah dusun Nanggleng, RT 02 RW 09, Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis. Tepatnya pada hari Sabtu, tanggal 27, Juli 2024. Untungnya kondisi bayi perempuan tersebut dinyatakan normal dan sehat tanpa adanya kekurangan apapun. (jabartribunnews, 27/7/24)
Pelaku pembuangan tersebut ternyata adalah ibu kandungnya sendiri yang merupakan warga Panumbangan. Usianya masih dibawah 17 tahun. Dikarenakan masih dibawah umur, polisi memutuskan untuk menitipkannya ke yayasan setelah ditangkap pada 30 Juli 2024.
Setelah diselidiki, motif pelaku adalah karena sang pelaku merasa malu telah hamil diluar nikah. Ia menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang baru dikenalnya melalui Facebook, laki-laki itu merupakan warga desa Ciawi, Tasikmalaya. Kemudian setelah menjalin hubungan, mereka memutuskan untuk berjanjian didaerah Tasikmalaya. (detik.com, 4/8/24)
Remaja zaman sekarang lebih suka merasa senang-senang dulu, baru ujungnya nyesel harus nanggung rasa malu. Makanya kalau belum siap, ga usah banyak gaya. Ingat resiko!
Awalnya mungkin enak, tapi kalau ujungnya malu bin sengsara, gimana? Maka dari itu, berpikirlah sebelum melakukan sesuatu. Masa depan masih panjang, harusnya sekarang kita semangat buat ngeraihnya. Jangan malah nyengsarain hidup Hana karena menuruti keinginan hawa nafsu belaka. Karena menggapai sebuah kesuksesan itu lebih berharga.
Remaja adalah penerus masa depan, kalau remaja sekarang saja sudah ga karuan, gimana masa depan bangsa kita?
Zina itu haram, bahkan mendekatinya saja dilarang. Kalau memang tahu itu salah, maka jangan berani mendekati. Sudah tahu buruk, berarti jangan dilakuin, karena resikonya besar buat masa depan kita nanti.
Ini juga pelajaran buat para orang tua untuk lebih menjaga dan memperhatikan anak-anaknya. Jangan sampai gagal dalam mendidik, jangan sampai anak dibiarkan bergaul bebas, apalagi sampai bercampur baur sembarangan. Dunia sekarang sedang tidak aman, kalau bukan orang tua yang menjaga, maka siapa lagi?
Alasan paling dasar adalah kesalahan pada sistem yang kita anut sekarang. Seharusnya negara bisa tegas dan menindak setiap adanya kemaksiatan. Supaya bisa langsung selesai satu masalah dan tidak menyebar kemana-mana. Bukannya malah dibiarin bergaul bebas, karena kalau dibiarin pastinya bakalan semakin ngelunjak.
Dunia sudah kacau. Maksiat dimana-mana, kalau ngelakuin pun seolah bukan apa-apa, bahkan udah lupa sama dosa dan siksa diakhirat nanti.
Ini sudah waktunya kita bangkit, bergerak, dan menyadarkan umat dengan dakwah. Mengingatkan mereka dan mengajak mereka kembali kepada ketaatan. Karena sesungguhnya kemaksiatan adalah jebakan kesengsaraan.
Kita harus semakin menggencarkan amar makruf nahi mungkar kepada sesama. Sebab umat perlu bersatu untuk mengembalikan daulah Islam, demi tegaknya kehidupan yang aman, nyaman, dan sesuai dengan syariat Islam.
Karena tak ada sistem yang benar kecuali sistem Islam. Mari semangat berdakwah! Wallahu a'lam bi ash-showwab []