| 341 Views

Update Terkini: Laut Merah Panas! Milisi Houthi Tembakkan Drone ke Kapal AS, Tarif Angkutan Udara dan Laut Melesat

CendekiaPos - Laut Merah menjadi pusat ketegangan yang semakin membara, menciptakan gelombang ketidakpastian di jalur pelayaran yang menyumbang 15% perdagangan dunia. Dalam perkembangan terkini pada Kamis (18/1/2024), milisi Houthi Yaman meluncurkan serangan drone ke kapal Amerika Serikat (AS). Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah AS memasukkan Houthi ke dalam entitas "teroris," memicu respons tegas dari kelompok tersebut.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengumumkan bahwa kapal AS, Genco Picardy, menjadi sasaran serangan rudal di Teluk Aden. Meskipun kapal tersebut mengalami kebakaran, namun dapat dipadamkan tanpa menimbulkan korban jiwa. Pernyataan Houthi menegaskan komitmen mereka untuk terus melancarkan serangan sebagai bentuk pembelaan dan dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Kejadian tersebut berdampak langsung pada pergerakan kapal di Laut Merah. Badan keamanan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengkonfirmasi serangan drone yang mengenai kapal di Teluk Aden, sementara perusahaan pelayaran Jepang mengumumkan penangguhan rute melalui Laut Merah sebagai langkah keamanan untuk awak kapal.

Tidak hanya itu, serangan terhadap jalur pelayaran ini turut mempengaruhi sektor angkutan udara. Diperkirakan tarif angkutan laut telah meningkat sebesar US$10,000 per kontainer, mendorong pergeseran ke angkutan udara. Analis memprediksi kenaikan tarif angkutan udara akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan, terutama menjelang liburan Tahun Baru Imlek di Februari.

Tak hanya AS yang menjadi sasaran, Houthi juga menegaskan bahwa mereka akan terus menyerang kapal-kapal Israel atau yang menuju pelabuhan di Palestina yang diduduki, sebagai respons terhadap keputusan AS yang dianggap merugikan mereka.

Dalam konteks ini, perusahaan pelayaran besar Jepang, seperti Nippon Yusen, Mitsui O.S.K. Lines, dan Kawasaki Kisen Kaisha, telah mengumumkan penangguhan rute melalui Laut Merah sebagai langkah menjaga keselamatan awak kapal. Peningkatan ketegangan di wilayah tersebut turut memaksa perusahaan logistik dan pelayaran untuk mencari alternatif rute, mempengaruhi aliran perdagangan global.

Pasar angkutan udara juga mendapatkan dampak, dengan prediksi kenaikan tarif sebagai respons terhadap ketidakpastian yang meningkat. Pihak industri berupaya mengantisipasi perubahan dengan menambah kapasitas udara tambahan di jalur perdagangan inti.

Situasi di Laut Merah terus dipantau oleh masyarakat internasional, sementara para pelaku industri berusaha menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi tantangan kompleks ini.


Share this article via

128 Shares

0 Comment