| 212 Views

Tantangan Judi Online di Indonesia: Harus Dilawan, Bukan Hanya Dikeluhkan!

Dalam hiruk-pikuk perubahan digital, fenomena judi online di Indonesia mencapai titik yang memprihatinkan. Di tengah mayoritas populasi yang Muslim, ironisnya, judi online tidak hanya berkembang tetapi juga menelanjangi kelemahan struktural masyarakat. Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, mengungkapkan lonjakan transaksi judi online yang mengejutkan, mencapai Rp 100 triliun hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2024. Sebuah angka yang tidak hanya sekedar statistik, tetapi cermin dari keputusasaan dan kerapuhan moral yang melanda.

Risiko yang Membayangi Masyarakat

Kecanduan judi online bukan hanya merugikan secara finansial tetapi juga merongrong fondasi moral dan sosial. Dari petani hingga pedagang kecil, dari mahasiswa hingga ibu rumah tangga, judi online telah merenggut harapan dan potensi ekonomi mereka. Depresi, stress, bahkan tindakan ekstrem seperti bunuh diri dan kriminalitas menjadi cerita sampingan yang kian biasa, seiring dengan runtuhnya banyak rumah tangga yang dipicu oleh ketagihan judi online.

Kepemimpinan yang Diperlukan dalam Menghadapi Krisis

Langkah pemerintah dalam menangani masalah ini mulai terlihat dengan pembentukan satgas anti-judi online yang dijanjikan Presiden Jokowi. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan takedown ribuan konten judi online, dan PPATK telah membekukan ribuan rekening terkait judi. Namun, perjuangan ini serupa dengan melawan 'hantu'. Para pelaku bersembunyi lintas negara, menjadikan upaya pemberantasan judi online tidak hanya sulit tetapi juga kompleks.

Haram Mutlak dalam Islam dan Perjuangan yang Berkelanjutan

Syariah Islam telah mengharamkan judi secara mutlak. Berjudi merusak, tidak hanya individu tetapi seluruh masyarakat. Larangan dalam Islam ini tidak hanya sebagai aturan tetapi sebagai penjaga keharmonisan dan kesejahteraan umum. Negara harus memperkuat upaya, bukan dengan kompromi atau pemungutan pajak dari judi, tetapi dengan penegakan hukum yang ketat dan pendidikan masyarakat yang berkelanjutan.

Langkah Ke Depan: Perlindungan Melalui Pendidikan dan Kesempatan

Tantangan judi online harus dijawab dengan lebih dari sekadar penegakan hukum; kita perlu menginvestasikan pada pendidikan dan penciptaan lapangan kerja yang memberikan alternatif nyata bagi masyarakat untuk membangun kehidupan yang layak. Pemerintah harus aktif tidak hanya dalam pencegahan tetapi juga dalam proteksi dan rehabilitasi mereka yang terjebak dalam jerat judi.

Sebagai bangsa, kita harus mengembangkan sistem pendukung yang memungkinkan rehabilitasi sosial dan ekonomi bagi korban judi online. Ini adalah saatnya untuk melihat masalah ini lebih dari sekedar pelanggaran hukum, tetapi sebagai krisis sosial yang membutuhkan jawaban komprehensif dan inklusif.

Kesimpulan: Menggandakan Upaya untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Perjudian online adalah wabah yang menyebar cepat, namun dengan pendekatan yang benar dan tegas, kita dapat melindungi masyarakat dan membangun masa depan yang lebih cerah dan stabil. Tidak cukup hanya dengan bersimpati pada korban, tetapi harus ada tindakan nyata dan berkelanjutan yang mendukung nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan bagi semua.


Share this article via

38 Shares

0 Comment