| 177 Views
Tak Terjangkau, Harga Rumah Makin Mahal

Oleh : Rifdatul Anam
Rumah sebagai tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Rumah adalah tempat dimana kita berkumpul bersama keluarga, tempat beristirahat setelah melakukan aktivitas dan bekerja seharian. Rumah yang layak merupakan impian semua orang, tapi sayangnya, tak semua orang dapat memilikinya. Jangankan memiliki rumah sendiri, terkadang mengontrak rumah saja pun banyak yang kesulitan.
Sebagaimana diketahui, harga rumah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang mencapai 1,89 persen (year on year) pada kuartal I 2024. Angka ini, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal IV 2023 yang sebesar 1,74 persen. Peningkatan IHPR tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga properti tipe kecil yang meningkat 2,41 persen. Capaian ini juga melanjutkan kenaikan harga pada kuartal IV 2023 yang sebesar 2,15 persen. (CNN Indonesia, 16-5-2024)
Harga rumah semakin mahal, semakin sulit juga untuk dijangkau rakyat miskin. Sementara, banyak penduduk yang masih membutuhkan tempat tinggal. Apalagi angka pengangguran terus meningkat, menambah beban bagi rakyat yang ingin memenuhi kebutuhan papannya. Mempunyai penghasilan yang pas-pasan, membuat rakyat mengabaikan mimpinya memiliki tempat tinggal yang layak. Bagaimana tidak, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka sulit.
Belum lagi banyaknya faktor yang menyulitkan masyarakat untuk mempunyai rumah, seperti tidak ada lahan, bahan bangunan yang mahal, perizinan yang sulit didapat, cicilan dengan bunga yang besar, dan lain sebagainya. Adapun program rumah murah yang di berikan pemerintah tidak berjalan sesuai keinginan. Program ini merupakan kerjasama antara pemerintah dan pelaku usaha, yang berarti pemerintah tidak turun tangan langsung dalam persoalan ini, melainkan diserahkan kepada pengusaha. Sehingga, pengusaha hanya melihat bahwa perumahannya habis terjual, bukan melihat siapa yang membeli rumah-rumah tersebut, padahal tujuan program itu sebenarnya adalah menyediakan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Program pemerintah ini jelas tidak menyelesaikan masalah kebutuhan rumah. Pengusaha pastinya menyesuaikan biaya yang telah terpakai dalam pembanguan rumah. Melihat biaya-biaya pembangunan yang mahal, harga rumah juga bakalan mahal. Karena, jalannya sistem kapitalisme, selalu mengarahkan pengusaha pada tujuannya, yaitu mengumpulkan materi yang banyak. Begitupun negara, yang hanya menetapkan kebijakan sesuai permintaan para kapital bukan sesuai kebutuhan rakyat.
Sejatinya, negara berkewajiban dalam memenuhi semua kebutuhan dasar rakyatnya, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Namun, dalam sistem kapitalisme saat ini, hal tersebut bagaikan mimpi yang tak akan terwujud. Kesulitan-kesulitan yang dirasakan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pokok papan (rumah) di sistem ini membutuhkan solusi yang tepat.
Islam adalah solusi tuntas untuk semua permasalahan kehidupan, termasuk mengurus kebutuhan tempat tinggal. Melalui penerapan hukum islam di satu negara, akan memberikan cara untuk menyelesaikan kebutuhan rumah bagi rakyatnya. Negara akan menjamin setiap keluarga memiliki rumah dengan ketentuan yang ditetapkan syara, rumah yang nyaman dan layak untuk menjadi tempat tinggal. Dalam hadist riwayat Ath-Thabrani dan Imam Ahmad, Rasulullah saw. menjelaskan empat kebahagiaan seorang muslim, yang salah satunya adalah rumah yang luas.
Penerapan sistem ekonomi islam, yang dimana seluruh sumber daya alam dikelola sepenuhnya oleh negara, sehingga menjadi sumber dana yang besar untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya. Adapun bahan bangunan yang berasal dari sumber daya alam akan diberikan dengan harga murah bahkan gratis. Dalam Islam sumber daya alam adalah milik umum, jadi hasilnya akan di kembalikan untuk kesejahteraan rakyat. Negara tidak akan berlepas tangan dengan menyerahkan pengelolaan kepemilikan umum kepada swasta.
Alhasil, jika sistem Islam diterapkan ditengah kehidupan kita, masyarakat akan dengan mudah memiliki rumah yang layak. Bukan hanya masalah tempat tinggal, bahkan semua masalah kehidupan akan terselesaikan dengan tuntas.
Wallahu'alam bishawab.