| 198 Views
Stop Kebodohan, Ultah Berujung Maut !

Oleh : Priha Rohani
Ibu Anak Dua Dan Jama'ah Majelis Ta'lim Khairunissa Karawang
Siapa yang tidak bahagia mendapati suprise atau kejutan dari saudara maupun teman.
Apalagi saat ini ultah (ulang tahun) seperti hal yang di wajibkan oleh sebagian orang.
Termasuk dikalangan para remaja ketika mendapati ada temannya yang sedang berulang tahun, semua kompak memberikan kejutan sebagai hari kelahiran.
Namun sayang hari bahagia itu justru menjadi hari berduka.
Dilansir dari solopos.com, Klaten. Merenggut nyawa anak SMA 1 CAWAS. Insiden itu bermula ketika teman-temannya ingin merayakan ulang tahun ketua OSIS.
Namun sayang seribu kali sayang nasi sudah menjadi bubur.
Hal itu justru menjadi kabar duka yang mendalam bagi semua orang termasuk orang tuanya.
Korban yang bernama fajar Nugroho (18)
Meninggal usai mendapat kejutan dari teman-temannya.
Berawal dari teman-temannya yang mendorong korban kedalam kolam dengan kedalaman 17,5 Meter, mereka mengetahui korban bisa berenang.
Namun siapa sangka korban memegang kabel yang terbungkus pipa untuk pompa, dan menarik kabel yang ada di dalam pipa tersebut yang membuat korban tersetrum hingga meninggal dunia.
Hal ini menjadi perhatian untuk kita semua, bahwa tidak perlu merayakan hal-hal yang memang tidak diperbolehkan dalam Islam bahkan diharamkan.
Seperti orang-orang menormalisasikan acara ulang tahun, entah itu dengan cara potong kue dan tiup lilin.
Yang justru ini bukanlah ajaran Islam, meniup lilin lalu berdoa meminta kesehatan, kesuksesan, keberkahan dan sebagainya.
Hal ini termasuk Tasyabuh, Tasyabuh adalah menyerupai suatu golongan atau kaum.
Mulai dari penampilan, perbuatan, perilaku yang diikuti golongan tersebut.
Tiup lilin dan berdoa ini termasuk golongan majusi, mereka menyembah api dan berdoa.
Dari Ibnu 'umar nai shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda .
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari mereka "
(HR.Ahmad 2:50 dan Abu Daud no 4031 )
Cukup mengucapkan saja, dengan mendoakan yang terbaik dalam hidup.
Ketika bertambahnya usia berarti jatah hidup kita berkurang.
Hal ini seharusnya jadi bahan renungan diri sendiri bahwa sesungguhnya kematian itu sangatlah dekat. Menjadi renungan agar diri harus mebih baik lagi, lebih bertaqwa dan taat lagi.
Bukan dijadikan sebagai pesta, perayaan yang menyenangkan dan lain-lainnya.
Perayaan ulang tahun seakan-akan menjadi hal yang wajar betapa jauhnya kapitalis menjauhkan kita dari Islam.
Sistem yang rusak akan berbuah dengan kerusakan-kerusakan di muka bumi ini.
Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Begitu asingnya peraturan Islam yang beragama Islam sendiripun seperti phobia terhadap aturan agamanya sendiri.
Dampak dari kekacauan yang ada pada negeri hari ini adalah rusaknya sistem.
Jika bukan sistem Islam yang dipakai sebagai aturan kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi, generasi yang baik, bahkan tatanan negara sekalipun akan hancur.
Kita hanya sebuah mayoritas Islam saja bukan sebuah masyarakat Islam.
Karena pola pikir kita semua tidaklah Islam meski sebagian beragama Islam Tapi tidak semua orang mau memakai aturan Islam.
Semoga kebangkitan Islam segera Allah tegakan, karena Islam bukan hanya sebuah agama ritual saja.
tapi sistem Islam adalah ideologi yang sempurna tanpa cacat yang menyangkut semua aspek kehidupan manusia.
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala meridhai kita semua, dan di setiap kejadian menjadikan pelajaran berharga.
Waallahu alam Bii ashawab.