| 26 Views

Solusi Tuntas Problem Pendidikan, Hanya dengan Penerapan Sistem Islam

Oleh : Najma Alhumaira
Aktivis Muslimah

Dalam peringatan hardiknas,  presiden meluncurkan berbagai program untuk perbaikan Pendidikan di negeri ini, diantaranya pembangunan atau renovasi sekolah dan bantuan untuk guru.

Dilansir dari majalah tempo, "Masing-masing menerima Rp 3 juta per semester. Dan itu dialokasikan untuk sekitar 12 ribu guru di Indonesia," kata Mu'ti saat menghadiri peringatan Hardiknas di SDN Cimahpar 5, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dikutip dari akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Minggu (4/5/2025) juga sudah disebutkan pada tahun 2025 ini para guru honorer akan mendapatkan dana dalam bentuk cash transfer (Kompas.com). Sebanyak 400 lebih pelajar di SDN 4 Padurenan, Mustika Jaya, Kota Bekasi, terpaksa menjalani kegiatan belajar-mengajar di perpustakaan dan musala akibat kerusakan ruang kelas (tirto.id). 

Dari program yang dicanangkan pemerintah hingga banyak nya kerusakan sarana dan prasarana di dunia pendidikan hari ini, dapat kita kritisi bahwasanya kesejahteraan untuk seluruh pengajar di Indonesia serta kualitas pendidikan yang merata untuk seluruh pelajar masih jauh dari harapan. Selama ini realitanya penyelenggaran Pendidikan di Indonesia menemui banyak masalah, baik dari sisi sarana maupun prasarana. Banyak bangunan sekolah tidak layak, gaji guru tidak layak termasuk gaji honorer yang rendah.
Anggaran Pendidikan yang rendah, dan adanya kebocoran karena dikorupsi, hal ini memberikan efek domino pada buruknya bangunan sekolah, guru dianggap sebagai pekerja dengan beban yg banyak dan jauh dari kata sejahtera adalah potret buram Pendidikan indonesia.

Semua itu adalah dampak dari kebijakan yang berlandaskan kapitalisme termasuk dalam bidang Pendidikan. Dalam sistem kapitalisme, di mana peran negara sangat sedikit, tidak akan mungkin membuat perbaikan dalam penyelenggaraan Pendidikan. Kapitalisasi Pendidikan menyebabkan negara berlepas tangan dari penyelenggaraan Pendidikan, mencukupkan apa yang sudah disediakan swasta. Sehingga sarana prasarana yang disediakan pun minimalis sesuai anggaran yang ada.

Belum lagi persoalan anggaran. Sistem ekonomi kapitalis membuat negara kesulitan menyediakan anggaran, bahkan menjadikan utang sebagai jalan untuk mendapatkan anggran Pembangunan. Tingginya korupsi dalam bidang pendikan makin membuat minimnya dana yang terseut. Disamping itu juga begitu besar sumber daya alam yang ada di negeri ini sayangnya tidak dikelola secara mandiri oleh pemerintah untuk keberlangsungan ekonomi masyarakat. Dalam sistem kapitalisme, sumber pemasukan utama negara berasal dari pajak. Sehingga adanya anggaran untuk pendidikan saat ini sangat tidak efektif untuk menyelesaikan problematika pendidikan hari ini. 

Islam memandang pendidikan adalah bidang strategis yang akan berpengaruh terhadap kejayaan bangsa dan negara. Islam mewajibkan negara bertanggungjawab memenuhi kebutuhan Pendidikan dengan gratis dan kualitas terbaik. Dalam Islam Pengajar merupakan sebuah profesi yang sangat mulia, karena mereka bertugas untuk mencetak generasi yang akan membangun peradaban Islam yang gemilang. Maka penghormatan ini diberikan sebesar-besarnya kepada para guru dengan ketersediaan gaji yang sesuai dengan keringat yang dikeluarkan oleh guru.

Sistem ekonomi Islam akan mampu menyediakan saran dan prasarana Pendidikan termasuk memberikan penghargaan besar terhadap para guru atau pendidik. Negara memiliki sumber anggaran yang banyak dan beragam. Mulai dari pengelolaan SDA, Baitul maal, harta ghanimah, jizyah fa'i, rikaz, dan zakat menjadi sumber pemasukan utama negara. Dalam sistem Islam tidak akan ada seorangpun penguasa yang akan berani melakukan tindak korupsi dan memakan harta rakyat. Karena mereka memiliki rasa tanggungjawab dan rasa takut akan adzab Allah ketika mendzolimi rakyat nya.

Sejarah telah membuktikan bahwa Islam pernah menjadi mercusuar peradaban seantero dunia. Pada masa Kekhilafahan Abbasiyah, para guru akan digaji dengan nominal sekitar 60 juta per bulan. Dan sarana prasarana pendidikan menjadi yang terdepan pada masanya. Dibangun universitas pertama di dunia oleh seorang muslimah bernama Fatimah Al-Fihri, serta adanya perpustakaan terbesar pada masanya di Baghdad yang kita kenal hingga hari ini dengan nama Baitul Hikmah. Hingga melahirkan banyak ilmuwan muslim yang melahirkan banyak karya. Maka telah menjadi nyata bahwa sistem Islam mampu menghasilkan kualitas pendidikan nomor satu dengan mekanisme sistem pendidikan sesuai dengan pengaturan Syari'at Islam.

Wallahu a'lam


Share this article via

10 Shares

0 Comment