| 231 Views
Solusi Komprehensif Terhadap Maraknya Pengangguran di Kalangan Gen Z

Oleh : Lia April
Pendidik Generasi
KumparanBISNIS - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, bicara mengenai data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat ada 9,9 juta penduduk Indonesia yang tergolong usia muda atau Gen Z belum memiliki pekerjaan. Angka tersebut didominasi oleh penduduk yang berusia 18 hingga 24 tahun.
"Itu biasanya mereka banyak yang pengangguran karena sedang mencari pekerjaan mereka yang lolos sekolah atau lulus kuliah 24 tahun, itu biasanya lulus kuliah S1, kalau 18 itu biasanya lulus SMA," ujar Ida usai rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (20/5).
Gen Z merupakan generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012. Generasi yang berada pada rentang usia produktif. Masa di mana bisa bekerja sekuat tenaga, kreatif dan inovatif. Masa di mana bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, membantu keluarga bahkan bisa memberikan manfaat lebih banyak bagi umat.
Hal ini sebagaimana firman Allah Swt.,
“Allahlah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.”
(QS. Ar Rum:54)
Namun, pada faktanya saat ini gen Z lebih dikenal dengan istilah generasi NEET (Youth not in Education, Employment and Training) atau generasi yang tanpa ada kegiatan pendidikan, bekerja dan bahkan pelatihan. Gen Z merasakan lelah, capek dan putus asa dengan berbagai penolakan yang diperoleh ketika melamar pekerjaan. Syarat untuk bisa memperoleh pekerjaan pun harus sarjana dengan adanya batasan usia bahkan yang sudah berpengalaman.
Hal inilah menjadi penyebab meningkatnya angka pengangguran di kalangan gen Z. Karena sejatinya pengangguran terjadi manakala pelamar kerja lebih banyak jika dibandingkan dengan lapangan pekerjaan.
Inilah gambaran nyata abainya negara terhadap kesejahteraan gen Z. Sistem sekularisme-kapitalisme yang diterapkan memperburuk kondisi ini. Peran negara seringkali dikaburkan di sistem ini. Negara hanya berperan sebagai regulator (pengawas) saja tanpa bisa meriayah umat terutama gen Z seutuhnya.
Pengelolaan sumber daya alam yang ada pun kerap kali diserahkan kepada para pemilik modal dan korporasi. Walaupun banyak pengembangan industri di berbagai bidang namun tidak bisa menyerap tenaga kerja yang berada di sekitarnya dan lebih mementingkan tenaga kerja dari luar (asing). Negara lebih mengutamakan investasi dan lahan bisnis.
Lantas, bagaimanakah dalam pandangan Islam? Bagaimana Islam menyoal solusi komprehensif terhadap maraknya pengangguran di kalangan gen Z?
Islam tidak akan membiarkan maraknya pengangguran di kalangan gen Z. Islam memberikan solusi komprehensif terhadap persoalan ini. Islam akan mengembalikan peran negara sebagai periayah umat secara sempurna.
Islam akan memberikan pemahaman terlebih dahulu mengenai tujuan dari penciptaan kita sebagai manusia. Sebagaimana firman Allah Swt. Dalam Qur’an Surat Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt.. Mengikuti apa yang Allah perintahkan dan menjauhi segala yang Allah larang. Menjalankan semua syariat Allah secara keseluruhan (kaffah). Islam pun akan memberikan pemahaman kepada generasi terkait kewajiban bagi laki-laki yang sudah baligh untuk bekerja sehingga generasi akan siap untuk bekerja mencari nafkah.
Selain untuk beribadah, Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Sebagaimana tercantum dalam surat Al-An'am ayat 165, Allah Swt. berfirman:
وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ ٱلْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian dari kamu atas sebagian (yang lain) dengan beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Maknanya manusia bertugas untuk memimpin baik memimpin dirinya, keluarga, masyarakat, maupun negara.
Selanjutnya Islam akan mengembalikan fungsi dan peran negara sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, negara akan menerapkan kurikulum pendidikan yang berlandaskan kepada akidah Islam, memberikan kualitas pendidikan yang luar biasa sehingga mampu menciptakan generasi yang mumpuni di berbagai bidang. Tidak hanya dalam bidang ilmu pengetahuan saja namun generasi yang berkepribadian islami.
Negara akan memberikan biaya pendidikan gratis hingga mampu diakses oleh semua kalangan, sehingga para gen Z akan memperoleh pendidikan yang tinggi sehingga mudah memperoleh pekerjaan.
Negara pun akan menyediakan banyak lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak melalui program-program yang diadakan oleh negara seperti program padat karya. Negara akan memberikan bantuan modal bagi yang ingin berwirausaha. Pengelolaan sumber daya alam pun dikelola sendiri oleh negara sesuai syariat tanpa diserahkan kepada pihak lain seperti swasta atau korporasi. Bahkan bagi yang tidak mampu untuk bekerja atau lemah maka negara pun akan memberikan santunan.
Sungguh, Islam memberikan solusi yang komprehensif bagi setiap problematika yang muncul di tengah umat termasuk masalah pengangguran di kalangan Gen Z. Islam akan mencetak generasi yang mampu mengarungi samudra kehidupan dengan bersandar kepada syariat Islam. Terbukti ketika masa kegemilangan Islam selama 13 abad lamanya, Islam mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya.
Wallahu’alam bissawab.