| 121 Views

Solusi Fundamental Terhadap  Kriminalitas Anak

Oleh: Lia April
Pendidik Generasi

Bocah laki – laki berinisial MA (6 tahun) asal Sukabumi menjadi korban pembunuhan, tidak hanya dibunuh anak yang baru mau duduk di sekolah dasar ini juga menjadi korban kekerasan seksual sodomi. Terungkap pelaku utama pembunuhan dan sodomi terhadap korban adalah pelajar berusia 14 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). (SUKABUMIKU.id / 02 Mei 2024)

Sungguh miris ketika kita melihat dan mendengar kabar seperti ini, apalagi kejadian ini berulang tidak hanya di satu tempat saja. Bahkan bisa jadi masih banyak kasus kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak yang dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Sejatinya anak merupakan anugerah dari sang Pencipta yang dititipkan kepada setiap pasangan manusia yang hidup di dunia.  Memiliki anak merupakan dambaan setiap pasangan insan manusia yang ada di muka bumi ini. Ada pasangan yang memang Allah mudahkan dalam memperoleh keturunan namun sebaliknya ada pasangan yang sulit untuk memperoleh keturunan.

Hendaknya kita bersyukur atas amanah anak yang Allah titipkan kepada kita. Anak merupakan nikmat yang Allah berikan kepada setiap pasangan suami istri yang ada di muka bumi ini. Selayaknyalah kita bisa menjaga, merawat dan mendidiknya dengan sebaik-baiknya.

Allah Swt berfirman dalam Qur’an Surat Asy-Syura ayat 49-50

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (50)

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.”
Namun pada kenyataannya, generasi saat ini telah jauh dari fitrahnya sebagai seorang anak yang bersih dan polos. Tindakan kejahatan, kriminal, pelecehan seksual bahkan sampai pembunuhan tidak sedikit pelakunya adalah anak-anak. Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa semua hal ini bisa terjadi.

Ayah yang sibuk bekerja maupun ibu yang sibuk bekerja dengan tujuan memenuhi semua kebutuhan materi sang anak merupakan salah satu faktornya. Seorang ayah lupa akan perannya sebagai qawwam (pemimpin) dalam keluarga yang bertugas untuk mendidik istri dan anak-anaknya. Begitupun dengan sang ibu lupa akan tugas utamanya sebagai sekolah pertama bagi anaknya tanpa diimbangi dengan pendidikan agama sejak dini di keluarga.

Begitupun dengan sistem pendidikan, di mana kurikulum pendidikan lebih berorientasi kepada materi tanpa mengindahkan pendidikan agama sehingga generasi yang dihasilkan jauh dari kepribadian yang mulia. Sistem informasi seperti media sosial yang bisa diakses dengan bebas pun lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung hal ini bisa terjadi.

Kesemuanya itu merupakan gambaran yang nyata sebagai akibat dari penerapan sistem sekularisme-kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan, yang meniadakan Allah sebagai sang Khaliq di setiap aktivitas. Materi dan kepuasan bersifat jasmanilah yang menjadi orientasi dalam sistem ini.

Dalam Islam, mendidik generasi seperti menciptakan masa depan peradaban. Semua unsur di dalamnya baik itu lingkungan keluarga, masyarakat maupun negara ikut andil di dalamnya dalam menciptakan generasi yang cemerlang. Hal ini terbukti ketika masa kegemilangan Islam banyak para pemuda yang luar biasa sebagai pembangun dan pendobrak peradaban seperti Ali bin Abi Thalib, Muhammad Al Fatih, Salahuddin Al Ayyubi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Islam akan memulai pendidikan awal berada dikeluarga, di mana keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak. Penanaman akidah utama berada di keluarga. Maka dari itu sangatlah penting pendidikan terutama agama bagi seorang ayah maupun ibu sebagai bekal dalam hal mendidik anak. Ketika pendidikan di rumah dilakukan sesuai syariat maka akan menciptakan anak yang salih dan salihah.

Kurikulum pendidikan dalam Islam pun berdasarkan kepada akidah Islam. Kurikulum dalam Islam memadukan antara pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah) yang sesuai dengan Islam sehingga membentuk generasi yang berkepribadian yang Islami. Kurikulum pendidikan dalam Islam memciptakan generasi yang unggul baik secara Imtak (Iman dan takwa) maupun Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

Dalam teknologi, Islam akan memberikan batasan-batasan tertentu dalam penggunaannya yang sesuai dengan syariat. Islam akan memfilter setiap tayangan, informasi, maupun konten  yang  tidak mendukung terhadap perkembangan generasi seperti pornografi dan yang berbau kemaksiatan lainnya.

Islam pun dalam sistem sosial terutama pergaulan memberikan Ketentuan-ketentuan dengan tujuan untuk menjaga pergaulan dalam lingkungan sekitar seperti ikhtilat, berkhalwat, menutup aurat dan lainnya. Begitupun dengan uqubat, Islam memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran syariat Islam. Uqubat dalam Islam akan menimbulkan efek zawajir (sebagai pencegah) dan jawabir (sebagai penebus dosa pelaku). Sehingga tindakan kriminal ataupun kejahatan apapun bisa Bersih dan terselesaikan sampai ke akarnya oleh Islam. 

Islam merupakan solusi fundamental terhadap setiap problematika kehidupan termasuk kriminalitas yang pelakunya adalah anak-anak. Sungguh indah tatkala syariat Islam diterapkan maka ia akan mampu menciptakan generasi yang cemerlang yang berkepribadian mulia.

Wallahu'alam bissawab.


Share this article via

77 Shares

0 Comment