| 7 Views
Solusi Dua Negara Adalah Bentuk Pengkhianatan Terhadap Muslim Palestina

Oleh : Siti Rodiah
Presiden Prabowo Subianto kembali menyampaikan pengumuman mengejutkan ihwal Israel. Prabowo mengatakan Indonesia akan mengakui Israel kalau mereka mengakui kemerdekaan Palestina. Ucapan itu dilontarkan Prabowo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prancis Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025. Prabowo mengatakan satu-satunya kemerdekaan bagi Palestina adalah dengan solusi dua negara.
Prabowo juga mengatakan Indonesia akan menjamin Israel untuk berdiri sebagai negara berdaulat dan menjamin keamanannya. Bahkan, kata Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian di perbatasan keduanya. Ia mendukung upaya Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan KTT pada Juni di New York, Amerika Serikat, untuk mendorong solusi dua negara dan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Sementara Macron mengatakan Prancis akan mendorong kemerdekaan Palestina dalam konferensi tingkat tinggi solusi dua negara di New York, Amerika Serikat, pada Juni 2025. Dalam KTT tersebut, Macron menyatakan Prancis dan Arab Saudi akan memberikan dorongan baru untuk pengakuan negara Palestina, termasuk pengakuan terhadap Israel untuk hidup aman dan damai di kawasan Timur Tengah. (Tempo.co, 30/5/2025)
Kita bisa menilai bahwa statement Prabowo yang mengatakan siap mengakui kemerdekaan Israel jika Palestina diberi kemerdekaan adalah jebakan narasi solusi dua negara buatan Inggris dan Amerika Serikat. Statement tersebut merupakan bentuk pengkhianatan nyata terhadap perjuangan rakyat Gaza, bahkan mengkhianati perjuangan para penakluk di masa khalifah Umar bin Khattab, pasukan Sultan salahuddin, korban Nakba, intifada dan martir taufan al Aqsa.
Dalih bahwa statement presiden harus dibaca sebagai tujuan dan batu loncatan diplomatik untuk menekan zionis agar mau mendengar suara kita hanyalah harapan palsu saja. Jangankan suara kita, selama ini suara PBB saja tidak didengar. Buktinya sudah ada puluhan hingga ratusan resolusi PBB yang tidak digubris Israel. Ini membuktikan bahwa PBB tidak becus dalam menindak Israel, atau mungkin PBB sengaja melindungi penjajahan Israel atas Palestina.
Justru akan jadi preseden buruk ketika dibaca bahwa indonesia sebagai muslim terbesar di dunia justru membuka celah normalisasi dengan pihak pembantai muslim Gaza, Palestina. Memang benar bahwa kita ingin agar genosida segera dihentikan dan Palestina segera bisa mengenyam kemerdekaannya. Tapi bukan berarti harus dengan cara seperti itu karena zionis terbukti tidak pernah punya niat baik, karena niat sejadi dari zionis adalah menguasai seluruh wilayah Palestina, makanya tidak mungkin juga Israel mau menerima solusi dua negara.
Apa yang disebut solusi dua negara itu hanyalah jalan damai palsu yang menguntungkan pihak penjajah zionis Yahudi Israel, bukan membebaskan Palestina. Jadi seharusnya umat muslim dan pemimpin negeri-negeri muslim jangan tergiring oleh opini solusi dua negara tersebut dan serta merta mendukung ataupun menyetujuinya. Ingat itu adalah bentuk penghianatan kita terhadap muslim Palestina.
Satu-satunya solusi mengusir penjajah adalah jihad semesta di bawah komando khilafah. Untuk mewujudkan tegaknya khilafah butuh perjuangan dan dakwah dari umat Islam agar masyarakat mempunyai kesadaran politik serta mengetahui bahwa Islam adalah sebuah solusi yang komprehensif. Tentu saja kaum muslim harus berjuang secara berjamaah dalam sebuah kelompok dakwah, seperti halnya Rasulullah Saw ketika berdakwah memahamkan umat.
Hal ini karena perjuangan yang dilakukan secara individu sangatlah sulit, sedangkan kita membutuhkan kekuatan yang besar untuk mencapai kemenangan yang hakiki. Kekuatan besar tersebut adalah tegaknya sebuah negara yang menerapkan syari'at Islam secara kaffah dalam naungan daulah khilafah. Hal inilah yang sesungguhnya akan mampu melindungi dan mengusir penjajah zionis Israel laknatullah dari bumi Palestina.
Rasulullah Saw bersabda :
"Jika kalian disuruh berangkat (jihad), berangkatlah.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Sesungguhnya imam adalah perisai, di belakangnya orang-orang berperang dan dengannya orang-orang berlindung diri.” (HR Muslim).
Wallahu a'lam bisshawab