| 232 Views

SDA Melimpah, Kok Jadi Juara Pengangguran?

Oleh : Ummu Balqis

Tidak ada orang yang bercita-cita menjadi pengangguran. Memiliki pekerjaan layak dengan gaji yang cukup, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan orang-orang yang ditanggungnya, adalah harapan bagi setiap pekerja.

Tetapi harapan ini tidak mudah untuk diwujudkan di tengah kehidupan kapitalistik. Pendidikan rendah dan tidak adanya skill yang memadai, menjadikan salah satu faktor sulitnya seseorang untuk mencari pekerjaan.

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 278 juta jiwa, menjadikannya menempati peringkat ke-4 dunia, memiliki tingkat pengangguran terbesar di Asia Tenggara. Hal ini sebagaimana dilansir oleh CNN Indonesia bahwasanya, Dana Moneter Internasional (IMF) melalui World Economic Outlook pada April 2024 mencatat tingkat pengangguran di Indonedia sebesar 5,2 persen, tertinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

Tingkat Pengangguran tinggi akan mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan tingkat kesejahteraan rakyat pun akan menurun. Dampak lain yang ditimbulkan adalah tingkat kriminalitas  tinggi, pencurian, penipuan, perampokan, bahkan tidak sedikit orang kehilangan nyawa.

Tingginya pengangguran menunjukkan kegagalan negara menciptakan lapangan kerja untuk rakyat. Kebijakan salah strategi sehingga terjadi deindustrialisasi, lulusan SMK atau Perguruan Tinggi tidak terserap dalam dunia kerja sementara TKA justru masuk ke Indonesia.

Pengelolaan Sumber Daya Alam ala kapitalisme mengakibatkan tenaga ahli dan tenaga kerja diambil dari asing, akibatnya rakyat sendiri kehilangan kesempatan kerja sampai harus menjadi TKI.

Padahal apabila difasilitasi dan diberikan kesempatan, kita memiliki sumber daya manusia yang luar biasa. Apabila didukung oleh negara niscaya mereka akan mampu berkembang dan berinovasi, sehingga tidak lagi bergantung pada tenaga kerja asing apalagi sampai harus mengadu nasib ke negeri orang.

Islam sebagai sebuah agama sempurna, memiliki mekanisme dalam mewujudkan kesejahteraan. Di mana Islam mewajibkan bagi laki-laki untuk menanggung beban keluarganya, Islam pun memberikan kemudahan bagi mereka dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Berbagai kebijakan yang mendukung akan dilakukan, seperti pengelolaan SDA secara mandiri, sehingga akan membuka banyak lapangan kerja.
 
Kurikulum pendidikan yang tepat dengan berasaskan pada Aqidah Islam akan mencetak generasi berkwalitas, sehingga mampu menghasilkan inovasi-inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan orang-orang yang menjadi tanggungannya, mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bahkan untuk orang lain.

Semua ini akan terwujud jika Islam dijadikan sebagai solusi terhadap semua permasalahan, termasuk masalah tersedianya lapangan pekerjaan.


Share this article via

63 Shares

0 Comment