| 128 Views

Ramadhan Terakhir Tanpa Khilafah

Oleh : Ibu Dede

Ramadan bulan penuh berkah, terdapat banyak momentum-momentum penting di mana Rasulullah Saw dan para sahabat berjuang hingga Islam sampai kepada kita umatnya diakhir jaman. Rasulullah Saw dan sahabat  menjadikan Ramadhan sebagai bulan jihad fi sabilillah. Berbagai perang dan peristiwa besar terjadi pada bulan Ramadhan, ada perang Badar, Fathul Makkah, Perang Khandag (Ahzab), Perang Ain Jalut dan perang Tabuk. Alwa'ie/Sya'ban edisi 1-31 maret 2024

Artinya bulan Ramadan tidak hanya melaksanakan puasa atau melaksanakan ibadah ritual dan rutinitas biasa, melainkan melakukan aktivitas fisik dan pemikiran dengan kadar yang sangat besar sebagai bulan perjuangan jihad fisabilillah, sejarah dengan amal dakwah dengan penaklukan sejarah Islam.

Penderitaan umat kian bertambah, kemunduran taraf berpikir juga menjadi salah satu pemicu mudahnya umat Islam dijauhkan dari syari'at Islam, sejarah kegemilangan Islampun kian pudar hingga umat lupa bahwa pangkal semua derita dan masalah saat ini adalah ketiadaan khilafah sebagai junnah/perisai bagi umat dalam menghadapi setiap permasalahan.

Umat Islam saat ini memaknai Ramadhan hanya menyambut puasa dan shalat tarawihnya saja atau khatam Al-quran berburu pahala tapi tidak mengenal esensi dari puasa dan indahnya hidup dalam Sistem Islam yang memilki junnah/perisai bagi umat. Bulan mulia penuh berkah dalam sistem Kapitalis ini hanya mendahulukan pernak-pernik dunia hingga lupa bekal akhirat yang nyata akan tinggal disana selama-lamanya.

Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Hasyr ayat 18-19 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Islam agama sempurna dengan semua syari'atnya, bulan Ramadhan yang penuh berkah haruslah dapat dimaknai dengan seksama karena dalam bulan Ramadhan inilah Allah Swt melipat gandakan pahala, Allah ampuni semua dosa-dosa dan Allah Swt limpahkan anugerah dan rahmatNya dibulan yang mulia ini.

Sistem Islam melahirkan pemimpin yang adil dan sadar tentang kehidupan kekal yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya, pemimpin yang dapat mengarahkan umat agar lebih bersungguh-sungguh dalam menyiapkan bekal untuk hari esok (akhirat).

Umat Islam hari ini hidup dalam keadaan terpuruk akibat tidak diterapkannya aturan Islam secara kaffah, dengan keruntuhan Islam menjadikan kehancuran dan bermunculan malapetaka yang menimpa. Maka kemiskinan yang menjadikan lemahnya keimanan umat semakin menjauh dari agama, kejahatan seolah-olah solusi yang tepat seakan tidak Percaya adanya Tuhan. Ini semua karena tidak adanya Junah atau perisai yakni negara yang yang menerapkan Islam secara Kaffah. 

Pemimpin Islam (Khalifah) akan mengajak umatnya untuk berjuang mengembalikan kehidupan umat yang Islami yang telah dibangun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Di bulan Mulia ini adalah kesempatan emas yang diberikan oleh Allah untuk kita agar dapat meneruskan perjuangan dakwah islam agar kita semua dapat merasakan nikmatnya hidup dalam naungan Al-qur'an dan As-sunnah.

Mari bangkit dengan penuh semangat, untuk selalu terlibat di dalam aktivitas dakwah dalam mengubah pemikiran dan memahamkan kepada umat dengan penuh kesabaran keikhlasan dan keistiqomahan dalam mengemban dakwah harus secara lantang menyeru kebenaran tanpa takut celaan dan hinaan tetapi harus disampaikan apapun ancamannya. 

Jadikan bulan suci yang mulia ini menjadikan bulan ketaatan dan bulan perjuangan menerapkan kembali syariat Islam secara kaffah. Pastikan dirimu ada dalam barisan para pengemban dakwah syari'ah dan Khilafah, semoga tahun ini adalah tahun terakhir tanpa khilafah. Aamiin


Wallahu'alam bi ash shawab


Share this article via

48 Shares

0 Comment