| 55 Views
Rakyat Terus Menderita dalam Sistem Kapitalisme

Oleh : Ummu Dilla
Pada tanggal 1 Oktober 2024, dalam sidang paripurna telah resmi diadakan pelantikan anggota dewan, yakni anggota DPR, DPD, dan MPR RI, dengan masa jabatan untuk 5 tahun kedepan, dimulai dari tahun 2024-2029. Menurut Muhammad Iqbal selaku Managing Editor CNBC Indonesia dalam Squawk Box CNBC Indonesia (Jum'at, 04/10/2024)
Bahwa lebih dari 50% anggota dewan merupakan dewan lama yang telah terpilih kembali, dengan harapan bisa mempercepat dalam menyelesaikan sebagian tugasnya dalam mengesahkan Undang-undang yang belum selesai.
Seperti yang kita tahu bahwa anggota dewan merupakan wakil dari rakyat yang bertugas membantu menampung dan menyampaikan aspirasi rakyat. Demi kepentingan seluruh rakyat kepada para penguasa selaku pembuat dan pengesah kebijakan.
Kenyataannya pada sistem sekuler kapitalisme yang diterapkan saat ini. Alih-alih membantu dan membela rakyat, yang ada hanyalah mereka malah sengaja berkompromi dengan para oligarki untuk berbagi kekuasaan yang hanya akan menguntungkan segelintir orang.
Kekuasaan dan jabatan hanya dijadikan sebagai alat untuk meraup keuntungan. Selain itu tidak jarang terjadilah perebutan kekuasaan, yang akhirnya menimbulkan konflik antar para penguasa.Tidak ada lagi patokan standar halal-haram, sikut sana sini sering terjadi demi tercapainya tujuan mereka.
Sehingga terjadilah kesimpangsiuran, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Akibatnya, rakyatlah yang menjadi korban kezaliman para penguasa yang tidak bertanggung jawab, yang dengan semena-mena membuat serta mengeluarkan kebijakan yang tidak sesuai dengan keinginan rakyatnya.
Semua kebijakan yang diputuskan hanya berdampak buruk, membawa penderitaan untuk rakyatnya. Rakyat hanya diperlukan pada saat-saat tertentu saja, untuk mendapatkan suara rakyat agar mereka terpilih. Janji manis seabreg program yang akan datang sering diungkapkan.
Setelah terpilih mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi saja, dan golongan mereka. Imbasnya kepentingan rakyat jadi terabaikan dan terlupakan setelah sebelumnya obral janji yang tak pernah terbukti hanya mencari simpati sensasi dengan banyak dukungan dari rakyat.
lagi-lagi rakyat ditipu dan akan terus ditipu dengan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Sehingga rakyat dan penguasa bukannya bersatu, malah saling terpisah satu sama lain. Jeritan rakyat kecil tidak didengar. Kemiskinan semakin merajalela.
Harga-harga pokok semakin melejit naik, pengangguran semakin tak terkendali, biaya pendidikan dan kesehatan pun semakin mahal. Inilah bukti buramnya penerapan sistem kapitalisme yang menyengsarakan
dan membuat rakyat menderita.
Berbeda dengan sistem Islam, dalam Islam tujuan utamanya bukanlah kekuasaan. Orang yang dipercaya terpilih sebagai wakil rakyat disebut sebagai majelis ummah. Mereka adalah orang-orang pilihan rakyat, yang dipercaya untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Wakil rakyat yang dipilih adalah orang-orang yang ahli dibidangnya, dan dapat menjadi teladan bagi umat.
Dalam sistem Islam, program kerja dalam bidang pemerintahan wajib berdasarkan Syari'at Islam, yaitu sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah, bukan atas dasar keinginan manusia. Mulai dari pemeliharaan, pengaturan, penjagaan hingga pengurusan umat dilakukan oleh negara, yang mengutus para wakil rakyat dalam menyampaikan aspirasi rakyatnya.
Kebutuhan pokok mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan hingga kesehatan semuanya dijamin oleh negara. Apabila ada rakyatnya yang tidak tercukupi kebutuhan pokoknya, maka yang wajib bertanggung jawab adalah negara. Sehingga dalam sistem Islam, kemiskinan dapat terminimalisir.
Rakyat pun jadi hidup tenang, tentram, damai dan sejahtera. Dalam sistem Islam tidak terjadi perebutan kekuasaan antara para penguasa, sebab dalam Islam kekuasaan bukanlah hal yang utama. Negara akan mengurusi umatnya dengan baik, salah satu caranya adalah dengan beramar makruf nahi mungkar terhadap setiap rakyatnya.
Seperti Sabda Rasulullah Saw:
"Sungguh akan berkuasa atas kalian para pemimpin. Kalian akan melihat perbuatan makruf dan perbuatan mungkar mereka. Siapa saja yang membenci (kemungkaran mereka) sungguh dia telah bebas, siapa saja yang mengingkari (kemungkaran mereka) sungguh dia telah selamat. Namun siapa saja yang ridho dan mengikuti (sungguh dia celaka). (HR.Muslim)
Oleh karena itu, rakyat hanya akan sejahtera dan penuh dengan kemakmuran hanya dengan diterapkannya sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Adanya sebuah institusi negara yang menjalankan amanah itu semua. Jadi sangat urgent sekali sistem yang kita rindukan hari ini segera tegak kembali. Yaitu Daulah Khilafah Rasyidah a'la minhajjin nubuwwah yang kedua. Aamiin
Wallahu a'lam bish-shwawab