| 172 Views
Puncak Bukti Nyata Peduli Palestina Adalah Jihad

Oleh : Ariana
Ketua DPR RI Puan Maharani kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dalam forum internasional. Penegasan tersebut adalah upaya maksimal yang dilakukan Indonesia untuk misi yang mulia ini termasuk melalui diplomasi parlemen. ”Kita terus mendorong dan berusaha baik melalui DPR maupun melalui jalur Pemerintah,” tegasnya.
Menurutnya, kemerdekaan Palestina itu adalah satu hal yang harus dilakukan bagaimana caranya yaitu melalui diplomasi dan negoisasi secara damai. Indonesia sendiri secara konsisten lantang menyuarakan di dunia global untuk mewujudkan perdamaian di Palestina.
Ada 3 sasaran yang ingin dicapai dalam upaya ini.
Pertama, penghentian segala bentuk kekerasan. Kedua, memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Ketiga, dimulainya kembali pembicaraan perdamaian menuju two state solution sesuai parameter internasoinal.
Dari pernyataan beliau itu ternyata memang tak sedikitpun membahas bagaimana puncak aksi dalam usaha membebaskan kemerdekaan Palestina yaitu dengan mengirim tentara untuk jihad fii sabilillah.
Seruan hentikan genosida di Palestina tanpa pengiriman pasukan\tentara adalah pencitraan belaka. Hingga saat ini terbukti dengan seruan tak mampu menghentikan serangan zionis, bahkan seruan lembaga internasional maupun pejabatatau penguasa negeri muslim.
Bahkan melihat beberapa fakta yang disampaikan langsung oleh salah seorang aktivis dakwah peduli Palestina yaitu Muhammad Husein Gaza yang sudah lama berada di sana, ada banyak sekali kesaksian yang diungkapkan beliau. Salah satunya adalah menurut salah satu tokoh penduduk Gaza mengatakan kepada Husein, bahwasannya Negara palestina adalah sebuah Negara yang kaya raya dengan penduduk yang cerdas.
Namun karena kebengisan zionis yahudi Israel, Negara palestina khususnya Gaza kini mengalami bukan hanya kerusakan system tata kota dan bangunan juga rusaknya sistem ekonomi. Terjadinya krisis pangan dan juga krisis kesehatan dan keamanan.
Salah satu fakta yang disampaikan lagi oleh Husein, selama ia tinggal di gaza sudah mengalami 4 kali agresi militer. Pada tahun 2008/2009 di bom bardir selama 22 hari, tahun 2012 agresi terjadi selama 12 hari, Tahun 2014 selama 30 hari, tahun 2021 serangan zionis lebih massif lagi 14 hari melakukan agresi ke kota gaza dan hingga tahun-tahun berikutnya zionis Israel terus melakukan serangan kepada warga palestina khususnya di gaza hingga sampai saat ini.
Luar biasa pertahanan dan pengorbanan yang dilakukan oleh penduduk gaza untuk tetap berusaha mempertahankan tanah ‘’jantung’’ kaum muslim sedunia dari serangan zionis yahudi.
Dari sini kita bayangkan dan fikirkan bahwasannya untuk membebasakan kemerdekaan Palestina tidak cukup hanya dengan seruan dan perundingan saja. Dan tidak cukup hanya memberikan bantuan kemanusiaan, namun Palestina juga sangat membutuhkan bantuan tentara militer untuk melawan serangan tentara zionis yang sangat biadab.
Hanyalah sebuah harapan angin saja di system pemerintahan yang sekarang ini dalam membela dan membantu membebaskan kemerdekaan palestina yang sesungguhnya. Karena tak satupun dari sekian banyak Negara yang bersedia mengirimkan pasukan demi membantu Palestina melakukan perlawanan zionis Israel.
Berbeda ketika suatu Negara di pimpin dengan menggunakan system islam. Karena Islam membangun kekuatan ukhuwah atas dasar aqidah. Negara berperan penting dalam menanamkan sikap umat terhadap saudara sesama muslim terlebih yang dijajah seperti Palestina. Islam juga membina setiap rakyat akan kesadaran politik, juga akan kewajiban melakukan dakwah dan jihad.
Seperti yang tercantum pada sebuah dalil di dalam Al Quran Surat Al Anfal ayat 45 yang artinya ’’Hai orang orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”
Dengan pendidikan Islam dalam naungan daulah khilafah setiap muslim akan selalu menyeru kepada kebenaran melalui berbagai mekanisme.
Wallahu A'lam Bishshowab