| 98 Views

Program Makan Siang Gratis, Benarkah Demi Peningkatan Kualitas Generasi?

Oleh: Dewi Yuliani

Berangkat dari isu stunting dan isu ketahanan pangan yang merupakan isu global, disolusi dg wacana program makan siang gratis, susu gratis, dan susu ikan gratis. Topik susu ikan ramai dibicarakan di media sosial. Hal ini bermula saat susu ikan disebut-sebut sebagai alternatif susu sapi untuk program makan bergizi gratis dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Epi Taufik, Ahli Ilmu dan Teknologi Susu, Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), menuturkan, susu ikan seharusnya berasal dari jenis ikan mamalia (mammae). Dikutip dari KOMPAS.  Com

Sejumlah media asing menyoroti rencana pemerintahan Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, mengganti susu sapi dengan susu ikan untuk program makan siang gratis.
Koran asal Singapura, The Straits Times, melaporkan susu ikan sudah lama menjadi inovasi pemerintah RI. Pada 2023, pemerintah RI memainkan peran kunci dalam meluncurkan susu ikan yang dikembangkan sebagai upaya melakukan hilirisasi produk perikanan.

Dimensi kebijakan, seolah untuk rakyat, padahal memberi peluang usaha kepada banyak korporasi dan oligarki.
dalam Islam pemerintah/penguasa adalah institusi yang bertanggung jawab terhadap seluruh persoalan hidup rakyatnya, terlebih untuk pemenuhan kebutuhan primer, seperti kecukupan gizi masyarakat.

“Negara harus memastikan bahwa setiap kebijakan atau program yang dibuat akan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada, bukan sekedar asal menjalankan program, termasuk memastikan kecukupan anggaran yang memang diperlukan untuk menjalankan program tersebut dengan baik,” bebernya.

Ia menambahkan, kebijakan atau program yang dibuat senantiasa berlandaskan asas bahwa semua itu amanah yang harus dijalankan dengan baik.
Walhasil setiap kebijakan atau program yang dibuat akan membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat,” ucapnya memungkasi penuturan.

Dikaitkan dengan watak rezim sekuler demokrasi berupa kebijakan dan lepas tangannya negara dalam mengurus rakyat. Negara menunggangi isu generasi untuk menyukseskan proyek industrialisasi.

Oleh karena itu, jika kita membiarkan ideologi kapitalisme terus menerus meracuni kaum muslim, pada titik inilah sejatinya tengah terjadi bahan bakar bagi mesin ekonomi kapitalisme.

Jelas hal ini tidak bisa ditawar lagi. Masyarakat muslim butuh perubahan yang sebenarnya  detik ini juga. ketangguhannya tidak akan sia-sia jika digunakan untuk perjuangan membela agama Allah, visi besar menyadarkan umat dengan pemahaman idiologi Islam 
hanya bisa berdasarkan aturan Allah.
Dan khilafahlah satu- satunya yang bisa menyelamatkan masyarakat dari penderitaan dan janji manisnya para penguasa yang zolim.

Wallahu'alam bishawab.


Share this article via

87 Shares

0 Comment