| 138 Views

Persoalan Guru Kian Kompleks, Islam Solusi Tuntas

Oleh : Sumarni Ummu Suci 

Peringatan hari guru slalu di rayakan setiap tanggal 25 November.Namun kemeriahan perayaannya hanya seremonial belaka.

Carut-marut persoalan guru adalah potret buram yang kian kelam dan sulit dijernihkan. Berbagai permasalahan membelit kehidupan para guru. Mulai dari kisruh guru honorer, bongkar pasang kurikulum, guru terjebak pinjol dan judol, kriminalisasi guru, hingga kasus asusila yang melibatkan guru dan murid. Muslimahnews.com(27/11/2024)

Berbagai persoalan tersebut menunjukkan bahwa guru hanyalah menjadi korban dari sistem yang rusak, yaitu sistem sekulerisme kapitalisme. Dalam sistem ini penguasa adalah para pemilik modal sehingga orientasi hidup tertuju hanya pada materi semata yang jauh dari agama. 

Hal ini di rasakan dalam sistem pendidikan misalnya guru tidak dipandang sebagai pendidik melainkan sebagai faktor produksi yang menyiapkan murid murid sebagai pekerja bagi industri.

Orientasi pendidikan seperti ini jelas menghilangkan nilai ruhiah dalam bidang pendidikan. Wajar saja guru atau murid sama sama berpotensi menjadi pelaku bullying dalam sistem kapitalis yg menihil kan peran agama membuat kehidupan guru semakin terjerat kemiskinan.Guru di gaji tidak layak sementara beban hidup semakin mahal akibat monopoli dan liberalisasi kebutuhan masyarakat oleh para kapitalis. Sehingga para guru harus menghadapi kehidupan yang keras dan terpaksa demi menyambung hidup para guru terlibat judol terlilit hutang mencari pekerjaan tambahan.

Jelas kondisi seperti berpengaruh pada pelaksanaan tugas mendidik generasi selama sistem kapitalis eksis,selama itu lah kesejahteraan, penghormatan dan perlindungan terhadap profesi guru tidak akan pernah tercapai. 

Sangat berbeda dengan sistem Islam dalam memposisikan guru. Dalam sistem Islam yang diterapkan oleh daulah khilafah memiliki aturan tertentu terkait guru. Islam menghormati ilmu dan pembawanya.Maka seorang guru dalam Islam di bawah naungan khilafah mendapatkan jaminan perlindungan serta peningkatan ilmunya.Hal tersebut sebagai wujud kebijakan negara yang menghormati fungsi guru dan mengatur peningkatan kualitas ilmu para guru seperti pemberian secara gratis berbagai fasilitas,Pendidikan,pelatihan,diskusi ilmiah penelitian,buku dan sarana prasarana penunjang lainnya.Sehingga kualitas guru bisa di pertanggung jawabkan.

 terkait kualifikasi seorang guru dalam khilafah menerapkan kriteria yang tinggi bagi seorang guru. Para guru haruslah orang orang yang bertakwa, berakhlak mulia memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni disiplin profesional dan memiliki kemampuan mendidik sesuai dengan sabda Rasulullah Saw
"Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fiqih dan ulama. disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit - sedikit yang lama - lama menjadi banyak"(HR. Bukhori)

Dengan demikian kebijakan - kebijakan Daulah khilafah dalam sistem Islam terkait penghormatan propesi guru akan memastikan para guru dalam sistem Islam adalah orang - orang yang layak untuk menjadi pendidik bukan orang - orang yang menyandang status guru namun perbuatanya mencederai fungsinya yang mulia.

Tidak hanya itu saja. Demi terwujudnya peran guru yang mencerdaskan generasi secara optimal sistem Islam dalam naungan khilafah juga memiliki mekanisme yang tertib dan teratur dalam memperilakukan guru di antara nya memberikan gaji yang besar.

Dengan gaji yang besar dan sangat pantastis maka sangat cukup untuk menjamin kesejahteraan guru. Jika guru sejahtera maka akan bisa pokus dan optimal dalam mengajar. 

Selain gaji yang besar dalam sistem Islam dalam naungan khilafah juga memberikan keamanan kepada guru ketika mereka melaksanakan tugas.

Betapa berkahnya kehidupan para guru apabila profesi mereka diatur dalam Islam yang diterapkan oleh daulah khilafah.Maka dari itu kembalilah pada sistem Islam dan tinggalkan sistem kuffur.

Wallahu'alam bisawab.


Share this article via

96 Shares

0 Comment