| 28 Views

Pendidikan Karakter Anak, Tanggung Jawab Semua

Oleh: Ummi Zahra
Pemerhati Sosial dan Ibu Rumah Tangga

Menyoroti program pendidikan karakter semi militer oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang diperuntukan bagi siswa-siswi nakal yang sering bolos sekolah, melakukan keonaran, bahkan membuat keresahan dilingkungan masyarakat karena tawuran dan minuman, telah diberlakukan di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Keatas, juga sudah mulai berjalan pada 1 maret 2025, diawali dari wilayah Purwakarta dan Bandung. Diharapkan dengan diasuhnya anak-anak bermasalah ke Barak TNI, kelak akan tumbuh menjadi anak-anak yang berkarakter lebih baik lagi. (tempo.co, 09/05/2025)

Adanya program pendidikan karakter semi militer banyak menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat, diantaranya para ibu-ibu yang jelas kewalahan dalam mendidik anak-anaknya merasa terbantu dan percaya bahwa program ini akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun yang kontra adalah pihaknya melaporkan bahwa program ini melakukan dugaan pelanggaran HAM karena bersifat kekerasan dan memaksa.

Sejatinya, anak yang nakal adalah anak yang belum tahu arah, tak tahu tujuan hidup, dan tak diperhatikan tingkah lakunya, serta kurang kasih dan sayang dari orangtua karena masing-masing sibuk bekerja. Rumah yang seharusnya menjadi tempat pulang yang nyaman dan aman, menjadi tempat berlindung paling tentram serta menjadi sekolah dasar dan utama bagi anak-anak. Kini malah terasa asing, senyap dan sepi, bahkan risih sehingga membuat anak-anak lebih betah berada diluar rumah.

Langkah awal dalam mendidik anak adalah menentukan/memilih pasangan hidup, memiliki visi misi yang sama yaitu mengejar Jannah-Nya dengan jalur pernihakan. Pernikahan bukan hanya untuk menyalurkan birahi dan memiliki keturunan. Setelah anak lahir, tugas selanjutnya adalah mendidik anak dengan ilmu yang baik dan benar, bukan hanya sekedar memberi makan. Orangtua harus sama-sama belajar dan menjadikan rumah tangganya menjadi ladang pahala agar mendapat ridho-Nya.

Jika orangtua dapat menjalin komunikasi yang baik kepada anak dan bisa menjadi teladan/contoh yang baik bagi anak, serta menanamkan akidah yang kuat dan disiplin dalam hal ibadah. Maka, atas izin Allah, jika suatu saat anak berada dilingkungan luar yang kotor, anak-anak sudah dapat menyaring apa yang boleh dan tidak boleh dari ayah dan ibunya. Kemudian bisa membawa kebiasaan baik dari dalam rumahnya ke lingkungan sekitarnya.

Pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab sebuah keluarga. Mengandalkan hanya pada keluarga untuk membentuk karakter anak menjadi baik merupakan hal yang berat. Diperlukan peran negara agar merealisasikan keluarga yang harmonis dan bertakwa. Berawal dari sistem yang membentuk keluarga islami akan melahirkan generasi yang kuat akidahnya dan bersyaksiyah islamiyah. Semua ini tentu membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang tidak sebentar. Ikhtiar dan doa yang terus dipanjatkan, berharap dan berprasangka baik pada Allah Swt, insyaAllah dapat menjadikan kita semua sebagai muslim dan muslimah yang bertakwa.

Wallahualam Bishshawab


Share this article via

10 Shares

0 Comment