| 73 Views

Pemerataan Kesehatan Hanya Terwujud Dalam Kepemimpinan Islam

Oleh : Ummu Alvin
Aktivis Muslimah

Kesehatan adalah nikmat dari Allah SWT yang terkadang sering kita lupakan pada saat sakit baru kita tersadar betapa kesehatan itu merupakan nikmat yang luar biasa nilainya.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan sektor kesehatan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM di Indonesia. Kesehatan memiliki tujuan menciptakan masyarakat sehat dan cerdas agar Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi. Hal ini disampaikan Menkes Budi dalam sesi diskusi pada GAVI Board Meeting di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali, Selasa (3/12).

Global Director for Health, Nutrition, and Population and the Global Financing Facility, World Bank Juan Pablo Uribe mengatakan seluruh investasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia bersama dengan dukungan Bank Dunia dan Global Financing Facility (GFF) memberikan dampak nyata.Indonesia sedang memperkuat layanan kesehatan primer, terdapat pengembangan menyeluruh terkait sumber daya manusia, dan tentunya fasilitas kesehatan dalam memberikan bantuan teknis, berinovasi serta memantau kemajuan kebijakan kesehatan dalam mendukung program kesehatan di Indonesia.

Namun sayangnya pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki banyak problem diantaranya: fasilitas dan nakes tidak merata, berbiaya mahal/komersialisasi, dll sehingga alih-alih mendapat layanan terbaik, tidak semua warga negara bisa mengakses layanan kesehatan.

Saat ini , terdapat beberapa macam jaminan kesehatan yang sudah digunakan, seperti BPJS,Jamkesda, Asuransi dan lain sebagainya.Namun tidak dibarengi dengan perlindungan finansial untuk mencegah keluarga terperangkap dalam kemiskinan akibat biaya kesehatan yang tinggi. Seperti fenomena mengobati diri sendiri yang cenderung banyak terjadi di wilayah pedesaan, dan ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti status ekonomi dan akses tempat tinggal,Badan Pusat Statistik mengatakan semakin tinggi status pendapat kepala keluarga,maka semakin tinggi pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk melakukan pengobatan,dan lokasi tempat tinggal juga berpengaruh signifikan terhadap akses pelayanan kesehatan , hal ini terjadi karena tidak adanya pemerataan akses kesehatan bagi masyarakat baik pedesaan maupun perkotaan.

Kepemimpinan sekuler menjadikan penguasa abai terhadap perannya sebagai raa’in. Negara hanya berperan sebagai regulator dan fasilitator. Kesehatan justru dikapitalisasi atau menjadi industri. Bisa dipastikan narasi pemerintah soal anggaran kesehatan yang diprioritaskan dan meningkatkan standar kesehatan sejatinya bukan untuk rakyat, melainkan demi melayani kepentingan korporasi.

Kesehatan adalah kebutuhan dasar bagi publik yang wajib disediakan oleh negara dan harus disediakan secara gratis. Ini berdasarkan kebijakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam  sebagai kepala negara pernah mengirim dokter gratis untuk mengobati salah satu warganya, yakni Ubay bin Kaab, yang sakit. Diriwayatkan, ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan hadiah seorang dokter dari Muqauqis, Raja Mesir, beliau menjadikan dokter itu sebagai dokter umum bagi masyarakat umum (HR Muslim).

Jaminan kesehatan dalam Islam memiliki empat sifat.
Pertama: Universal. Artinya, tidak ada tingkatan kelas pengkelasan dan pembedaan dalam pemberian layanan kepada rakyat.
Kedua: Bebas biaya alias gratis. Rakyat tidak boleh dikenai pungutan biaya untuk mendapat pelayanan kesehatan.
Ketiga: Seluruh rakyat bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah.
Keempat: Pelayanan mengikuti kebutuhan medis, bukan dibatasi oleh plafon seperti halnya JKN atau BPJS. Negara menanggung semua biaya pengobatan warganya.

Sistem Islam juga mempunyai beberapa sumber-sumber pemasukan negara yang telah ditentukan oleh syariah. Di antaranya dari hasil pengelolaan harta kekayaan umum seperti hasil hutan, berbagai macam tambang, minyak dan gas, dan sebagainya. Juga dari sumber-sumber lain seperti kharaj, jizyah, ghanîmah, fa’i, ‘usyur, pengelolaan harta milik negara dan sebagainya.

Jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat ini hanya mungkin terwujud dalam sistem kepemimpinan Islam. Khalifah berperan sebagai raa'in, yang menjamin terpenuhinya layanan kesehatan hingga pelosok, dengan fasilitas yang memadai, berkualitas, dan gratis.

Wallahu a'lam bish showwab.


Share this article via

80 Shares

0 Comment