| 68 Views
Pembatalan Izazah Mahasiswa, Buah dari Kesalahan Pendidikan Sekuler

Oleh : Dewi Yuliani
Bisa kita lihat bersama bahwasanya sistem kapitalisme saat ini tidak memberikan jaminan pasilitas yang benar - benar memberi pendidikan yang nyaman bagi masyarakatnya saat ini. Contohnya saja Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung, Jawa Barat, membatalkan kelulusan dan menarik kembali ijazah yang telah diterbitkan untuk 233 alumni periode 2018-2023. Langkah ini dilakukan setelah ditemukan kejanggalan dalam proses kelulusan oleh tim Evaluasi Kinerja Akademika (EKA) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Dikutib dari Bandung, Beritasatu.com
Bandung telah membatalkan 233 ijazah ini penjelasannya. Kasus penarikan ijazah mahasiswa Stikom menambah panjang daftar buruknya sistem pendidikan di Indonesia.Terlepas dari siapa yang benar dan salah, yang pasti kasus seperti ini tidak akan terjadi jika sistem pendidikannya benar. Faktanya hari ini sistem pendidikan yang berlaku adalah sistem pendidikan sekuler yang merupakan salah satu subsistem dari sistem kapitalisme yang diterapkan. Sayangnya sistem kapitalisme tidak mengenal halal dan haram.
Dalam sistem ini pendidikan rentan dikapitalisasi, dijadikan komoditas dan hanya berorientasi pada keuntungan materi saja. Di pihak lain negara dalam sistem kapitalisme hanya berperan sebagai regulator yang mengatur berdasarkan prinsip kemaslahatan subjektif. Dampaknya muncul peluang penyelewengan di semua unsur dan level (negara, penyelenggara pendidikan, pelaku pendidikan dan objek pendidikan)
Selain itu, pendidikan dalam asuhan tata kelola sekuler kapitalistik akan memunculkan ketimpangan. Sebabnya, pendidikan diposisikan sebagaimana komoditas ekonomi. Hanya mereka yang memiliki uang saja yang mampu mendapatkan pendidikan berkualitas. Namun yang miskin tidak semua bisa mengenyam pendidikan yang didapat seperti mereka kalangan yang berduit.
Berbeda halnya dengan Islam yang dimana
Islam menjadikan Pendidikan sebagai kebutuhan pokok yang ditanggung penuh oleh negara, sehingga semua rakyat dapat mengakses pendidikan dengan gratis, karena Negara Islam memiliki sumber dana yang beragam dan banyak. Islam juga menjadikan kehidupan berasas akidah Islam, termasuk dalam penyelenggaraan sistem Pendidikan. Semua urusan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Kini saatnya kita bersegera menyadarkan umat dalam kerusakan dan kebobrokan sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan yang jelas - jelas sudah menjauhkan kita dari ketidak taatanya kepada syariatnya Allah. Maka dari itu kita butuh yang mananya Negara Islam yang bertanggung jawab penuh dalam segala linih kehidupan.
Oleh karena itu, semua harus sesuai dengan aturan Allah semata, sesuai standar halal dan haram. Semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan akan taat pada aturan Allah, termasuk dalam menjaga kualitas dan kredibilitas institusi Pendidikan. Negara akan menjamin dan mengawasi agar semua berjalan sesuai dengan syariat Islam.
Aturan yang islam terapkan berasal dari Allah Swt. sehingga meniscayakan lahirnya sistem pendidikan terbaik yang akan melahirkan generasi cemerlang yang pembangun peradaban.
Hanya dengan Negara Islamlah ini semua bisa diterapkan di tengah - tengah masyarakat Tampa adanya Islam pendidikan tidak bisa sesuai syariat Islam dan tidak akan pernah terwujud Dengan layanan pendidikan sesuai dengan sistem Islam, ketika sudah di terapkan hukum Islam secara totalitas maka tidak akan ada lagi terdengar kasus pembatalan izazah mahasiswa. Karna cuma islam lah solusi satu satunya yang dapat mensejahterakan rakyat bukan menyengsarakan rakyat. Jadi apapun peroblemnya hanya islam satu - satunya solusi tuntas bagi masyarakatnya.
Wallahu'alam bishawab