| 151 Views

Pembangunan Taman Indah Kota: Benarkah Sejalan dengan Kebahagiaan dan Kesejahteraan Masyarakat?

Oleh : Citra Amalia / Guru di Bandung

Alun-alun Ujungberung merupakan salah satu tempat wisata gratis di Bandung timur yang berlokasi di Jalan Cigending Nomor 3, Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat. Alun-alun Ujungberung menjadi destinasi unggulan bagi para pengunjung yang mencari pengalaman eksplorasi yang unik dan berbeda. Fasilitas yang dimiliki Alun-alun Ujungberung terbukti mampu memikat hati masyarakat untuk berkunjung dengan berbagai fasilitas dan keindahan yang ditawarkan (ujungberung, prfmnews.com).

Kutipan artikel pembangunan taman di atas menggambarkan bahwa tidak dapat kita pungkiri di kota-kota besar sering kali menjadi sorotan pembangunan taman yang mengagumkan sebagai simbol keberhasilan pembangunan dan keindahan kota. Namun, apakah keindahan ini sejalan dengan kebaikan dan kebahagiaan bersama, ataukah ada dampak lingkungan dan ekonomi lain yang mengiringi?

Pada era urbanisasi yang pesat seperti sekarang, upaya Pemerintah Kota dalam menciptakan ruang terbuka hijau dianggap menjadi semakin penting. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pembangunan taman di beberapa wilayah kota. Tentu saja, upaya ini patut diapresiasi karena dapat meningkatkan kualitas penggunaan lingkungan. Namun, penting untuk diakui bahwa pembangunan taman bukanlah suatu hal yang sekadar estetis semata, bukanlah hanya mengukur dari keindahannya saja. Seharusnya, proyek ini harus memberikan dampak positif yang nyata pada kesejahteraan warga. Sehingga kita perlu menyoroti aspek kesenjangan ekonomi, serta keberlanjutan dan mitigasi risiko lingkungan, terutama dalam konteks banjir yang seringkali menghantui kota-kota kita.

Salah satu pertanyaan mendasar yang perlu diajukan adalah sejauh mana proyek pembangunan taman ini sudah sesuai dengan kebutuhan mendesak warga sekitar. Karena taman yang dibangun untuk keindahan sering kali kurang memperhatikan di kawasan tersebut yang dihuni oleh lapisan masyarakat lebih rendah. Keberadaan taman indah di tengah pemukiman warga terkadang juga justru sangat memperlihatkan strata dan kesenjangan sosial. Ketidaksetaraan dalam pemeliharaan dan pengembangan taman menciptakan citra bahwa keindahan dan kesejahteraan hanya untuk segelintir orang yang berkuasa. Bahkan dalam beberapa kasus, alokasi dana yang signifikan untuk pembuatan taman dapat menciptakan pertanyaan tentang prioritas pengeluaran publik. Sudahkah dana tersebut diprioritaskan untuk alokasi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur jalan, layanan kesehatan, atau pendidikan, yang mungkin lebih mendesak?

Aspek selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah aspek lingkungan. Kota besar dengan segala hiruk pikuknya pasti memiliki resiko bencana banjir yang besar. Sudahkah taman indah tersebut telah memperhitungkan lahan hijau dan menghindarkan wilayah sekitar dari risiko banjir dengan matang? Mengingat perubahan iklim yang semakin tidak dapat diprediksi, tentu kepentingan dan keamanan rakyat dalam bentuk langkah-langkah mitigasi risiko harus menjadi fokus utama. Hal ini dapat terlihat dari keseriusan pembangunan taman apabila dilengkapi dengan sistem drainase yang efektif. Karena ini bukan hanya tentang menciptakan ruang yang indah, tetapi juga memastikan bahwa taman tidak menjadi sumber masalah baru, terutama dalam hal banjir. Drainase yang baik akan membantu mengurangi risiko genangan air, memberikan keamanan dan kenyamanan ekstra bagi warga yang beraktivitas di taman. Pertimbangan taman dibangun di lokasi yang aman dari risiko banjir atau apakah ada langkah-langkah mitigasi yang diambil. Lokasi yang baik dipilih akan membantu mencegah dampak banjir yang mungkin terjadi. Konsultasi dengan ahli lingkungan akan membantu memastikan bahwa pembangunan taman tidak hanya memberikan manfaat bagi warga tetapi juga tidak merugikan sistem alamiah di sekitarnya.

Dengan mempertimbangkan aspek-aspek di atas, pembangunan taman bisa menjadi dua bilah pisau karena bisa sebagai investasi jangka panjang yang memberikan dampak ekonomi baik atau buruk bagi kesejahteraan masyarakat. Karena sejatinya ruang terbuka hijau bukan hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan aman bagi warganya.

Di dalam Islam pembangunan taman memiliki landasan kuat dalam ajaran-ajaran agama yang tidak hanya menekankan pada keindahan visual, tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara holistik. Dalam Al-Qur'an, Allah menekankan pentingnya memelihara bumi sebagai amanah dan mewarisi-Nya untuk generasi mendatang. Salah satu ayat yang relevan adalah Surah Al-Baqarah (2:205):

"Dan apabila dia berpaling, dia berjalan di muka bumi untuk membuat kerusakan padanya dan merusak tanaman dan hewan-hewan (yang bermanfaat); dan Allah tidak menyukai kerusakan."

Dari ayat dapat dirasakan panggilan untuk membangun taman dengan penuh tanggung jawab, tidak hanya sebagai penataan visual, tetapi juga sebagai wujud pelestarian alam dan sumber daya yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Inisiatif pembangunan taman dalam Islam seharusnya tidak terbatas pada keindahan mata semata, aspek keuntungan ekonomi bagi sebagian orang atau penyalahgunaan prioritas, melainkan sebagai investasi dalam keberlanjutan, kesehatan, dan kebahagiaan umat manusia dunia dan akhirat.


Wallahu a'lam bish-shawab

 


Share this article via

71 Shares

0 Comment