| 622 Views
Miris, Sekolah Negeri Tanpa Gedung di Tengah Kota Bandung

Oleh : Dwi Oktaviani Tamara
Generasi Peduli Umat
Miris, baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan anak-anak berseragam SMP, belajar beralasan terpal biru dibawa pohon rindang. Hal itu dikarenakan mereka tidak memiliki bangunan sekolah, bahkan mereka menumpang di sekolah lain. Hal yang memilukan ini terjadi pada puluhan siswa SMP 60 Bandung yang belakangan ini menarik perhatian publik. Mirisnya lagi, fenomena itu terjadi sejak tahun 2018 lalu, dan berlokasi di lingkungan perkotaan yang padat akan penduduk. Detikjabar.com, Jumat (27/09/2024).
Menurut keterangan dari Humas SMPN 60 Bandung, Rita Nurbaini, membenarkan bahwa video tersebut. Beliau juga menuturkan bahwa SMPN 60 Bandung memiliki siswa berjumlah 270 anak yang terdiri dari 9 rombongan belajar (rombel), sedangkan ruangan kelas yang tersedia hanya 7 ruangan, sehingga 2 rombel dilakukan diluar ruangan.
Memang SMPN 60 Bandung tidak memiliki gedung sekolah sejak sekolah tersebut berdiri tahun 2018, selama ini kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan menumpang di bangunan SDN 192 Ciburuy, Regol, kota Bandung. Sebenarnya ada bantuan dari Disdik kota Bandung, seperti meja dan kursi, kemudian ada juga laptop.
Rita kemudian menambahkan bahwa meskipun sekolah tersebut atas keinginan masyarakat, mereka juga kerap menanyakan kapan gedung sekolah akan memiliki gedung sendiri untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Beliau pun kerap menyampaikan bahwa pihak sekolah telah mengajukan permohonan gedung kepada Dinas pendidikan kota Bandung, namun, sampai saat ini, belum diketahui perkembangan dari permohonan permintaan tersebut. (Jum’at,27/09/2024).
Masalah pendidikan yang terjadi saat ini karena diterapkannya sistem kapitalisme, sistem inilah yang menjadi penyebab karut marutnya pendidikan saat ini yang tak pernah selesai. Sistem kapitalis memandang pendidikan sebagai sebuah bisnis. Akibatnya, biaya pendidikan kian mahal, sehingga ada statement bahwa “ ada harga ada kualitas”. Jika ingin menyekolahkan anak dengan fasilitas yang baik jangan berharap ada pada sekolah-sekolah negeri.
Sejatinya, fasilitas dalam pendidikan amat sangatlah penting bagi sistem pendidikan. Tetapi sayangnya tidak semua sekolah mendapatkan fasilitas sama. Bahkan ada sekolah negeri favorit yang dimana memiliki fasilitas yang cukup dan bahkan sampai kelebihan kuota siswa, tetapi faktanya masih ada sekolah negeri yang mendapat fasilitas ala kadarnya dan tidak mendapat siswa baru sama sekali.
Selain itu tujuan dari pendidikan adalah membentuk generasi unggul dan beradab. Akan tetapi justru pendidikan hari ini malah diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Akhirnya tujuan bersekolah hanyalah sebatas mendapatkan ijazah kelulusan semata, agar bisa bekerja. Seharusnya jika negara benar-benar serius dalam masalah pendidikan ini, negara harusnya menyediakan fasilitas berupa gedung sekolah, bahan untuk ajar-mengajar, dan guru profesional yang dibangun berdasarkan visi pendidikan yang akan membentuk generasi yang bermutu, unggul, dan mulia yang bukan hanya mementingkan nilai materi dan dunia semata.
Tata kelola pendidikan yang berbasis kapitalistik, telah membuat perhatian utama pemerintah terhadap pendidikan terbaik bagi generasi bangsa menjadi teralihkan, anggaran pendidikan yang terus bertambah kini seolah-olah tidak berguna. Pun negara salah memprioritaskan penggunaan anggaran, negara wajib menyediakan gedung sekolah sarana dan prasarana sekolah. Sebab itu adalah tugas bagi negara dalam menjamin kenyamanan dan hak bagi mereka pendidikan generasi bangsa.
Islam solusinya
Dalam sistem Islam, negara sangat berperan penting dalam mengatur dan selalu memperhatikan masyarakatnya. Seperti halnya sistem pendidikan, negara wajib mengatur segala aspek yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Mulai dari kurikulum yang hebat, bahan ajar, metode pengajaran, serta guru pembimbing yang profesional, negara juga wajib memfasilitasi gedung serta tempat yang nyaman bagi generasi pendidik.
Rasulullah Saw bersabda, “Seorang imam (khalifah/kepala negara) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam sistem Islam, semua sistem pendidikan diperhatikan dengan baik, dengan itu negara mengarahkan agar semua jenjang pendidikan harus memiliki fasilitas yang sama, ini bertujuan agar semua peserta didik diseluruh penjuru negeri bisa menikmati fasilitas pendidikan sama tanpa harus bingung memilih sekolah karena fasilitas disemua wilayah sama rata. Dengan itu negara berperan aktif dalam melengkapi fasilitas agar terlaksananya program dan kegiatan sesuai kebutuhan, kreativitas dan inovasi. Fasilitas tersebut berupa gedung sekolah/kampus, ruang kelas, perpustakaan, kantor guru, dan TU, laboratorium, asrama siswa, toko buku, aula sekolah, ruang seminar/diskusi, surat kabar, serta layanan internet dan sebagainya.
Biaya pendidikan sudah menjadi tanggung jawab bagi negara. Karena seluruh biaya pendidikan di negara khilafah diambil dari Baitul Mal, dari pos Fai, dan Kharaj serta pos milkiyah’amah (kepemilikan umum) sehingga orang tua siswa didik tidak terbebani dengan biaya pendidikan sekolah.
Demikianlah gambaran ketika sistem Islam kaffah diterapkan dalam seluruh penjuru negeri, karena negara khilafah akan memenuhi tanggung jawabnya dalam menyediakan pendidikan untuk seluruh rakyat tanpa terkecuali.
Wallahu alam bishawwab.