| 50 Views
Mewujudkan Keadilan Pendidikan Melalui Solusi Islam terhadap Masalah Anak Tidak Sekolah (ATS)

Oleh: Neli
Fenomena Anak Tidak Sekolah (ATS) di Indonesia menjadi tantangan serius dalam dunia pendidikan, Berdasarkan pemaparan dari Tatang Muttaqin, perwakilan dari Pendididikan Vokasi Kemendikdasmen, jumlah ATS di Indonesia mencapai 3,9 juta anak, penyebab utama adalah faktor ekonomi (25,55%) bekerja membantu orang tua ( 21,64%) sumber tirto.id (19/05/2025)
Permasalahan ATS tidak lepas dari ketimpangan ekonomi dan rendahnya efektivitas intervensi sosial, seperti BOS dan KIP, khususnya dtingkat SD dan SMP, kesenjangan keluarga miskin dan kaya masih terlihat terutama ditingkat SMA.
Fenomena ini menunjukan adanya kesenjangan dan minim jaminan sosial dari negara, sehingga menyebabkan anak-anak dari keluarga kurang mampu (miskin) terpaksa mengorbankan pendidikan demi bertahan hidup. Masalah ini berakar dari sistem Kapitalistik yang menjadikan pendidikan sebagai barang ekonomi dan bukan hak dasar yang dijamin secara mutlak
Di dalam sistem Islam,pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi oleh negara secara gratis dan merata ada beberapa poin penting tanggung jawab negara terhadap rakyatnya berikut penjelasannya:
1. Pendidikan Wajib dan Gratis oleh negara
Islam mewajibkan negara untuk menyediakan pendidikan dasar dan menengah secara cuma-cuma, Sebagai mana yang dicontohkan Rasulullah dan para khulafaul Rasyidin yg mendirikan madrasah untuk umat tanpa biaya
Karena seorang pemimpin itu harus bertanggung jawab terhadap rakyatnya dan akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah mereka di pimpin, (HR.Bukhari dan Muslim)
Berikut mencakup tanggung jawab negara dalam menjamin kebutuhan untuk pendidikan bagi seluruh rakyatnya.
2. Sistem Ekonomi Islam Yang Menjamin Kebutuhan Dasar
Dalam sistem ekonomi islam negara berperan aktif dalam mendistribusikan kekayaan secara adil serta memastikan kebutuhan rakyat secara mendasar, termasuk pendidikan dan ekonomi “siapa saja Pemimpin yang menipu, maka ia akan di masukan kedalam neraka” (HR.Ahmad)
Artinya negara tidak boleh lepas tangan terhadap rakyatnya.
3. Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Pendidikan
Islam menekankan peran orangtua dalam mendidik anak dan bukan membebani dengan kewajiban mencari ekonomi yang membuat nya meninggalkan pendidikan. “Tidak seharusnya seorang ayah melepaskan tanggung jawabnya tidak memberikan pendidikan kepada anaknya “(HR .Tarmidzi)
Masalah ATS tidak bisa dselesaikan dengan teknis semata,seperti bantuan tunai ato program beasiswa tanpa ada perubahan sistemtematik. Solusi Islam menawarkan pendekatan sistematik, adil, dan manusiawi yang menjadikan pendidikan sebagai hak dan kewajiban yang dijamin oleh negara.
Wallahu alam bishawwab