| 267 Views

Menteri Zionis Makin Gak Waras: Seruan Gila untuk Menembak Anak-anak dan Perempuan Gaza

CendekiaPos - Ketegangan di Palestina semakin memuncak ketika seorang menteri Zionis membuat seruan yang mencengangkan kepada tentara Israel: menembak anak-anak dan perempuan di Jalur Gaza. Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel, dengan lantang mengeluarkan seruan kontroversial ini dengan dalih untuk melindungi pasukan Zionis.

Menurut laporan media Israel yang dikutip Middle East Monitor, seruan Ben-Gvir datang sebagai tanggapan atas perubahan perintah penembakan di daerah perbatasan yang diumumkan oleh Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi.

Ben-Gvir, dengan nada penuh keyakinan, menegaskan, "Anda tahu cara kerja musuh kami. Mereka akan menguji kita dengan mengirim perempuan dan anak-anak, yang pada akhirnya akan terbukti sebagai penyabot. Kita harus bersiap untuk menghadapi situasi ini. Jika kita tidak, kita akan mengulangi kejadian seperti 7 Oktober lagi."

Namun, ketika Jenderal Halevi mencoba menenangkan situasi dengan menyatakan pentingnya koordinasi komando, Ben-Gvir tidak gentar. Dia dengan tegas menambahkan, "Tidak ada alasan bagi anak-anak dan perempuan untuk mendekati kami dari tembok. Siapa pun yang mencoba mengancam keamanan kita harus dihadapi dengan tindakan tegas. Jika tidak, kita akan terjebak dalam situasi seperti 7 Oktober lagi."

Ben-Gvir, yang telah dikenal dengan pandangan ekstremnya, sebelumnya telah terlibat dalam insiden rasis dan mendapat hukuman atas dukungannya terhadap terorisme. Aktivisme anti-LGBTQ juga menjadi bagian dari rekam jejak kontroversialnya.

Sebagai seorang pemukim ilegal di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ben-Gvir mempertahankan sikap anti-Palestina dan menentang terbentuknya negara Palestina. Dukungannya terhadap ibadah umat Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang menjadi sumber konflik, semakin menambah ketegangan di wilayah tersebut.

Seruan kontroversial Ben-Gvir menjadi cermin dari ketegangan yang melanda Timur Tengah, sementara dunia menyaksikan dengan cemas akan potensi eskalasi konflik yang lebih luas.


Share this article via

193 Shares

0 Comment