| 35 Views

Menggalang kekuatan Global Umat Muslim Untuk Membebaskan Palestina

Oleh : Siti Rodiah

Penderitaan kaum muslim di Gaza, Palestina tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sementara penjajah Zionis justru makin brutal, berbuat di luar batas kemanusiaan, terus melakukan genosida terhadap warga Palestina. Krisis pangan pun terjadi sehingga menyebabkan warga Gaza kelaparan dan kekurangan gizi akibat blokade yang dilakukan zionis Israel dalam beberapa pekan belakangan ini. Kecaman dunia tidak dihiraukan.

Dilansir dari CNNIndonesia.com (19/4/2025) bahwa Warga Palestina mulai memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan protein mereka imbas krisis makanan akibat pengepungan dan genosida yang dilakukan Israel. Daging kura-kura dianggap sebagai pangan alternatif setelah tidak adanya sumber protein lain.

Salah satu warga Gaza Majida Qanan mengatakan, anak-anak di Gaza harus dibujuk agar mau memakan daging kura-kura tersebut. "Anak-anak takut untuk memakan kura-kura. Jadi kita mengatakan kepada mereka bahwa daging ini enak seperti daging sapi muda," kata Qanan seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4). "Ada anak-anak yang mau makan, sementara yang lain enggan memakan," sambungnya. Qanan menjelaskan, ini kali ketiga dirinya menyiapkan daging kura-kura untuk disantap keluarganya setelah tersingkir ke Khan Yunis akibat genosida yang dilakukan Israel.

Kebrutalan zionis Israel juga menyasar para jurnalis yang meliput berita terkait situasi di Gaza Palestina. Salah satunya seorang jurnalis foto yang pernah viral karena menulis pesan menyentuh sebagai bentuk dukungan untuk Gaza, Fatima Hassouna, tewas dalam serangan brutal Israel pada pekan ini. Kementerian Kesehatan di Gaza pada Jumat (18/4) menyatakan Fatima tewas bersama tujuh anggota keluarganya di kediaman mereka di Jalan Al Nafaq, Kota Gaza. Kementerian juga menyatakan kedua orang tua Fatima selamat tetapi mengalami luka serius dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU).

Palestinian Journalist's Protection Center (PJPC) turut memberi pesan bela sungkawa. Mereka juga menyebut serangan Israel sebagai "kejahatan" terhadap jurnalis dan melanggar hukum internasional. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim mereka menargetkan anggota Hamas, dengan serangan adalah upaya mengurangi risiko demi melindungi warga sipil. Militer Israel selalu berdalih melindungi warga sipil saat menyerang Hamas. Namun Israel juga menggempur habis-habisan warga dan objek sipil di Gaza. (CNNIndonesia.com, 19/4/2025)

Imbas serangan brutal Israel sejak Oktober 2023 tersebut, lebih dari 60 ribu warga di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah hancur, dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi. Di sisi lain, para penguasa muslim tetap hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa aksi nyata. Bahkan meski Umat Islam hari ini sudah mulai menyerukan jihad sebagai solusi, tapi tetap saja penguasa negeri-negeri muslim enggan untuk mengirimkan tentara nya.

Allah telah memerintahkan umat islam agar memberi pertolongan pada saudaranya sesama muslim. Allah juga menyatakan umat muslim adalah bersaudara. Rasulullah saw. juga bersabda bahwa umat Islam adalah satu tubuh. Oleh karena itu umat muslim wajib menolong saudaranya.

"Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan." (QS. Al-Anfal : 72)

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.“ (QS. Al-Hujurat : 10)

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Bukhari dan Muslim).

Selama umat masih terikat pada nasionalisme warisan penjajah, mereka tidak akan pernah benar-benar bersatu dan jihad pun tidak akan digerakkan dalam menolong Palestina. Maka, umat Islam harus mencampakkan nasionalisme dan menyadari bahwa penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu kepemimpinan global, yaitu Khilafah Rasyidah 'ala minhajin nubuwwah.

Umat wajib menyeru semua muslim di seluruh dunia dengan seruan yang sama. Umat harus terus mengingatkan akan persatuan umat dan kewajiban menolong mereka. Umat harus bergerak menuntut penguasa muslim agar segera melaksanakan kewajiban menolong Palestina dengan melaksanakan jihad dan menegakkan khilafah.

Gerak umat harus ada yang memimpin agar terarah. Pemimpin dakwah itu adalah jamaah dakwah ideologis yang menyerukan jihad dan tegaknya khilafah. Para pengemban dakwah harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuannya agar persatuan umat terwujud dan berjuang bersama menegakkan khilafah agar persoalan umat termasuk palestina segera terselesaikan dan kehidupan islam dapat dilangsungkan kembali.

Wallahu a'lam bisshawab


Share this article via

12 Shares

0 Comment