| 150 Views
Menegakkan dan Menjaga Ketertiban Umum di Kota Bandung

Oleh : Yauma Bunga Yusyananda
Member Ksatria Aksara Kota Bandung
Kota Bandung, dengan berbagai dinamika sosial dan ekonominya, menghadapi beberapa tantangan signifikan dalam penegakan ketertiban umum. Salah satu kasus yang mencuat adalah mengenai pengamen di daerah Dalem Kaum. Lutfi melaporkan bahwa pengamen tersebut secara paksa meminta uang sambil dalam kondisi mabuk dan membawa senjata tajam, menyebabkan keresahan di masyarakat. Tindakan tegas diperlukan untuk menjaga keamanan publik dari oknum seperti ini. Pengamen tersebut telah ditangkap oleh Satpol PP karena tingkah lakunya yang meresahkan, termasuk penggunaan obat-obatan terlarang (detik.com, 19/08/2024).
Kasus lain melibatkan cekcok antara pengemudi ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) di Pasir Impun. Cekcok ini berujung pada insiden di mana pengemudi ojol terjatuh dari motor bersama penumpangnya. Motor tertarik oleh oknum opang, mengakibatkan keduanya terluka. Pengemudi ojol melaporkan kejadian tersebut kepada rekan-rekannya, yang menyebabkan keributan lebih lanjut. Pada malam kejadian, sekelompok pengemudi ojol mendatangi pangkalan ojek Pasir Impun dan diduga merusak fasilitas pangkalan. Meskipun demikian, kasus ini akhirnya diselesaikan dengan damai, dan ojol diperbolehkan melewati kawasan tersebut (detik.com, 07/09/2024).
Dalam konteks ini, kita bisa mengambil pelajaran berharga dari ajaran Islam dan kehidupan Rasulullah SAW untuk menegakkan dan menjaga ketertiban umum. Rasulullah SAW dikenal dengan ketegasan dan kebijaksanaannya dalam menegakkan keadilan. Beliau selalu memastikan bahwa tindakan hukum dilakukan dengan adil dan sesuai prinsip-prinsip keadilan. Selain itu, Rasulullah SAW menekankan pentingnya pendidikan dan penyuluhan. Mengedukasi masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka serta dampak dari tindakan mereka dapat mencegah situasi serupa di masa depan.
Rasulullah SAW selalu mengedepankan penyelesaian damai dalam menghadapi konflik. Pendekatan damai dan mediasi merupakan solusi efektif untuk mengatasi konflik tanpa menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Ini mencerminkan pentingnya penyelesaian perselisihan secara damai dan penghormatan terhadap hak-hak orang lain. Promosi kesadaran sosial juga sangat penting. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya saling menghormati dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran sosial tentang tanggung jawab individu dan dampak tindakan mereka terhadap komunitas, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis.
Seperti halnya Rasulullah SAW yang memastikan aturan diterapkan secara konsisten, penting untuk memiliki sistem pengawasan yang efektif dalam menegakkan ketertiban umum. Pemantauan rutin dan sanksi yang sesuai bagi pelanggar dapat membantu menjaga ketertiban dan keamanan publik. Dalam masyarakat, kebiasaan saling menasehati, memahami, dan mencegah kemungkaran, yang sering dikenal dengan amar ma’ruf nahyi munkar, merupakan bagian dari upaya tersebut. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa ta’alaa dalam Qur’an Surat Ali Imron ayat 104 yang artinya “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Namun, menegakkan prinsip-prinsip ini di tengah masyarakat yang semakin individualis dan memiliki pemahaman buruk tentang kehidupan memerlukan pendekatan yang konsisten dengan ajaran Rasulullah SAW dengan pembinaan yang intensif. Kita harus semakin menyadari bahwa Islam harus diterapkan tidak hanya sebagai agama, tetapi sebagai solusi untuk berbagai permasalahan kehidupan. Maka, menertibkan masyarakat dari konflik sosial memerlukan lebih dari sekadar mediasi dan penangkapan; diperlukan pendidikan dan pembentukan karakter yang berkelanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Mari kita pelajari lebih dalam tentang bagaimana Islam menyelesaikan dan menegakkan ketertiban umum dengan cara yang tegas, adil, dan berwibawa.