| 152 Views
Marak Hubungan Sedarah, Runtuhnya Sistem Keluarga Dalam Sistem Sekuler Kapitalisme

Oleh : Siti Aisyah
Aktivis Dakwah
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta polisi mengusut grup Facebook dengan nama "fantasi sedarah". Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat.
Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu menyatakan jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat. Apalagi grup itu rawan menimbulkan dampak buruk karena tergolong konten menyimpang.
"Jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dari dampak buruk konten menyimpang," kata Titi dalam keterangan pers pada Sabtu (17/5/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta polisi mengusut grup Facebook dengan nama "fantasi sedarah". Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat.
Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu menyatakan jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat. Apalagi grup itu rawan menimbulkan dampak buruk karena tergolong konten menyimpang.
"Jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dari dampak buruk konten menyimpang," kata Titi dalam keterangan pers pada Sabtu (17/5/2025).
KemenPPPA mengecam keberadaan grup Facebook yang menormalisasi tindakan incest yang membahayakan perempuan dan anak. KemenPPPA berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Polri untuk dapat segera menindaklanjuti akun medsos Facebook tersebut.
"Kami sangat berharap laporan kami dapat ditindaklanjuti oleh Direktorat Tindak Pidana Siber agar dapat segera diselidiki pembuat, pengelola, dan anggota aktif grup tersebut," ujar Titi.
Titi menyebut keberadaan dan diskusi antar anggota grup Facebook tersebut telah memenuhi tindakan kriminal berupa penyebaran konten bermuatan seksual, terutama yang melibatkan inses atau dugaan eksploitasi seksual.
"Keberadaan grup semacam ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai moral sekaligus mengancam keselamatan dan masa depan anak-anak Indonesia. Fantasi seksual yang melibatkan inses bukan hanya tidak pantas, akan tetapi juga dapat merusak persepsi publik terhadap hubungan keluarga yang sehat," ujar Titi.
Apa Penyebab Semakin Maraknya Hubungan Sedarah?
Padahal sudah jelas keharaman berzina, dalam QS. Al Isra: 32 "Dan janganlah kalian mendekati zina, sungguh zina itu adalah perbuatan keji dan seburuk-buruknya jalan".
Mendekati saja sudah haram. Sesuatu yang dilarang didekati itu berarti berbahaya dan menjijikkan.
Dunia ini sudah sebegitu brengseknya, dan masih ada yang mengampanyekan kalau ideologi kapitalisme sekuler demokrasi ini baik-baik saja dan sejalan dengan Islam hanya karena orang-orangnya banyak penghafal Al-Qur'an, pandai membaca Al-Qur'an dengan mahrajul huruf yang faseh, bersuara merdu ketika melantunkan Al-Qur'an di acara-acara seminar, tabligh, dan majelis taklim, dan dipakai sebagai alat sumpah jabatan (???)
Padahal menerapkan hukum-hukum Al-Qur'an lebih wajib dari sekedar dibaca, dihapal, dan dijadikan alat sumpah jabatan.
Al-Qur'an secara terang telah memerintahkan hukum rajam dan cambuk bagi pezina lewat firman-Nya (QS. An-Nur: 2). Pikir saja, andai syariat Islam dalam Al-Qur'an diterapkan, masih adakah yang berani terang-terangan buat group setan fant*si sedarah itu?
Kenapa group setan itu ada dengan puluhan ribu members? Sebab hukum yang diterapkan di negeri ini tidak memberikan efek jera bagi pelakunya sebagaimana hukum Al-Qur'an.
Selain itu adanya faktor penyebab yaitu tontonan, tayangan-tayangan, film, lagu-lagu serta konten-konten erotis dan por*ngrafi yang bebas diakses tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Ditambah minimnya edukasi dan pendidikan Agama dari orang tua dan juga sekolah.
Semua ini buah dari ideologi kapitalisme sekuler demokrasi yang memisahkan antara hukum agama dari kehidupan dan menjunjung tinggi kebebasan atas nama hak asasi manusia.
Maka jangan heran muncul group-group setan yang bahkan di luar nalar kita yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Memang butuh keseriusan dalam melakukn perbaikan untuk negeri agar sesuai norma-norma yang berlaku, yaitu tidak hanya blokir groupnya, tapi blokir juga ideologi kapitalisme sekuler demokrasi dari negeri ini dan mengambil ideologi Islam untuk mengatur kehidupan umat manusia.
Sebab menerapkan ideologi kapitalis sekuler demokrasi dan tidak menjadikan hukum Islam sebagai ideologi maka itulah pelanggaran norma terbesar. Terlebih kita memgaku sebagai hamba ALLAH.
Referensi: Saudari Nurfitrianti Vivi
Bagaimana Solusi Tuntas Untuk Menyelesaikan Maraknya Hubungan Sedarah?
Sangat mengerikan fenomena inses di tengah masyarakat kita. Sangat jauh dari klaim sebagai negara religious. Gambaran keji ini menunjukkan adanya pengabaian terhadap aturan agama maupun masyarakat. Masyarakat hidup bebas tanpa aturan, demi kepuasan individu, bahkan laksana Binatang. Keluarga telah rusak, bahkan sistem keluarga muslim sudah runtuh.
Inilah buah penerapan sistem sekuler kapitalisme. Tanpa agama, maka yang berkuasa adalah hawa nafsu dan akal manusia yang lemah dan menyesatkan, rusak dan merusak. Bahkan sistem kapitalisme dengan liberalisasinya menjadikan rusaknya sendi-sendi kemuliaan manusia. Negara kadang justru meruntuhkan dan merusak keluarga melalui kebijakan yang dibuatnya. Negara lalai dalam menjaga sendi kehidupan keluarga.
Islam adalah jalan hidup shahih, yang mengatur semua urusan manusia dan menjadikan rakyat sebagai pelaksana hukum syara. Islam mewajibkan negara untuk mengurus rakyat dalam semua aspek termasuk menjaga keutuhan keluarga dan norma-norma keluarga dalam sistem sosial sesuai dnegan islam.
Islam menetapkan inses sebagai satu keharaman yang wajib dijauhi. Negara menyiapkan berbagai langkah pencegahan termasuk membangun kekuatan iman dan takwa, dan menutup semua celah terjadinya keburukan ini. Adanya amar makruf nahi munkar menjadi lapisan kedua dalam menjaga kemuliaan manusia.
Sistem sanksi yang tegas akan membuat jera yang lain dan menjadi penebus bagi pelakunya kesucian keluarga akan terjaga jika sistem islam diterapkan, Juga bisa kebijakan media yang akan melarang dan memberantas bibit-bibit perilaku buruk agar umat jauh dari pelanggaran hukum syara.
Wallahu a'lam.