| 147 Views

Kenakalan Remaja Akibat Sekularisme

Oleh : Rohana Muhaidawati
Muslimah Peduli Generasi 

Pada saat ini, banyak orang tua yang mengeluhkan tentang perilaku-perilaku anaknya yang sudah di luar batas kewajaran dalam bersikap kepada orang tua atau lingkungan sekitarnya. Hal ini terlihat dalam beberapa postingan di media sosial yang sempat viral atas kenakalan-kenakalan yang dibuat oleh remaja saat ini. Bahkan para orang tua merasa miris dan kasihan melihat hal ini, para orang tua memikirkan bagaimana masa depan mereka, jika di masa remaja ini mereka habiskan dengan kegiatan-kegiatan yang seharusnya mereka belajar dengan giat dan melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran agamanya, bukan malah melakukan hal-hal buruk seperti, tawuran, balapan, geng motor, atau bahkan ada yang sampai saling membunuh hanya untuk kesenangan remaja saat ini, bahkan ada juga remaja yang membunuh orang tua sendiri hanya karena hal sepele ataupun ada keinginan mereka (anak) yang tak dipenuhi oleh orang tuanya”.  

Seperti di dalam negeri saat ini, kasus-kasus tentang kenakalan dan kedurhakaan anak kepada orang tua menjadi hal biasa dan bahkan hal ini merajalela di negeri kita tercinta, seperti yang terjadi beberapa hari ke belakang, kasus pembunuhan yang dilakukan anak kepada ayah kandungnya sendiri, yaitu mereka tega membunuh ayahnya karena sakit hati dengan perkataan sang ayah. Sang anak yang diketahui berinisial K dan P, dengan teganya mereka menusuk ayahnya dengan sebilah pisau setelah mereka kepergok mencuri uang sang ayah, padahal masalah yang menjadi faktor pembunuhan ini, hanyalah masalah sepele, yakni sakit hati,

Dikutip dari Liputan6.com, sebagaimana diberitakan dalam artikel “Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Pelaku 2 Putrinya Sendiri” , dan Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan  “Pelaku sudah ditangkap, dan pelaku adalah keluarga sendiri yakni putri korban, sang kakak berinisial K berusia 17 tahun dan sang adik berinisial P berusia 16 tahun, motif pelaku membunuh korban adalah sakit hati karena dimarahi oleh korban”.

Sungguh miris, di dalam negeri ini yang memakai sistem kapitalisme berasaskan sekularisme seperti sekarang ini, kedudukan orang tua sudah tidak dianggap sebagai tempat untuk berbakti, tetapi justru malah semakin menambah deretan generasi anak muda menjadi durhaka terhadap orang tua.

Bahkan bukan hanya itu saja, sistem ini juga banyak menjadikan hal-hal tertentu (hal yang dilarang oleh agama Islam) yang dilakukan siapa saja dan kepada siapa saja termasuk kepada orang tua sendiri adalah kebebasan individu yang dilindungi undang-undang bahkan negara hanya diam saja tanpa ada teguran yang tegas kepada pelaku dan korban yang mengalaminya.

Juga, jika diamati dengan teliti banyak keluarga yang tidak harmonis dalam sistem sekularisme yang rusak ini. Sungguh miris sistem ini menjadi akar rusaknya segala keharmonisan dalam keluarga sampai membuat anak durhaka kepada orang tua yang begitu berjasa, bahkan jasanya yang takkan terganti sepanjang hayatnya. Maka dari itu, seharusnya masyarakat menyadari bahwa sistem saat ini benar-benar rusak dan kufur, dengan cara meninggalkan dan mencampakkan sistem ini, dan sudah saatnya masyarakat menerapkan sistem yang mampu menjamin kedamaian dan keharmonisan seluruh keluarga. 

Durhaka kepada orang tua merupakan perbuatan dosa besar yang wajib dijauhkan. Disebabkan durhaka kepada orang tua dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan anak. Oleh karena itu, hanya khilafah sistem yang menerapkan segala aturan yang berasal dari Sang Pencipta dan Sang Pengatur, yakni Allah Swt. Sehingga keharmonisan keluarga senantiasa terjaga karena diatur sendiri oleh Allah Swt., bahkan jika ada yang melanggar aturan ini maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan syariat Islam. Sanksi dalam Islam sangatlah tegas dan bijaksana karena membuat pelaku merasakan efek jera dan bisa sebagai penebus dosa bagi orang yang melakukannya.

Kedurhakaan anak kepada orang tua akan tuntas dalam sistem Islam ini, karena khalifah dalam sistem ini akan terus memantau kedamaian dan keharmonisan setiap rakyatnya. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, "Imam (Khalifah) adalah Raa’in (Pengurus Rakyat) dan Ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR. Al-Bukhari).

Dengan demikian, wajib bagi setiap anak dalam Islam ditanamkan akidah dalam dirinya sejak dini, agar terbentuk generasi berkepribadian yang baik dan berbakti kepada orang tua yang disebabkan ketakutan akan mendapatkan dosa dan balasan yang setimpal sesuai perbuatannya.

Wallahualam bissawab.


Share this article via

60 Shares

0 Comment