| 259 Views

Keluarga Hebat, Fondasi Harus Kuat

Oleh : Mulyaningsih
Pemerhati Anak dan Keluarga

Majunya sebuah negeri, dapat terlihat dari sisi keluarga. Jika keluarganya mempunyai standar kuat maka insyaAllah akan membawa negara menjadi hebat alias maju. Termasuk menghasilkan peradaban nan gemilang. Keluarga merupakan faktor penting dalam melahirkan peradaban yang gemilang. 

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Beliau menyampaikan bahwa kunci dari kemajuan suatu negara adalah keluarga. Pemerintah bekerja keras menyiapkan keluarga di negeri ini agar berkualitas dan mampu bersaing. Ada tiga fase yang harus disiapkan. Yaitu masa sebelum kehamilan, saat hamil, dan seribu hari pertama kehidupan. 

Masa sebelum kehamilan, remaja putri diberikan  tablet tambah darah. Hal tersebut dilakukan agar mereka sehat dan siap hamil jika sudah menikah. Saat hendak menikah, calon pengantin diberikan bimbingan perkawinan serta fasilitas cek kesehatan. Termasuk juga adanya fasilitas kesehatan dan konsultasi gizi bagi ibu anak di Puskesmas. (kemenkopmk.go.id, 30/06/2024)

Namun, fakta di lapangan begitu menyedihkan. Keluarga yang ada justru mengalami berbagai persoalan kehidupan. Mulai dari kasus kemiskinan yang makin meningkat, KDRT, perceraian, stunting, Judol (Judi Online) dan Pinjol (Pinjaman Online) yang kini merajalela, serta seabrek persoalan lainnya. Bahkan kasus yang belum lama terjadi adalah seorang istri membakar suaminya sendiri akibat dari uang gaji yang berkurang akibat judol. Sedih dan miris melihat berbagai kasus yang menimpa keluarga-keluarga muslim di negeri ini. 

Patut diduga bahwa seluruh persoalan yang ada akibat dari diterapkannya sistem kapitalis sekuler. Tanpa adanya pegangan yang kokoh, maka keluarga muslim tak bisa menentukan arah serta tujuannya. Tak mengetahui standar yang harus dipegang dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Semua tampak boleh dan sesuai saja. Inilah yang berdampak akhirnya menggerogoti bangunan keluarga. Lama kelamaan akhirnya akan roboh juga. 

Tanpa fondasi agama yang kokoh maka manusia tak mampu menjalani kehidupan secara benar. Termasuk para seluruh aktivitas yang dilakukan akan sejalan dengan standar yang ia pegang. Jika Islam tidak dipegang, maka akan wajar manusia mengikuti hawa nafsunya untuk menumpuk cuan. Cara yang cepat salah satunya dengan berjudi. Dengan judi ini pula, awal mula keretakan keluarga terjadi. Seluruh pendapatan yang didapatkan bisa saja langsung habis lewat aktivitas judi. Karena judi membuat ketagihan. Jika uang di rumah sudah habis, maka langkah yang biasanya diambil adalah melakukan pinjaman online. Apalagi sekarang pinjol begitu banyak bak jamur yang tumbuh di kala musim hujan. 

Dari paparan di atas, maka kita bisa meneliti lebih dalam bahwa judol dan pinjol begitu erat hubungannya. Kalau sudah ketagihan judi maka pinjol menjadi solusi. Padahal, ini petaka yang akan berkelanjutan. Ini adalah gambaran keluarga yang ada di negeri ini. Hampir sebagian besar mempunyai pandangan sama, yaitu mendapatkan cuan dan cuan dengan cara instan. 

Inilah hasil didikan dari sistem yang ditetapkan saat ini. Berbeda dengan sistem Islam. Dalam Islam, standar dalam kehidupan begitu jelas. Yaitu hukum syarak sebagai pedoman kehidupan. Halal dan haram menjadi pembeda nyata ketika melakukan seluruh aktivitas dalam kehidupan. Sehingga akan melakukan perbuatan yang sesuai dengan perintah Allah Swt.

Termasuk negara, akan mengayomi seluruh keluarga dengan cara memberikan pekerjaan kepada para pencari nafkah. Dengan begitu maka kepala keluarga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitu pula ketika ada yang menikah, maka calon pengantin sudah mempunyai bekal yang kuat. Mulai dari ilmu keluarga termasuk juga bagaimana kedudukan suami dan istri serta hubungan apa yang harusnya ada. Hal tersebut mereka dapatkan dari pendidikan awal (keluarga) dari kedua orang tua yang kemudian dilanjutkan di sekolah. Sedari pendidikan taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, akidah benar-benar ditanamkan hingga mengakar kuat dalam diri anak-anak kaum muslim. Berikut juga bagaimana pola yang harus terbangun ketika sudah berumah tangga. Dengan begitu, insyaAllah keluarga yang dibangun akan mempunyai fondasi sama yaitu Islam. Jika ada persoalan yang muncul, maka akan dikembalikan hanya kepada Islam. Sehingga wajar nantinya peradaban yang akan muncul begitu luar biasa dan cemerlang. 

Sebagaimana kita merujuk pada para pendahulu yang mempunyai fondasi Islam kokoh mampu melahirkan generasi cemerlang. Sebagai contoh, Muhammad Al-Fatih yang mampu menaklukkan Konstantinopel dengan pasukan terbaik yang ia miliki. Dan para penemu di bidang Science dan teknologi yang dengan ikhlas belajar untuk kemaslahatan umat. 

Hal tersebut insyaAllah bisa kembali terulang jika dan hanya jika Islam diterapkan dalam kehidupan manusia. Jika ingin keluarga hebat maka harus memiliki fondasi kuat (Islam). Semoga segera terwujud dan terlaksana. Aamiin. Wallahu'alam


Share this article via

97 Shares

0 Comment