| 104 Views

Kelaparan di Gaza, Jihad Dan Khilafah Solusinya

Oleh : Ummu Alvin
Aktivis Muslimah

Menipisnya stok makanan yang ada di dapur-dapur bantuan di Palestina, berpotensi mengakibatkan 2 juta orang penduduknya berada di ambang kelaparan massal, di tengah genosida yang terus berlangsung, zionis Israel terus mencegah masuknya pasokan makanan dan kebutuhan pokok bagi warga Palestina, diketahui sejak 2 Maret, Israel telah menutup pintu penyeberangan ke Gaza sehingga bantuan makanan, medis dan bantuan kemanusiaan lainnya tidak bisa masuk sehingga memperparah bencana kemanusiaan di Palestina.

Walaupun telah banyak tekanan dari berbagai organisasi internasional, yang diberikan kepada Israel, surat perintah penangkapan terhadap pemimpinnya dan mantan menteri pertahanannya yaitu Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza serta kasus genosida dari mahkamah internasional, tetap saja Israel tidak menghiraukan permintaan daripada UNRWA, untuk membuka pintu penyeberangan demi memasukkan pasokan makanan ke wilayah kantong Palestina.

Padahal warga Palestina sangat berharap bisa mendapatkan makanan untuk bertahan hidup dari organisasi amal tersebut, saat ini kelaparan yang dirasakan warga Palestina semakin parah, tidak hanya stok makanan yang menipis tapi juga air bersih pun begitu sulit untuk didapatkan, blokade ketat hampir 8 pekan yang dilakukan oleh zionis Israel, membuat warga Palestina kehilangan sumber makanan utama mereka, bantuan terakhir yang disalurkan ke dapur umum diperkirakan hanya bertahan tinggal beberapa hari kedepan saja. Makanan tidak lagi tersedia yang ada hanya pasta dan nasi yang jumlahnya sangat sedikit, tidak mencukupi mesti hanya untuk setengah penduduk, apalagi setelah pengeboman terhadap satu-satunya pabrik roti yang masih berdiri.

Sungguh saat ini kondisi Gaza semakin memprihatinkan, di tengah krisis pangan yang melanda, dan perang yang terus berkelanjutan menjadikan rakyat Gaza hidup dalam ketidakpastian, apalagi  dengan diamnya penguasa-penguasa negeri muslim terhadap penderitaan mereka, penguasa muslim cuma mampu berkoar-koar di atas podium menyuarakan kecaman saja, belum lagi dengan penghianatan  yang mereka lakukan dengan menjalin hubungan kerjasama bilateral dan perdagangan dengan  negara zionis dan sekutunya, apalagi sampai berharap solusi dari barat untuk solusi Palestina.

Hanya satu yang dibutuhkan oleh Palestina saat ini, yaitu solusi yang komprehensif dan untuk itu dibutuhkan upaya untuk mengakhiri pengkhianatan penguasa kaum muslim,yaitu dengan bersatunya umat di bawah naungan Khilafah. Dibawah kepemimpinan seorang Khalifah, maka jihad akan diserukan kepada seluruh negeri-negeri muslim untuk mengirimkan tentara-tentara terbaiknya untuk membebaskan Palestina dari penjajahan zionis Israel.

Palestina hanya akan dibebaskan dengan jihad, untuk mengusir Yahudi penjajah dari Palestina adalah wajib bagi seluruh umat Islam, karena zionis Yahudi Israel adalah kafir harbi fi'lan yang halal untuk diperangi karena mereka dengan terang-terangan sudah membantai umat Islam di Palestina, Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surah Al-Baqarah ayat 191, yang artinya"Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian"

Khalifah akan menyeru secara langsung untuk bersatunya kekuatan seluruh tentara tentara terbaik kaum muslim dan memimpin langsung pembebasan Palestina dengan jihad. Dulu Khalifah Umar bin Khattab, mengirim tentara terbaiknya untuk membebaskan Palestina dari penguasa Romawi dan setelah berbulan-bulan akhirnya pasukan Romawi menyerah, begitu pula dengan panglima Salahuddin Al Ayyubi yang membebaskan Baitul maqdis (Palestina) dari tentara salib di tahun 1187 M,di momen perang Hittin ini, tentara salib berhasil dikalahkan.

Bangkitnya kembali negara Khilafah merupakan ketakutan terbesar bagi musuh-musuh Islam, dahulu kafir penjajah barat pernah berkata"Waspadalah terhadap Khalifah kaum muslim, yang hanya dengan telunjuk tangannya mampu mengerahkan jutaan pasukan untuk mengalahkan kita dalam satu pertempuran". Umat Islam harus sadar,  kelaparan yang terjadi di Gaza adalah tanggung jawab umat Islam seorang muslim memiliki tanggung jawab untuk menghilangkan kesusahan saudaranya, barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya.

Umat Islam adalah umat yang terbaik seperti yang digambarkan di dalam Alquran, dan umat yang terbaik adalah umat yang terus menyerukan upaya pembebasan bagi Palestina dari penjajahan dan melepaskannya dari penderitaan, maka untuk itu dibutuhkan perjuangan mewujudkan cita-cita besar yaitu melakukan dakwah untuk mengubah pemikiran di tengah-tengah umat serta membersihkan pemahaman umat dari ideologi kufur hingga terbentuk pemahaman Islam yang benar dengan ikatan yang shahih yaitu akidah Islam. Umat harus dipahamkan bahwa untuk menyatukan kekuatan dan mengembalikan persatuan umat Islam dalam satu kekuasaan dibutuhkan penerapan Islam secara kaffah melalui tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah. Sehingga Islam akan membawa rahmat ke seluruh alam.

Wallahualam bishowab.


Share this article via

13 Shares

0 Comment