| 277 Views

Kebakaran di LA, Antara Musibah dan Peringatan

Oleh : Aydina Sadidah

Baru-baru ini publik digemparkan oleh kebakaran yang terjadi di negeri Paman Sam, tepatnya di LA (Los Angeles). LA adalah kota pusat hiburan dunia, bahkan sampai-sampai dijuluki sebagai surga dunia. Segala kenikmatan duniawi berpusat di LA. Mulai dari perjudian, minuman keras, dan pelacuran, ditawarkan di LA. Maka tak heran bagi mereka yang ingin mencari kenikmatan dunia banyak bertandang ke LA. Namun siapa sangka, kota yang begitu sibuk itu akan mengalami kebakaran hebat.

Menurut para ahli kebakaran hebat yang meluluh lantakan LA, terjadi akibat faktor kekeringan dan hembusan angin kencang. Hembusan angin kencang yang diberi nama Santa Ana inilah yang memperparah kebakaran yang terjadi. Oleh karena angin kencang itulah kebakaran dapat dengan cepat menyebar. 

Kebakaran di LA ini terjadi pada hari Sabtu, 11 Januari 2025 waktu Los Angeles, atau Minggu, 12 Januari 2025 lalu. Meskipun baru kemarin, kebakaran ini telah menghanguskan lebih dari 22.000 hektar tanah dan telah menewaskan 16 jiwa orang. Hingga kinipun para petugas pemadam kebakaran masih berusaha untuk memadamkan api yang ada dan mengevakuasi para korban. (Tempo.co, 12/01/2025)

Dari kebakaran di LA, banyak warganet yang mengaitkan kejadian ini dengan pidato Donald Trump dalam merespon konflik antara HAMAS dan Israel. Dalam pidatonya Trump mengancam HAMAS untuk segera mengembalikan semua tahanan yang ditahan oleh mereka. Bila hal ini tidak dilakukan Trump mengancam neraka akan pecah di Timur Tengah. Demikianlah ungkap Trump dalam konferensi Pers, sebelum dirinya menjabat sebagai presiden ke-47 Amerika.

Banyak warganet yang berkomentar, bahwa kebakaran di LA merupakan balasan dari Allah SWT atas ancaman Trump terhadap HAMAS. 

Namun kebetulan ataupun bukan, disini dapat kita lihat bahwa Allah SWT pasti akan selalu memenangkan yang hak dan menghinakan yang bathil. Maka janganlah kita takut dalam menghadapi kebathilan sebab Allah SWT pasti akan memenangkan kita. 

Atas konflik Palestina yang terjadi, jangan sampai kita hanya berdiam diri. Setelah kita tahu keadaan saudara kita disana, yang notabene-nya jauh dari kata baik-baik saja, maka sudah sepatutnya kita membantu. Janganlah takut dengan kekuatan besar yang akan kita lawan, janganlah takut dengan negara adidaya Amerika yang akan kita hadapi. InnaLlaha ma'anaa. WalLahu a'lam bi ash-showwab.[]


Share this article via

43 Shares

0 Comment