| 14 Views
Jeritan Palestina Adalah Panggilan Untuk Kita

Oleh : Anggun Pribadi
Akhir-akhir ini suasana saudara kita di Gaza makin memanas disudut manapun mereka berada. Bahkan ruangan gedung yang mereka anggap aman pun, nyatanya menjadikan mereka terhempas bak burung yang bertebaran di udara. Begitulah ganasnya bom zionis Israel Laknatullah dalam membidik saudara kita.
Krisis makanan mengakibat warga Gaza memakan apa saja yang penting halal. Seperti rumput, bahkan ada yang makan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan proteinnya (CNN INDONESIA, 19/4).
Mengutip dari The Peninsula, Minggu, 20 April 2025, WFP (Program Makan Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa) menyatakan keprihatinan mendalam atas penurunan tajam stok pangan, dengan memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di ambang bencana kemanusiaan. WFP menekankan bahwa situasi kritis ini diperparah penutupan perbatasan yang sedang berlangsung oleh Israel, yang mencegah pengiriman pasokan pangan penting ke Jalur Gaza.
Melihat segelintir fakta-fakta di atas sebenarnya bisa di tinjau lagi. Bahwa organisasi internasional sekalipun seperti PBB hanyalah wadah bagi para negri-negeri yang tujuan ya tidak jelas fikrohnya. Karena jika dalam suara mayoritas sekalipun menantang dan membenci perbuatan zionis Israel, PBB tetap berpihak pada zionis. PBB bak bidan yang melahirkan negara ilegal Israel, maka organisasi ini secara tidak langsung memberikan perlindungan kepada mereka. Oleh karena itu, jika di lihat organisasi tersebut memberikan keprihatinan itu hanyalah sikap manis muka saja.
"Tidak harus selalu Islam, namun cukup jadi manusia untuk peduli palestina". Begitulah jargon yang belakangan ini sering di gaungkan para netizen yang telah tersadarkan. Ya, setiap manusia punya fitrah kebaikan yang pasti sudah menjadi lumrah hatinya teriiris melihat penderitaan warga Palestina. Terlebih bagi kita umat Islam bak satu tubuh pastinya akan otomatis merasakan kesakitan mereka.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan tidak bisa tidur dan panas (turut merasakan sakitnya)”.
(Shahih Muslim 4685)
Maka, jeritan saudara kita di Palestina adalah panggilan untuk kita. Ya, kita umat Islam umumnya di manapun berada. Keberpihakan kita bisa dimulai dengan dakwah Islam sebagai problem solving ke tengah umat, beserta bisa juga dengan hal sederhana semisal memboikot produk yang terafiliasi pro Israel.
Dan terkhusus bagi para penguasa negeri-negeri Islam yang memiliki perangkat militer. Ini adalah kewajiban kita semua untuk menyuarakan kebebasan Baitul maqdis dan kemerdekaan Palestina dengan syari'at Islam yang kaaffah.
Karena hanya dengan syari'at Islam kaaffah melalui daulah Islam maka militer negeri Islam yang begitu banyak dan memiliki kemapuan untuk berperang, akan dengan mudah di komandoi seorang Khalifah untuk menyerang zionis tanpa intervensi asing. Karena intervensi asing dan tendesi dari pihak-pihak asinglah seperti Amerika Serikat setiap negeri muslim bak krupuk yang terkena air. Tidak berguna melainkan hanya sekedar mengencam perbuatan zionis tanpa aksi nyata dengan maju ikut serta perang. Karena zionis hanya kenal dengan bahasa perang bukan bahasa diplomasi.
Wallahu'allam.