| 263 Views
Jangan Cuma Omon-Omon, Ayo Pencet, Pastikan Zionis Hengkang dari Palestina

Oleh : Joko Prasetyo
Jurnalis
Setelah diam saja (maksudnya: tidak mau berjihad mengerahkan militernya) melihat lebih dari 24 ribu Muslimin Gaza syahid (insyaAllah) yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak (update: 15/1/2024), Iran pun (pada 20/1/2024) bersumpah akan membalas serangan Zionis Yahudi. Eit, tapi serangan tersebut bukan karena solidaritas sesama Muslim.
Karena, Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sudah menegaskan kepada Ketua Biro Politik Hamas/Mantan Perdana Menteri Otoritas Palestina Ismail Haniyah (pada 16/11/2023) tidak akan membantu Palestina untuk melawan Zionis Yahudi.
Namun Zionis Yahudi yang disokong penuh Amerika Serikat tersebut tetap saja cari gara-gara kepada Iran dengan merudal Damaskus, Suriah, (pada 20/1/2024) sehingga menewaskan lima anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) dan sejumlah tentara Suriah yang tengah menjaga pemerintahan rezim Bashar al-Assad dari pemberontakan. Maka, Iran pun bersumpah balas serangan Zionis Yahudi.
Beginilah kalau ikatan akidah Islam ditukar dengan ikatan nasionalisme, marahnya dan gairah ingin melawan Zionis Yahudinya baru muncul setelah warga negara nasioalismenya sendiri yang jadi korban. Tapi meski demikian apakah iya, Iran akan benar-benar menyerang Zionis Yahudi? Karena sepertinya rasa takutnya kepada Amerika Serikat lebih besar lagi dibanding rasa nasionalismenya.
Andai ada sedikit keberanian saja, mestilah Iran sudah memencet tombol peluncurkan rudal balistik Khorramshahr yang memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer. Dengan jangkauan itu, rudal tersebut mampu menjangkau sebagian besar wilayah Timur Tengah, termasuk wilayah Palestina yang diduduki Zionis Yahudi. Apalagi jarak Iran ke wilayah tersebut hanya 1000 kilometer doang.
Jadi tidak sekadar omon-omon, tidak sekadar sesumbar dan bersumpah akan menyerang balas serangan Zionis Yahudi. Cukup pencet tombolnya. Ayo pencet tombolnya! Ayo! Ayo, pencet sekarang juga! Pastikan Zionis Yahudi hengkang dari Palestina.
Pastikan ikatan akidah lebih kuat dan utama dibanding nasionalisme apalagi sekadar rasa takut pada kafir penjajah Amerika Serikat. Karena, siksa Allah SWT di neraka kelak jauh lebih pedih kepada para penguasa Muslim yang tidak mau berjihad dibanding amukan AS dan sekutunya. Allahu Akbar![]
Depok, 10 Rajab 1445 H | 21 Januari 2024 M