| 38 Views

Israel Menolak Khilafah Pertanda Ketakutan Terhadap Tegaknya Khilafah

Oleh : Rosmi 
Aktivis Muslimah

Senin 21 April 2025 perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan tidak akan menerima pembentukan kekhilafahan manapun di pantai Mediterania. Selain itu diajuga mengatakan respon Israel tidak akan terbatas pada Yaman saja, tetapi akan meluas ke Libanon dan wilayah lain.(arrahma.Id. Rabu 23 April 2025).

Perdana Menteri Israel mengatakan Israel akan melakukan serangan balik kepada negara manapun yang melakukan penyerangan terhadap mereka. Serangan itu bukan saja terhadap Houthi di Yaman, Libanon atau lainnya dan Israel mengenal betul musuh yang harus dilawan.

Pemerintah Israel ingin merubah wajah Timur Tengah dengan memutus poros kejahatan Gaza, Libanon juga Suriah dan sekarang serangkaian serangan yang terjadi adalah wujud dari upaya Israel menghilngkan kejahatan. Sementara untuk kondisi Gaza, Netanyahu menungungkapkan militer Israel akan melemahkan Hamas di Gaza.

Pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu terkait penolakan Pembentukan Khilafah adalah bukti bahwa sistem pemerintahan Islam dengan satu kepemimpinan sudah jadi pembicaran hangat bukan saja dikalangan kaum muslim tetapi juga oleh kaum kafir. Ini berarti kaum muslim sudah mulai tersadarkan dari tidur panjang. Solusi yang ditawarkan oleh PBB dan lembaga lainnya yang dipimpin barat dalam menyelesaikan konflik bukanlah solusi hakiki bahkan menambah penderitaan rakyat.

Seruan jihad dan Khilafah yang kian terdengar lantang disuarakan, pertanda kesadaran umat dan persatuan Islam makin dekat. Jihad adalah perintah dalam Islam yang harus dipahami oleh seluruh umat Islam. Semangat jihad dapat menghancurkan mental kaum kafir serta mendatangkan kemulian bagi umat Islam.

Zionis dan sekutunya sadar betul akan kekuatan dan keberanian pasukan Islam yang disatukan oleh Khilafah, seruan jihad akan menghancurkan kekuatan dan mimpi Zionis dan para pembenci Islam tentang tatanan Timur Tengan dan dunia baru tanpa Khilafah. 

Momen ini mestinya dapat menjadi penyemangat para pejuang bisyarah Rasulullah untuk lebih semangat lagi dalam mepropagandakan persatuan seluruh umat Islam dan jihad adalah solusi tuntas untuk pembebasan Baitul Magdis dan negeri-negeri Muslim lainnya yang sampai saat ini masih terjajah oleh kaum kafir.

Genosida yang terjadi di Gaza sejak runtuhnya Ottoman 3 Maret 1924 tidak akan berhenti bahkan semakin brutal dan terang-terangan dilakukan oleh Zionis yang dibantu negara sekutunya, jika umat Islam masih berharap dan berkiblat pada PBB dan dunia barat. Tidak ada solusi hakiki untuk membebaskan Baitul Magdis kecuali perintah jihad oleh Amirul Mukminin.

Jihad merupakan institusi Islam yang mempunyai peran penting untuk mempertahankan diri/jiwa dan harta serta negeri/wilayah dari ancaman-ancaman kelompok tertentu. Jihad merupakan kewajiban umat Islam untuk mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru bumi. Jihat merupakan perintah langsung dari Khalifah atau pemimpin kaum Muslim. Dan siapa saja yang syahid dalam berjihad balasannya SyurgaAllah Swt yang luasnya seluas bumi dan langit,

Khilafah Islamiah adalah institusi pemerintahan Islam dengan satu kepemimpinan tunggal. Pemimpimnya disebut Khalifah atau Amirul Mukminin. Setelah terbentuknya pemerintahan Islam di Madinah al Munawaraoh hingga sebelum runtunya kekhilafahan Turki Utsmani, umat Islam selalu menerapkan syariat Islam dengan kepemimpinan Khalifah. Umat Islam selalu terlindungi jiwa dan hartanya dari kebrutalan kaum kafir.

Khalifah itu laksana perisai, umat akan berperang di belakangnya dan  berlindung padanya dari musuh-musuh. Hanya Khilafah yang mampu menyatukan dan melindungiumat Islam serta menggentarkan musuh-musuh Islam.

Demi kehormatan seorang Muslimah dari Bani Hasyim yang dilecehkan oleh pemuda Romawi di pasar kota Amuriah (Turki), sang Khalifah Al Mutasim billah dari bani Abbasyia mengerahkan seluruh pasukan Muslim untuk menaklukan kota Amuriah dalam satu malam setelah laporan diterima sang Khalifah.

Penaklukan kota Ammuriah dalam waktu satu malam dengan pasukan Muslim yang berbaris dari Bagdad (Irak) hingga Ammuriah (Turki). Kota Amuriah ditaklukkan sebelum azan subuh dikumandangkan karena memikul tanggung jawabdan amanah untuk melindungi seluruh jiwa umat Islam.

Baitul Magdis dapat dibebaskan dan kembali mulia serta damai sejahtera. Tidak ada lagi penyiksaan dan pengusiran kaum Muslim dari tanah kelahirannya. Jiwa dan harta kaum Muslim terlindungi, umat Islam disegani dan Islam menjadi mercusuar peradaban dunia, jika umat Islam bersatu dan kembali mewujudkan kehidupan Islam dengan penerapan syariah Islam sebagai satu-satunya hukum yang berlaku dalam kehidupan masyarkat

Wallahu a’lam bish shawab

 


Share this article via

12 Shares

0 Comment