| 464 Views
Islam Solusi Bagi Keterpurukan Hidup Manusia

Oleh : Susi Mariam Mulyasari, S.Pdi
Aktivis Dakwah Ideologis dan Pegiat Literasi
Hidup makin sempit di tengah himpitan beban hidup yang makin berat. Hal ini bisa terjadi sebagai dampak dari sistem kapitalisme yang sekarang diterapkan di negeri kita tercinta ini. Dengan adanya kebebasan berkepemilikan dalam sistem kapitalis ini mengakibatkan kekayaan negeri ini terpusat di hanya segelintir orang saja. Dampaknya yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin, inilah jargon yang pas untuk menggambarkan kondisi di Indonesia saat ini.
Dengan adanya beban hidup yang makin berat, mengakibatkan tak sedikit warga mengalami keterpurukan mulai dari kelaparan bahkan gangguan kejiwaan (psikologi). Kasus mutilasi yang baru-baru ini terjadi di Ciamis, membuktikan bahwa adanya himpitan ekonomi yang makin berat mengakibatkan gangguan kejiwaan yang sangat teramat dalam diidap oleh sebagian masyarakat. Alhasil, mustahil Indonesia akan menjadi negeri yang kaya dan mampu menyejahterakan rakyatnya, yang terjadi makin terpuruk dari hari kehari di segenap aspek kehidupan.
Sistem kapitalis juga mengakibatkan arah pendidikan yang diterapkan di negeri ini tak punya arah dan tujuan melainkan untuk mencetak generasi yang sangat jauh dari Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Bisa kita saksikan bagaimana hiruk pikuk kehidupan pelajar sangat memprihatinkan. Mulai dari maraknya geng motor, tawuran antar pelajar, perpoloncoan diantara para siswa, seks bebas bahkan tak sedikit diantara pera pelajar berujung nahas. Mereka harus meregang nyawa, karena dianiaya oleh senior yang berada di sekolah tersebut. Akan kita akan terus menyaksikan keterpurukan yang melanda negeri ini. Sampai kapan akan terus terpuruk?
Sebuah pertanyaan retoris yang harus dijawab oleh hati nurani manusia yang memiliki akal sehat, sebab hanya dengan akal sehat lah kita akan menemukan bahwa, di balik keterpurukan negeri ini ada sebuah kejahatan besar yang dilakukan oleh manusia, yang hidup di Indonesia, yaitu perbuatan maksiat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Perbuatan maksiat inilah yang menjadi sebab, kenapa pendudukan Indonesia mayoritas muslim, tetapi terpuruk disegenap aspek kehidupan. Dan kemaksiatan terbesar yang dilakukan oleh manusia adalah meninggalkan aturan yang telah Allah Swt. dan Rasul-Nya tetapkan. Sehingga wajar kalau bangsa ini terpuruk di dalam segenap aspek kehidupan.
Di dalam Al Quran Allah Swt. telah sampaikan bahwa, “Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan di sebabkan karena tangan manusia, supaya Allah Swt. memberikan sebagian dari apa yang mereka perbuat, supaya mereka kembali kepada Allah Swt. (TQS: Arrum:41)
Bukan hanya kerusakan yang akan di dapatkan ketika manusia meninggalkan aturan Allah Swt, melainkan Allah timpakkan kehidupan yang sempit di segenap aspek kehidupan. Oleh karena itu, sudah saatnya manusia mawas diri, akan eksistensinya hidup di dunia ini. Bahwa kehidupan manusia tak jauh dari seorang hamba (budak) dari Sang Pencipta, yang normalnya harus taat dan patuh terhadap tuanya (Allah Swt.). Tak ada hak sedikit bagi manusia untuk membuat hukum di muka bumi ini, sebab posisi manusia tak jauh beda seperti budak.
Maka, untuk mengurai problematika yang melanda negeri ini, harus di mulai dari sebuah kesadaran bahwa, aturan yang berhak mengatur manusia adalah Aturan Allah Swt. yang di bawa dan pernah diterapkan oleh Baginda Rasullullah saw., yang mampu menyejahterakan seluruh manusia dimuka buminya selama 14 abad lamanya.
Tak ada alasan bagi kita untuk berdiam diri, selama nyawa dikandung badan, untuk terus berjuang menegakkan aturan Allah Swt. di muka bumi ini. Wallahualam bissawab