| 131 Views

Indonesia Gelap, Sebuah Realitas atau Hiperbola?

Oleh : Ririn Wahyu Yuliani
Aktivis Muslimah

Istilah "Indonesia Gelap" sering muncul sebagai kritik terhadap kondisi negara, baik dari segi ekonomi, politik, hukum, hingga moralitas. Ungkapan ini mencerminkan rasa frustrasi terhadap berbagai permasalahan yang tampaknya tak kunjung selesai. Namun, apakah Indonesia benar-benar gelap, atau ini hanya perspektif pesimistis dari sebagian masyarakat?

1. Gelap dalam Konteks Ekonomi dan Sosial
Ketimpangan ekonomi masih menjadi masalah besar. Kekayaan negara dikuasai oleh segelintir orang, sementara masyarakat kecil terus berjuang untuk bertahan hidup. Pengangguran, harga kebutuhan pokok yang terus naik, serta sulitnya akses pendidikan dan kesehatan bagi rakyat miskin memperburuk kondisi ini. Jika dilihat dari perspektif ini, Indonesia memang tampak “gelap” bagi mereka yang berada di bawah garis kesejahteraan.

2. Gelap dalam Politik dan Hukum
Korupsi masih merajalela, bahkan di institusi yang seharusnya menjadi penegak keadilan. Banyak kasus yang menunjukkan bahwa hukum bisa dibeli, sehingga keadilan hanya berpihak pada mereka yang berkuasa dan memiliki uang. Demokrasi pun sering kali hanya menjadi formalitas, dengan pemilu yang diwarnai politik uang dan praktik manipulatif lainnya.

3. Gelap dalam Moral dan Budaya
Perkembangan teknologi dan media sosial ternyata juga membawa dampak negatif. Hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi masyarakat semakin tajam. Banyak orang lebih suka menyerang daripada berdiskusi secara sehat. Di sisi lain, budaya konsumtif semakin menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai kesederhanaan dan gotong royong yang dulu menjadi ciri khas bangsa ini.

Solusi islam dalam memandang fenomena ini?

Islam adalah agama sempurna yang Allah berikan kepada kita. Islam tidak hanya mengurusi soal spritual saja, namun islam mengatur manusia secara keseluruhan baik itu dari aspek ekonomi, politik, moral budaya dan lainnya.

Sebagai aturan hidup, islam memiliki sistem yang khas, termasuk mengatur tata cara mengelola SDA atau harta milik umum. Menurut pandangan Islam, pengelolaan seluruh harta kepemilikan umum tidak boleh diberikan kepada pihak swasta, tetapi harus dikelola oleh negara dan hasilnya harus diberikan kembali kepada rakyat dalam berbagai bentuk. Begitu juga dalam hal pendidikan dan juga Kesehatan. Harus dikelola sepenuhnya oleh negara.

Perihal politik, sekarang kita memakai ideologi kapitalis demokrasi, maka tidak heran jika saat ini korupsi merajalela dan penegakan hukum yang tidak adil.

Sudah saat nya kita harus segera menerapkan peraturan - peraturan islam, karna islam adalah satu satunya ideologi yang sesuai dengan fitrah manusia, yang aturan nya berasal dari Allah. Jika aturan itu di terapkan maka para pelaku tindak kejahatan akan diadili sebagaimana peraturan yang ada didalam Al-Qur'an dan sunnah.

Barakallahufiik


Share this article via

38 Shares

0 Comment