| 13 Views
Hubungan Trump-Netanyahu Pecah, Gambaran Rapuhnya Persatuan Musuh Islam

Oleh : Siti Rodiah
Hubungan Amerika Serikat dan Israel sedang tidak baik-baik saja. Tentu saja hal itu merupakan sebuah kabar gembira bagi kita terlepas dengan apa yang sudah mereka perbuat terhadap warga Gaza, Palestina. Dikutip dari Tempo.co (9/5/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memutuskan untuk memutus kontak langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, demikian menurut laporan pada Kamis seperti dilansir Anadolu.
Yanir Cozin, seorang koresponden Radio Angkatan Darat Israel, mengatakan dalam sebuah unggahan di akun X miliknya. Ia menyebut bahwa Trump membuat keputusan tersebut setelah rekan dekatnya memberi tahu Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bahwa presiden AS itu yakin bahwa Netanyahu memanipulasinya.
Seorang pejabat Israel menambahkan bahwa nada bicara Dermer selama diskusi baru-baru ini dengan tokoh-tokoh senior Partai Republik tentang apa yang harus dilakukan Trump dianggap arogan dan tidak membantu. Pejabat tersebut mengatakan bahwa orang-orang di sekitar Trump mengatakan kepadanya bahwa "Netanyahu memanipulasinya." "Tidak ada yang lebih dibenci Trump selain digambarkan sebagai orang bodoh atau orang yang dipermainkan. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk memutus kontak dengan Netanyahu," pejabat tersebut menambahkan.
Cozin menunjuk kegagalan pemerintah Israel untuk menyajikan rencana dan jadwal konkret mengenai Iran dan Houthi Yaman sebagai sumber memburuknya hubungan AS-Israel. Koresponden Radio Angkatan Darat tersebut juga menyoroti bahwa pemerintah Netanyahu telah gagal menawarkan proposal konkret mengenai Gaza.
Dari fakta di atas kita bisa melihat bahwa ketegangan antara Trump dan Netanyahu adalah bukti nyata betapa rapuhnya ikatan negara-negara musuh Islam karena mereka diikat dengan ideologi kapitalisme, yang menyandarkan ikatannya pada kepentingan masing-masing negara. Demikian gambaran yang sudah Allah tunjukkan kepada kita, persatuan mereka hanya berdasarkan nilai manfaat saja. Mereka tetap terikat karena ada kepentingan dibalik itu semuanya. Mereka bersatu padu dalam memusuhi Islam, namun mereka tetap mementingkan kelompok nya masing-masing.
Sebagaimana yang sudah Allah gambarkan dalam surat Al-Hasyir ayat 14.
لَا يُقَٰتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِى قُرًى مُّحَصَّنَةٍ أَوْ مِن وَرَآءِ جُدُرٍۭ ۚ بَأْسُهُم بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ ۚ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ
Artinya: "Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti."
Dengan ini semua, seharusnya umat Islam menyadari bahwa sejatinya kita memiliki kekuatan yang besar jika dibangun berdasarkan asas aqidah Islam sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Saw dan para sahabat serta umat Islam terdahulu. Ikatan yang berdasarkan aqidah (ideologi) Islam adalah ikatan yang kuat dan mengakui bahwa setiap muslim di manapun berada adalah saudara, Allah SWT dalam Qur'an surat Al-Hujurot ayat 10 telah menjelaskan "sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara."
Umat harus disadarkan akan modal besar yang mereka miliki, yang akan mampu menghancurkan musuh-musuh islam. Penyadaran ini perlu kerja jama'ah dakwah berupa partai politik Islam ideologis yang menjadikan aqidah islam sebagai pengikatnya. Partai politik Islam ideologis ini akan memberikan penyadaran bahwa kesatuan kaum muslimin hanya bisa diwujudkan dalam negara khilafah. Partai politik ideologis ini juga akan membimbing umat untuk menapaki jalan perjuangan yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan juga para sahabatnya.
Dengan persatuan umat tersebut, yang berdasarkan ikatan ideologi Islam akan menghantarkan tegaknya kepemimpinan Islam, yaitu daulah Khilafah Islamiyyah. Khilafah akan memimpin dunia, menjadi negara adidaya yang akan meninggikan kalimat Allah dan menjadi pelindung umat islam semuanya dan akan mampu mengalahkan AS dan kroni-kroninya termasuk membebaskan Palestina dan negeri-negeri muslim lainnya dengan jihad.
Allah SWT berfirman ;
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
"Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." (QS. Ali Imran : 103)
Wallahu a'lam bisshawab