| 184 Views
Harga Rumah Selangit Rakyat Semakin Sulit Memiliki

Oleh : Eny Rf
Aktivis Pergerakan Islam dari Bogor
Adalah impian setiap keluarga untuk memiliki rumah, salah satu ketenangan hidup adalah terpenuhi kebutuhan memiliki rumah. Sayangnya impian tersebut kandas karena faktor mahalnya harga rumah yang setiap tahun terus mengalami kenaikan. Sehingga karena tingginya harga rumah menyebabkan banyak dijumpai masyarakat kalangan bawah tinggal dikolong jembatan, dibantaran sungai, atau di rumah petak di gang-gang sempit yang sangat padat yang tidak sehat, rawan bencana banjir dan kebakaran.
Penyebab kenaikan harga rumah adalah adanya inflasi sehingga mendorong kenaikan suku bunga perbankan secara global. Sehingga harga lahan, bahan bangunan dan ongkos tukang juga mengalami kenaikan. Ditambah lagi kalangan perusahaan swasta yang berperan dalam penyediaan perumahan maka otomatis perusahaan akan berusaha untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Maka semakin kandaslah impian untuk memiliki rumah. Padahal rumah adalah kebutuhan primer yang seharusnya dipenuhi.
Adalah peran negara sangatlah dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan perumahan tersebut dengan harga yang terjangkau. Diakui selama ini negara telah berusaha dengan program penyediaan rumah murah tetapi sayangnya ternyata pengadaan rumah tersebut diserahkan kepada perusahaan swasta sehingga kualitas bangunan tidak bagus dan mudah rusak, lokasinya pun jauh dari tempat kerja sehingga akan menghabiskan dana besar untuk biaya transportasi. Maka sangat wajar jika akhirnya rumah tersebut banyak kosong dan terbengkalai. Maka program rumah murah tidak bisa memberikan solusi masalah kebutuhan rumah.
Rumah adalah kebutuhan primer yang seharusnya menjadi perhatian negara untuk rakyatnya, dan adalah kewajiban negara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Maka negara tidak boleh abai dalam pengadaan nya sehingga rakyat bisa memiliki nya dengan harga yang terjangkau bahkan gratis.
Sebenarnya sangatlah mudah bagi negara untuk menyediakan perumahan bagi rakyat karena dengan aturannya bisa mencegah terjadinya inflasi, sehingga harga lahan, bahan bangunan, dan upah tenaga kerja relatif stabil yaitu dengan meniadakan praktek-praktek yang berbau ribawi. Negara juga memiliki pemasukan yang berlimpah salah satunya dari sumber daya ayamnya yang kaya.
Tapi itu adalah ilusi karena sumberdaya alam yang ada di negara ini pengelolaannya telah diserahkan ke pihak swasta dan asing begitu juga pengadaan perumahan bagi rakyat. Padahal dari sumber daya alamnya saja bisa untuk membiayai segala kebutuhan rakyatnya termasuk perumahan.
Inilah dampak logis dari penerapan sistem kapitalisme, negara hanya sebagai regulator, bukan sebagai pengurus urusan rakyatnya, rakyatnya dibiarkan mencari solusi sendiri dalam semua kesulitannya.
Padahal peran negara sangatlah dibutuhkan.
Maka wajar permasalahan perumahan tidak akan terselesaikan selama kondisi seperti saat ini.
Wallahu'alam