| 386 Views

Harga Beras Mahal, Akankah Petani Sejahtera?

Oleh : Lestia Ningsih S.Pd

Akhir-akhir ini rakyat Indonesia ketar-ketir akibat mahalnya bahan pokok makanan yaitu beras. Secara logika tidak mungkin negara dengan lahan agraria yang sangat luas namun masih kesulitan penyediaan beras. Anehnya lagi, di saat beras semakin mahal namun para petani tidak juga kunjung menjadi sejahtera. Mengapa bisa demikian?

Bank Dunia mengungkapkan bahwa harga beras di Indonesia 20 persen lebih mahal daripada harga beras di pasar global. Bahkan saat ini harga beras dalam negeri konsisten tertinggi di kawasan ASEAN. (Kompas.com, 20/9/2024).

Usut punya usut mahalnya beras di pasaran akibat biaya produksi yang tinggi. Bagaimana tidak biaya produksi sangat tinggi? Hal ini dikarenakan sektor pertanian yang sudah dikuasai oleh para oligarki. Maka, petani lokal yang memiliki modal kecil tidak akan sanggup melakukan produksi secara besar-besaran. Akhirnya para petani harus menjual hasil panen mereka kepada para tengkulak dengan bayaran yang sangat rendah.

Ditambah negara sedang melakukan pembatasan impor beras sehingga ketersediaan beras di pasaran sangat terbatas, maka wajar jika harga beras lambung tinggi.  Sebenarnya kelangkaan dan mahalnya beras sangat mudah untuk di atasi sebab negeri ini merupakan salah satu wilayah dengan lahan agraria terbesar di dunia. Lalu apa penyebab utamanya?

Penyebab utama dari kelangkaan dan mahalnya beras diakibatkan sistem kapitalis yang diadopsi oleh negeri ini. Sektor pertanian telah dikuasai oleh para oligarki baik skala kecil maupun skala besar. Jika terjadi kelangkaan pangan seperti saat ini maka akan menjadi kebutuhan mendesak untuk melakukan impor besar-besaran.

Bahkan yang lebih lucunya lagi terlihat bahwa pemerintah sangat berpihak kepada oligarki sebab pemerintah lebih fokus untuk menggemukkan kantong-kantong para olizarki daripada memperbaiki sektor pertanian di negeri ini. Seharusnya yang menjadi perhatian pemerintah adalah menghidupkan kembali lahan-lahan pertanian untuk penanaman padi , dan memberikan modal kepada para petani, memberi fasilitas dan alat canggih untuk memproduksi padi secara besar-besaran.
Dalam sistem rusak kapitalisme saat ini maka para petani akan banyak menelan rasa kecewa sebab pemerintah mustahil akan mensejahterakan para petani karena pemerintah hanya berpihak para elit kapital dan para oligarki.

Solusi tuntas yang dibutuhkan oleh petani dan negeri ini adalah diterapkannya sistem Islam secara kaffah. Sebab Islam akan memberlakukan semua aturan negara hanya demi kemaslahatan umat.

Negara dengan sistem Islam akan menjamin ketersediaan pangan stabil di dalam negeri. Maka masalah makanan pokok akan menjadi perhatian khusus negara Islam yaitu dengan menjamin produksi bahan pangan secara besar-besaran dan serius. Sektor pertanian akan terus oleh negara maka negara akan mempersiapkan lahan yang cukup untuk dikelola dalam bidang pertanian, selanjutnya negara akan mengedukasi para petani bagaimana bisa memproduksi padi lebih efektif dan efisien agar bisa menghasilkan padi yang berkualitas dan banyak. Kemudian negara akan menyiapkan badan riset penelitian dan teknologi untuk menciptakan pupuk yang berkualitas, bibit unggul, alat-alat dengan teknologi tinggi dan praktis.

Negara Islam tidak akan memberikan izin kepada asing untuk mengelola sumber daya alam milik negara melainkan akan diberikan secara cuma-cuma kepada warganya untuk dikelola secara mandiri dan maksimal. Dan negara pula yang akan membeli semua padi dengan harga yang pantas sehingga tidak ada tengkulak ataupun mafia yang akan mempermainkan harga.

Sistem Islam yang Paripurna ini tidak akan terealisasi kecuali jika ia diperjuangkan dan ditegakkan kembali sebagaimana pernah ia tegak pada masa Rasulullah Saw hingga masa kehilafahan utsmaniyah. Sistem Islam yang pernah tegak selama 13 abad lebih berhasil mensejahterakan umatnya hanya dengan syariat Islam semata. Tidak hanya para petani namun seluruh umat manusia di belahan dunia ini tidak akan pernah mencicipi kesejahteraan dan kedamaian jika masih menerapkan sistem busuk kapitalisme. Maka tidak ada pilihan lain kecuali menyegerakan tegaknya sistem Islam dalam institusi negara.

Allahu a'lam bishowab


Share this article via

100 Shares

0 Comment