| 34 Views
Grup Fantasi Sedarah, Buah Sekulerisme

Oleh: Mutri Yeni, S.Pd
Fenomena hubungan sedarah atau inces sudah mulai mengkhawatirkan di negeri ini. Baru-baru ini ditemukan grup Facebook fantasi sedarah yang beranggotakan empat puluh ribu anggota. Grup ini menggambarkan fenomena inces yang mengerikan di tengah masyarakat.
Menganggap hubungan sedarah sesuatu yang wajar dan menjadikan anak sebagai objek fantasi seksual. Tentu saja ini menimbulkan keresahan ditengah masyarakat, dan mendorong warganet untuk melaporkannya ke pihak berwajib.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) meminta Polisi mengusut grup Facebook dengan nama "fantasi sedarah". Sebab konten itu mengandung unsur eksploitasi seksual dan telah meresahkan masyarakat. Jika ada bukti pelanggaran, proses hukum harus ditegakkan demi memberi efek jera dan melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dari dampak buruk konten menyimpang," kata Titi dalam keterangan pers pada Sabtu, (17/5/2025).Republika.co.id
Dilansir, bisnisupdate.com, Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil tindakan tegas terhadap beberapa grup Facebook yang memposting konten pornografi yang bersifat incest, yang keberadaannya telah menimbulkan kemarahan publik.
Facebook telah merespons keluhan pemerintah dan menghapus akses ke enam grup Facebook yang mempromosikan konten serupa dan mendorong operator media sosial lainnya untuk mengambil langkah terhadap grup-grup semacam itu.
Buah Sekulerisme
Munculnya kasus ini kepermukaan, menggambarkan betapa rusaknya tatanan sosial dan keluarga di negeri ini. Sebelumnya beragam kasus kekerasan seksual sudah menjamur di tengah masyarakat, dengan munculnya fakta hubungan sedarah ini semakin memperburuk tatanan masyarakat.
Keluarga yang seharusnya menjadi tempat yang paling aman bagi anak justru menjadi ancaman dan menakutkan. Orang-orang yang seharusnya menjadi pelindung justru berubah menjadi monster yang mengerikan. Anak yang seharusnya dilindungi, dijaga dan dicintai dengan tulus mala dijadikan objek pelampiasan nafsu bejat anggota keluarganya sendiri.
Semua fenomena ini muncul karena dunia tidak lagi mengenal halal dan haram, mana yang boleh dan mana yang tidak. Sistem Sekulerisme yang menjadi asas negeri ini telah menjadikan masyarakat jauh dari agama. Sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan menjadikan manfaat dan kesenangan sebagai asas dalam melakukan perbuatan.
Begitu juga dalam pemenuhan naluri seksual. Sekulerisme yang lahir dari Barat menganggap naluri seksual harus segera dipenuhi, dan menganggap hubungan pria dan wanita hanya bersifat seksual semata. Sehingga tidak heran bermunculan fakta-fakta dan konten-konten yang dapat memicu syahwat. Semua ini menimbulkan berbagai fantasi seksual ditengah masyarakat, termasuk fantasi sedarah.
Islam Melindungi Keluarga dan Anak
Dalam Islam anak adalah amanah dari Allah SWT, yang akan diminta pertanggung jawaban. Orang tua akan senantiasa menjadi garda terdepan dalam melindungi dan mendidik anak-anaknya. Rasa cinta dan kasih sayang akan muncul diantara anggota keluarga karena landasan iman.
Fenomena hubungan sedarah tidak akan ditolerir dalam Islam, Islam akan menindak tegas setiap pemenuhan naluri seksual yang menyimpang, dan menutup cela setiap fakta yang akan dapat merangsang naluri seksual ditengah masyarakat. Islam tidak akan membiarkan konten-konten forno muncul, dan akan menutup semua aksesnya.
Dalam Islam penyaluran naluri seksual yang menyimpang merupakan dosa, apalagi disalurkan melalui hubungan mahrom atau sedarah. Ini merupakan dosa besar disisi Allah SWT. Jauhnya umat dari ajaran Islam saat ini, telah menjadikan mereka seperti hewan, bahkan lebih hina.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat: 179
"Dan Sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Dalam Islam, negara akan bertanggungjawab dalam pemeliharaan urusan umat. Negara akan membina umat agar tercerahkan dengan hukum dan syariat Islam. Sehingga umat akan menjalani kehidupanya berdasarkan syariat Islam.
Ketika umat dan negara menerapkan syariat Islam, maka setiap penyimpangan dalam pemenuhan naluri seksual tidak akan terjadi, termasuk hubungan sedarah. Semua akan diberantas tuntas sampai ke akar-akarnya.
Wallahu'alam