| 138 Views

Genjatan Senjata, Bukanlah Solusi Bagi Palestina

Oleh : Ummu Haziq
Aktivis Dakwah

Gencatan senjata sering kali dianggap sebagai langkah awal menuju perdamaian. Namun, pengalaman berkali-kali menunjukkan bahwa kesepakatan semacam ini tidak pernah menghentikan penderitaan rakyat Palestina.

Bahkan setelah gencatan senjata diumumkan, serangan dari pihak Zionis sering kali tetap berlanjut, menelan lebih banyak korban jiwa

Pada kenyataannya gencatan senjata juga tidak akan mengubah apapun. Karena apapun yang dilakukan oleh Zionis pasca gencatan senjata adalah bukti bahwa Zionis masih terus membunuh rakyat Palestina yang menewaskan sedikitnya 82 orang.

Kondisi di Gaza semakin memprihatinkan setelah serangan baru Israel menewaskan sedikitnya 82 orang dalam beberapa jam terakhir. Sumber medis melaporkan bahwa angka korban terus meningkat, meskipun sebelumnya pada Rabu 15 Januari 2025 malam, Hamas dan Israel mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.(viva,16/01/2025)

Gencatan senjata yang terjadi bukanlah karena tekanan Donald Trump kepada Netanyahu, tetapi karena Zionis ini tidak sanggup lagi untuk mematahkan semangat rakyat Gaza karena keimanan mereka yang sangat luar biasa.

Gencatan senjata yang mereka lakukan sebenarnya bukanlah solusi, melainkan itu hanya tipu daya mereka saja. Padahal yang sebenarnya mereka telah menyiapkan rencana kotor dan busuk untuk rakyat Muslim di Gaza.

Situasi ini menunjukkan bahwa solusi semu seperti gencatan senjata, bantuan makanan, atau bahan pokok saja tidak cukup untuk menghentikan penindasan terhadap rakyat Palestina.

Keteguhan rakyat Gaza, meskipun dihadapkan pada kelaparan, pembunuhan massal, dan kehilangan banyak pemimpin pejuang yang gugur sebagai syuhada, terus menggentarkan Zionis. Hal ini membuktikan bahwa rakyat Palestina memiliki keberanian dan semangat juang yang luar biasa. 

Namun, tanpa adanya dukungan nyata yang bersifat strategis dan sistemik dari umat Islam di seluruh dunia, penderitaan ini akan terus berlanjut.

Islam mengajarkan bahwa jihad fisabilillah adalah kewajiban untuk membela kaum Muslim yang tertindas. 

Dalam konteks Palestina, ini berarti tidak hanya mengandalkan upaya diplomasi atau bantuan kemanusiaan, tetapi juga melakukan pembelaan militer

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah: 190)

Ayat ini menunjukkan bahwa perjuangan fisik untuk melawan penindasan adalah bagian dari tanggung jawab umat Islam, asalkan sesuai dengan aturan Allah. 

Jihad fisabilillah bukan sekadar tindakan militer, tetapi upaya membebaskan umat dari kezaliman dengan mengikuti tuntunan syariat.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu adalah perisai, yang orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung dengannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Allahu alam bisawab.


Share this article via

36 Shares

0 Comment