| 12 Views
Generasi Rusak Dalam Penerapan Sistem Pendidikan Kapitalisme

Oleh : Siti Aisyah
Aktivis Dakwah Islam
Dua hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025, sudah ada temuan kecurangan yang dilakukan para peserta.
Pada hari pertama UTBK SNBT, Rabu (23/4/2025) tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan ada sembilan kasus kecurangan.
Lalu, pada hari Kamis (24/4/2024), tercatat ada lima kasus. Ketua umum penanggung jawab SNPMB, Prof Eduart Wolok mengatakan jika dilihat dari total peserta yang hadir pada sesi 1 hingga 4 yaitu sebesar 196. 328 ada temuan kecurangan sebanyak 0,0071 persen kasus.
"Memang itu sangat kecil. Tetapi sekecil apapun kecurangan, kami tidak akan mentolerir," kata Prof Eduart Wolok, pada konferensi pers tanggapan panitia SNPMB terkait dugaan kecurangan yang terjadi pada UTBK tahun 2025, melalui live Youtube SNPMB BPPP, Jumat (25/4/2025).
Apa penyebab terjadi kecurangan dalam pendidikan sistem sekarang?
Pemanfaatan Teknologi untuk mengakali test UTBK menggambarkan buruknya akhlak calon mahasiswa. Hal ini juga mengukuhkan gagalnya sistem Pendidikan dalam mewujudkan generasi berkepribadian Islam dan memiliki ketrampilan.
Hal ini dikuatkan oleh survey KPK, yang menyebutkan banyak siswa SMA dan mahasiswa yang menyontek. Selain itu juga menggambarkan hasil menjadi orientasi, abai pada halal dan haram. Hal ini adalah buah dari sistem hidup saat ini yang berlandaskan kapitalisme, yang menjadikan ukuran keberhasilan/ kebahagiaan berorientasi pada hasil/ materi.
Islam menjadikan ukuran kebahagiaan adalah keridlaan Allah. Negara Islam akan menjaga agar setiap individu senantiasa terikat dengan aturan Allah
Sistem Pendidikan Islam berasas akidah Islam akan mencetak generasi unggul berkepribadian Islam, terikat pada syariat Allah, memiliki ketrampilan yang handal, dan menjadi agen perubahan.
Dengan kuatnya kepribadian islam, kemajuan teknologi pun akan dimanfaatkan sesuai dengan tuntunan Allah, dan untuk meninggikan kalimat Allah.
Bagaimana Pendidikan dalam sistem Islam?
Pendidikan adalah pilar penting sebuah peradaban. Untuk menilai baik buruknya peradaban sebuah bangsa, lihatlah generasinya. Jika generasi rusak, peradaban tersebut tidak layak menjadi contoh.
Peradaban kapitalisme melahirkan banyak generasi “sampah”, contohnya di Amerika, Jepang, Korea, dan Eropa. Sekalipun disebut sebagai negara maju dengan kecanggihan teknologinya, hal itu tidak diimbangi dengan kualitas karakter generasi. Pernikahan sejenis dilegalkan,pergaulan bebas merajalela, perzinaan membudaya, dan angka bunuh diri sangat tinggi. Inikah yang disebut negara maju dan beradab? Jelas tidak.
Sungguh, Islam adalah sebaik-baik role model membangun peradaban maju dan berkarakter hebat. Berikut di antara rahasia Islam mampu bertahan dan menguasai dunia hingga 1.300 tahun lamanya.
Pertama, penerapan sistem pendidikan Islam secara holistik, yaitu kurikulum berbasis akidah Islam. Semua jenjang pendidikan dalam sistem Khilafah harus mengacu kurikulum ini. Tidak ada dikotomi agama dan ilmu dunia. Setiap ilmu yang dipelajari akan membuat iman makin kuat mengingat betapa luasnya ilmu Allah Swt. dan kebesaran Allah dalam menciptakan kehidupan ini.
Kedua, penerapan politik ekonomi Islam yang menyejahterakan. Politik ekonomi Islam akan menjadikan negara sebagai poros utama pelaksana pendidikan serta pelayan umat. Negara akan memfasilitasi saran pendidikan dengan infrastruktur yang lengkap dan memadai. Negara memenuhi kebutuhan pokok rakyat berupa sandang, pangan, dan papan dengan memberi kemudahan mendapatkannya.
Wallahu a'lam Bissawab.