| 89 Views

Gaza Tersiksa, karena Dunia Islam Menutup Mata

Oleh: Maryatiningsih 
Aktivis Dakwah

Militer Israel meratakan Gaza, membunuh hingga puluhan ribu warga sipil dan mengusirnya dari Gaza Utara ke Gaza Selatan dan mereka mengklaim bahwa tempat itu sebagai zona kemanusiaan yang aman. Awalnya zona tersebut seluas 230 kilometer persegi atau 63% dari total wilayah Gaza termasuk lahan pertanian dan fasilitas komersial, ekonomi, dan layanan yang tersebar di wilayah seluas 120 kilometer persegi. Namun ketika serangan militer Israel berlanjut, ukuran zona aman tersebut menyusut drastis. Maka hal tersebut memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, karena warga sipil memiliki tempat yang sangat sempit untuk menyelamatkan diri dari aksi kekejaman mereka. Bahkan blokade itu mempersulit mendapatkan bahan makanan, air bersih dan obat-obatan serta menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Meski jelas kondisi yang dialami warga Gaza sangat menyat hati kita dengan banyaknya korban yang terbunuh sekitar 40.200 warga Palestina yang sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak, dan korban sekitar luka-luka 93 ribu.Dan kondisi krisis yang sangat buruk tetapi Israel masih menolak gencatan senjata, artinya kondisi Gaza akan semakin terpuruk.

Meskipun begitu,Namun para penguasa muslim belum menunjukkan itikadnya untuk peduli membantu dengan mengirimkan pasukan militernya. Entah apa yang ada di benak para pemimpin dunia Islam, membiarkan saudara seimannya terzalimi dengan sangat kejam dan biadab. Mirisnya Gaza bertetangga dengan wilayah jazirah seperti Arab Saudi, tetapi justru lebih mementingkan persiapan piala dunia, tidak berempati dengan keadaan Gaza. Mesir yang berbatasan langsung dengan Gaza pun terkesan menutup mata dari kekejaman Zionis, tidak mampu untuk menolong palestina. Mesir justru menormalisasi hubungan dengan Israel, sedangkan Turki bersama penguasa negeri muslim yang lain hanya mampu mengecam tanpa ada tindakan nyata.

Hal ini menunjukkan abainya dunia Islam terhadap kondisi Gaza, ini bisa terjadi karena adanya sentimen kebangsaan, menyebabkan ikatan akidah sesama muslim tidak tampil terdepan dalam menyikapi krisis yang terjadi di Gaza. Sebaliknya justru ide nasionalisme yang mengakar di negeri muslim telah menjadi racun yang menyebabkan mereka tidak mampu berkutik untuk membela saudaranya di Palestina. Padahal seharusnya para penguasa muslim bisa berbuat banyak bukan hanya mengecam dan mengutuk kebrutalan Israel saja. Pemboikotan produk-produk Israel serta pendukungnya, serta bantuan materi bukanlah solusi konkrit untuk menghentikan kekejaman Zionis Israel, hal tersebut tidak cukup untuk membebaskan Palestina.

Rasulullah saw. bersabda bahwa, "Perumpamaan orang-orang muslim dalam hal mencintai, menyayangi dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh kita yang sakit maka seluruh anggota tubuhnya akan terjaga (tidak bisa tidur) dan panas(turut merasakan sakitnya)."(HR Bukhari dan Muslim).

Dalam sejarah sosok sultan Hamid ll  adalah mencerminkan pemimpin yang tegas menolak kemungkaran yang dilakukan zionis yahudi, karena mempertahankan Palestina dan tidak mau melepaskannya walau hanya sejengkal, beliau berkata bahwa tanah Palestina adalah milik umat Islam, dan bukan miliknya, bahkan lebih memilih menusukan pedagang ketubuhnya dari pada melihat tanah Palestina dipisahkan dari sistem Islam.

Semua ini terjadi karena penerapan sistem kapitalis yang membuat negeri-negeri muslim individualis dan tidak peduli dengan keadaan Gaza. Sistem ini menyebabkan umat Islam gagal menerjemahkan ikatan dengan Palestina sebagai ikatan akidah dan keimanan menjadi ikatan nasionalisme, di mana urusan Palestina dianggap sebagai urusan bangsa Palestina sendiri bukan urusan kaum muslim.

Seharusnya permasalahan ini bisa segera dicerna dan disadari dengan benar sehingga permasalahan Gaza segera teratasi dengan benar. Tetapi akan mustahil jika sistem yang di emban masih sistem kapitalis. Satu-satunya solusi yang tepat adalah harus mengganti sistem menjadi sistem Islam. Dalam sistem Islam pemimpin adalah junnah (perisai) yang akan melindungi kaum muslimin. Maka kondisi seperti di Palestina tidak akan dibiarkan saja apalagi masalah Palestina adalah masalah yang sangat besar karena menyangkut tempat yang dimuliakan oleh Allah Swt. dan kezaliman yang luar biasa terhadap kaum muslim. Masalah sekecil apapun, dalam sistem Islam akan segera di atasi dengan sangat maksimal. Dalam kondisi Palestina yang demikian maka akan di kirim pasukan militer yang terbaik yang mampu menggentarkan dan menghancurkan musuh-musuh kaum muslim. Dan memboikot seluruh produk-produk musuh dan para pendukungnya, seperti halnya yang sudah di lakukan oleh Rasulullah saw.

Wallahu'alam bissawab


Share this article via

94 Shares

0 Comment