| 16 Views

Gaza Riwayatmu Kini

Oleh : Jen
Bogor

Bicara Palestina, kita bicara Gaza. Tentang bagaimana kaum muslim, khususnya muslim Gaza (dan mereka yang tertindas sejadi-jadinya dimanapun) seperti melihat sebuah titik nadir dimana hidup tertindas hingga diluar nalar, tiada keamanan, tiada pangan, tiada tempat tinggal, rumah ibadah dihancurkan, rumah sakit diledakkan, dan fasilitas umum lain berkeping-keping. Badan remuk, patah tulang dan luka disana-sini. Tiada ayah tiada ibu. Sanak saudara wafat dalam gempuran bom dan rudal. Seakan hidup tinggal sebatang nyawa di badan.

Namun mereka, saudara seiman kita, dengan nyawa di ujung maut itu, memiliki keyakinan dan darah perjuangan serta semangat pembelaan luar biasa terhadap tanah, darah bahkan kelangsungan hidup bagi agama yang bersama kita anut. Meski terus digempur antara hidup mati dibawah tekanan Israel dan sekutunya dengan ekspansinya yang berkepanjangan dan nafsu menggenosidanya yang keji. 

Seruan-seruan dari berbagai pihak tak menggoyahkan kekejaman mereka. Mirisnya secara tidak sadar sebagian dari kita justru mendukung, memuluskan kejahatan mereka. Berbagai fitnah dialamatkan kepada Hamas sebagai kelompok militan Palestina yang sejauh ini senantiasa berpihak kepada Gaza. Di mana Hamas yang paham betul tabiat pengkhianat Israel menolak meletakkan senjata sebagai syarat kesepakatan damai. Menilik agenda politik Israel yag begitu bernafsu menguasai Gaza, sungguh sangat mustahil mereka akan begitu saja membebaskan Gaza.

Israel dan sekutunya AS bahkan tak segan-segan menyerang rumah sakit, tim medis dan wartawan dengan dalih menuntut pembebasan sandera. Sungguh itu tidak sebanding dengan kerusakan yang mereka perbuat. Sementara di sekeliling Gaza, kita dan negeri-negeri muslim lain tidak berkutik untuk menolong Gaza.

Di bawah tekanan Israel dan AS melalui berbagai propaganda, opini jahat, kesepakatan dagang dan cengkeraman politik kapitalis yang menguasai setiap gerak gerik dan kebijakan dalam negeri, yang kemudian mempengaruhi posisi negeri-negeri muslim yang tak berdaya di kancah internasional. Sehingga fungsi negara sebagai pelindung umat pun menjadi mandul.

Lagi-lagi, yang berjibaku membela dan berusaha menolong Gaza dengan berbagai rintangan adalah para volunteer dan sukarelawan yang bergerak atas nama kelompok bukan negara. Sehingga hasilnya pun tidak signifikan, hanya pertolongan jangka pendek yang tidak menyentuh akarnya. Gelombang demonstrasi massa mengecam kejahatan Israel di berbagai negara juga tidak membuahkan solusi.

Padahal, jika saja umat Islam sadar, dan bangkit, yakin bahwa dengan memiliki sarana yang tepat, yaitu sebuah sistem yang mampu menjadi perisai umat, maka persoalan Gaza, dan umat muslim lain yang tertindas akan terselesaikan dengan baik. Maka bangkitnya umat dan tegaknya khilafah menjadi hal yang urgen untuk diperjuangkan.

Khilafah sebagai sistem negara yang memiliki otoritas terhadap keselamatan umat memungkinkan dilaksanakannya jihad fii sabilillaah melawan kejahatan zionis Israel dan sekutunya. Dan dengan ridla Allah menjadi solusi jangka panjang bagi kelangsungan hidup warga Gaza khususnya dan menjaga stabilitas keamanan seluruh umat.

Allahu A'lam bisshowaab.


Share this article via

9 Shares

0 Comment