| 90 Views
Gaza dan Ketakutan Barat Akan Tegaknya Khilafah

Oleh : Endang Seruni
Muslimah Peduli Generasi
Genosida terus berlangsung di tanah Palestina. Banyak korban berjatuhan, diantaranya perempuan dan anak-anak. Bahkan tenaga medis juga para jurnalis juga turut menjadi sasaran serangan zionis.
Di tengah penderitaan dan genosida yang terus berlangsung, para tokoh, pemimpin nasional, pemimpin media, budayawan, Serikat pekerja di 60 negara berkumpul. Dalam Koalisi Global Bela Al Quds dan Palestina di Al Ruwad Istambul, Turki pada Sabtu,27 April 2025. Konferensi yang mengambil tema,”Kemenangan Gaza adalah Tanggung jawab umat”. Forum ini menjadi ajang strategis untuk merumuskan dukungan, merancang program baru seluruh elemen umat untuk memperkuat perjuangan Palestina (Sabili.id,28 April 2025).
Adanya dukungan global yang menguat, pemerintah Inggris tengah melakukan konsultasi dengan Perancis dan Arab Saudi mengenai opsi pengakuan terhadap negara Palestina. Pada akhir April kantor Luar Negeri Inggris mengumumkan bahwa negara mengalokasikan 101 juta Poundsterling untuk bantuan kemanusiaan dan dukungan bagi rakyat Palestina (Viva.co.id,1/5/2025)
Aksi bela Palestina dan konferensi soal Gaza semakin masif di berbagai tempat. Dengan tuntutan pengiriman tentara (jihad) dan menegakkan institusi Khilafah.
Sebab dengan bersama sama menegakkan kembali Khilafah,umat yang jumlahnya hampir 2 miliar,bisa bersatu dan kuat. Mampu melindungi harkat dan martabat untuk umat Islam di berbagai wilayah termasuk di Palestina. Sebab hanya dengan cara inilah kezaliman zionis tidak terus berulang. Bahkan tanah Palestina bisa direbut kembali dari tangan Zionis.
Bersatunya kaum muslim sedunia untuk saling bahu membahu memberikan pertolongan berupa pengiriman tentara (jihad) ke Palestina terutama di jalur Gaza, rakyat yang ada di sana bisa dilindungi dan serangan zionis bisa dihentikan.
Kita tidak bisa berharap dari solusi dua negara untuk menghentikan genosida dan menghentikan serangan zionis. Apalagi dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Faktanya banyak dari bantuan yang dikirim tetapi hanya terhambat di perbatasan atau sengaja dihalang halangi oleh zionis Yahudi.
Disisi lain barat semakin menyadari bahwa krisis yang terjadi di Gaza telah membuka lebar pintu bagi arus kesadaran umat dengan kewajiban menegakkan kembali Khilafah. Mereka berupaya untuk menghadang tegaknya kembali khilafah, akan menjadi sia sia. Menjadi bukti bahwa krisis Gaza merupakan titik awal kematian peradaban Barat serta menandai terbitnya fajar khilafah.
Tegaknya kembali Khilafah merupakan keniscayaan sejarah. Tapi wajib bagi para pengemban dakwah untuk lebih masif menggencar dakwah menegakkan kembali Khilafah. Hal itu harus terus digaungkan hingga terwujud opini umum yang tegak di atas kesadaran umum tentang Khilafah.
Dengan bergabung dalam jamaah dakwah ideologis yang berjuang menyadarkan umat akan pentingnya khilafah. Dakwah yang dilakukan wajib mengikuti metode dakwah Rasulullah Saw, yaitu penyadaran umat yang berbasis aqidah. Hingga terbentuk dukungan kuat dari umat yang akan mendorong ke arah perubahan mendasar. Berupa dibaiatnya seorang Kholifah bagi seluruh umat Islam. Seorang pemimpin yang menyatakan seluruh umat. Mampu menjadi perisai untuk rakyat tanpa pandang bulu. Menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyatnya. Menghapuskan penjajahan seperti di Palestina dan wilayah lain di dunia.
Waallahu'alam bishawab.